Halo! Perkenalkan saya Tasya Kamila teman-teman saya biasa manggil saya Tasya, saya adalah mahasiswa baru di salah satu Universitas negeri di Indonesia. Sebagai mahasiswa baru tentunya banyak sekali hal-hal yang baru saya ketahui, bahkan sampai ada yang membuat saya shock culture. Mahasiswa baru pastinya dipenuhi pengetahuan-pengetahuan baru yang mereka dapat dari mata kuliah yang mereka ambil.
Disini saya akan sedikit bercerita dan mengeluarkan opini-opini saya tentang salah satu mata kuliah yang saya emban, yaitu mata kuliah Pengantar Ilmu Politik. Bagi saya yang pribadi tidak terlalu menyukai topik tentang politik, saya merasa bahwa politik itu sangat berat, susah buat dipahami atau dijadikan makanan sehari-hari yang nyatanya mereka hidup berdampingan dengan kita.
Tapi, setelah kuliah dan saya belajar tentang politik, saya jadi sedikit memahami beberapa hal tentang politik, ya walaupun tidak memahami seluruhnya. Saya bertanya-tanya, apa arti politik itu? Apa benar hanya untuk menyenangkan kepuasan kelompok-kelompok tertentu? Nah, disini saya akan mengajak kalian untuk ngebahas apa itu politik? Kenapa kita hidup bersisihan dengan politik? Dan yang tidak kalah penting saya akan menyinggung soal demokrasi yang katanya diterapkan di Indonesia ini.
Sebelum membahas lebih lanjut, saya minta maaf terlebih dahulu kalau ada kata-kata yang tidak mengenakkan pihak-pihak tertentu, karena sejatinya tulisan saya merupakan opini yang ada di dalam otak saya yang berakhir saya tuangkan disini. Saya sangat menerima masukan, kritik maupun saran kalian.
Menelusuri pengertian politik dari berbagai tokoh tentu banyak sekali. Politik lahir dari pemikiran westernisasi, Kemudian dari berbagai definisi yang ada dapat ditemukan kecenderungan definisi politik, diantaranya yaitu adanya sejarah di dalamnya, pandangan yang menghubungkan politik dengan adanya negara, lalu pandangan dalam masalah kekuasaan, otoritas serta keberpihakan. Esensi dalam politik pasti tidak lepas dari adanya pertentangan, konflik, kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, dan upaya untuk berintegrasi.
Berlanjut pada perpolitikan di Indonesia. Indonesia saat ini adalah negara dengan demokrasi konstitusional yaitu demokrasi Pancasila. Setelah masa Orde Baru berakhir atau yang kita kenal sebagai zaman yang otoriter, segala hal harus atas izin Presiden, berbagai hal telah dilakukan seperti perubahan konstitusional untuk membuat jatuh kekuasaan dari cabang eksekutif, dengan pemberontakan disertai demo-demo yang terjadi di berbagai daerah.
Saat ini bisa kita lihat Indonesia dengan kedaulatan rakyat yang terwujud dalam pemilihan presiden dan parlemen setiap lima tahun sekali. Dibalik keadaan Indonesia saat ini pasti banyak perjuangan disertai kekacauan yang terjadi pada masa sebelumnya. Nah, selanjutnya saya bakal sedikit ngebahas periodisasi demokrasi.
Demokrasi memiliki poin penting pada pemerintahan sebagai kekuasaan yang mengandung pengertian politik, dan rakyat sebagai warga negara yang memegang kekuasaan atau menjalankan pemerintahan. Pada masa penjajahan, bangsa Eropa yang awalnya tertarik dengan rempah-rempah yang ada di Indonesia namun akhirnya mereka berhasil menjadi pemegang kekuasaan politik dan ekonomi yang berpengaruh dan mendominasi bangsa, lalu mulai membuat kerangka politik dan batas-batas baru untuk kepentingan mereka.
Berlanjut pada perpolitikan setelah merdeka, Soekarno sebagai tokoh utama mempunyai tugas berat untuk memimpin negara yang baru dan memiliki trauma masa lalu, konflik-konflik politik. Dalam perjalanannya banyak hal-hal yang tidak sesuai dikarenakan demokrasi model barat yang akhirnya melahirkan kisah politik berdasarkan kesukuan dan agam yang timbul akibat banyaknya partai politik. Kemudian juga mengakibatkan ketidakstabilan politik nasional yang dapat mengancam integrasi bangsa yang sedang dibangun.
Demokrasi terpimpin pada masa Orde Lama digantikan oleh Orde Baru Soeharto dengan demokrasi Pancasila. Demokrasi pancasila secara garis besar memiliki tiga komponen demokrasi. Pertama, demokrasi dalam politik, kembali menegakkan asas-asas negara hukum dan kepastian hukum. Kedua, demokrasi dalam ekonomi, memberikan kehidupan yang layak untuk semua warga negara. Ketiga, demokrasi dalam bidang hukum, memberikan pengakuan dan perlindungan HAM, peradilan yang bebas dan tentunya tidak memihak.
Namun, sangat disayangkan dalam praktiknya ajaran demokrasi pancasila ini hanya sebatas retorika politik belaka. Realitanya kehidupan kenegaraan dan kepemerintahan penguasa Orde Baru bertindak sangat tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi. Tapi, dalam pelaksanaannya juga tidak sangat mengecewakan karena pembangunan ekonomi yang menampakkan hasil yang cukup memuaskan, tetapi kembali lagi tetap dengan kehidupan politik yang tidak demokratis. Lalu kepemimpinan yang otoriter, Presiden yang diangkat seumur hidup, Soeharto menjadi presiden selama tiga puluh tahun lebih dan hal-hal ini sudah melanggar dasar negara yang kita miliki. Tahun 1998 adalah puncaknya dan masa kepemimpinan Soeharto pun berakhir.
Periode Reformasi. Periode ini sangat erat kaitannya dengan gerakan reformasi dari rakyat yang menuntut pelaksanaan demokrasi dan HAM secara nyata. Perpolitikan di Indonesia akhirnya mengalami sebuah pembaruan yang berguna untuk menghasilkan kekuatan serta kekuasaan politik lebih banyak kepada masyarakat. Seiring berjalannya waktu dari 1999 hingga saat ini demokrasi di Indonesia semakin berkembang ke arah yang lebih baik walaupun terjadi gesekan dalam proses demokrasi tersebut. Hal-hal tersebut diimplementasikan pada pemilihan umum dan juga kebebasan berpendapat warga negara.
Setelah membahas apa itu politik dan bagaimana perpolitikan dan demokrasi di Indonesia selama ini berjalan, kita bisa paham bahwa politik dan demokrasi adalah hal yang tidak dapat dipisahkan antara keduanya serta pribadi masyarakat. Demokrasi dan politik bagai dua sisi mata uang koin yang tidak dapat saling lepas.
Jadi, untuk mewujudkan kehidupan politik yang sehat, warga negara perlu memiliki kesadaran politik dalam tindakan-tindakan politik dan juga sebagai pengetahuan yang mendasar tentang hak politik. Masa-masa politik dengan demokrasi yang berbeda pada setiap masanya menunjukkan bahwa politik dan demokrasi bukan hal yang statis, keduanya mengikuti manusia serta zaman yang terus berubah.
Lalu pertanyaan apakah benar demokrasi yang saat ini Indonesia pegang banar-benar sudah terjalani muncul. Pertanyaan tersebut masih saya pertanyakan, melihat banyak sekali pejabat yang sudah naik malah duduk-duduk santai sambil hp-an di gedung tempatnya bekerja. Bagaimana Indonesia akan tercapai cita-citanya jika para pejabat yang tidak bertanggungjawab dan hanya naik jabatannya untuk citra dirinya semata.
Ternyata setelah belajar tentang makna politik itu sendiri saya jadi sadar kalau demokrasi yang kita pakai ini masih belum benar-benar dipakai di negara kita. Lalu bagaimana caranya agar kita membuat Indonesia, tanah air kita menjadi bangsa yang bisa mencapai cita-citanya dengan tanpa para manusia yang hanya memikirkan keuntungan semata.
Hal tersebut adalah kita, kira harus masuk ke dalam sistem itu untuk merubah ketentuan-ketentuan yang sesuai dengan jati diri bangsa, yang benar-benar akan membuat masyarakat sadar dan menjalaninya. Jadi, kita para mahasiswa haruslah sensitif akan isu-isu yang terjadi di masyarakat. Karena kita adalah masa depan bangsa, cerminan bangsa ada di tangan kita.
Sekian yang bisa saya sampaikan dalam forum ini, saya sangat menerima saran, tanggapan dan kritik dari kalian. Terima kasih.
Cerpen Karangan: Tasyyiee Blog: Casyaie.blogspot.com Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 18 Oktober 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com