Di sebuah desa hiduplah seorang anak yang hanya tinggal bersama Ibunya. Dia adalah Farhan. Setiap pulang sekolah ia membantu ibunya mencari botol plastik untuk dijual ke pengepul. Disela-sela membantu Ibunya, ia menyempatkan diri untuk belajar dan mengerjakan PR. Farhan adalah salah satu anak yang pintar di sekolahnya. Ia selalu mendapat peringkat dan sering mengikuti olimpiade.
Setelah libur yang panjang, saatnya Farhan untuk kembali masuk sekolah. Di hari itu semua teman-temannya bercerita kemana mereka pergi menghabiskan waktu liburan. Dari mulai ke Taman Safari, Jogja, Jakarta, hingga Bali. Semua teman-temannya pergi berlibur ke luar kota. Sedangkan ia hanya menghabiskan waktu liburannya dengan membantu Ibunya. Selama teman-temannya bercerita ia hanya bisa mendengarkan cerita mereka.
Sepulang sekolah seperti biasa ia membantu ibunya. “Farhan bagaimana sekolahnya hari ini?” Tanya Ibunya. “seru sih teman-temanku cerita tentang liburannya, tetapi aku hanya bisa mendengarkan. Kapan ya aku bisa seperti itu?” Ibunya hanya bisa terdiam mendengar perkataan Farhan. “Farhan pasti bisa kok seperti teman-teman lainnya. Yang penting harus terus berusaha, belajar dengan sungguh-sungguh, dan jangan lupa disertai dengan berdo’a. Farhan harus ingat Allah tidak pernah tidur”. Sejak saat itu Farhan tidak pernah lupa dengan apa yang dikatakan oleh Ibunya.
Setiap hari ia tak pernah lupa untuk belajar. Ia juga selalu melakasanakan sholat 5 waktu dan selalu menyempatkan diri untuk membaca Al-Qur’an.
Hari demi hari dilaluinya dengan belajar. Tidak terasa kini saatnya pengumuman kelulusan sekolah. Farhan menjadi murid dengan nilai kelulusan tertinggi di sekolahnya. Ia juga mendapatkan beasiswa di UI untuk melanjutkan kuliahnya. Siapa yang menyangka Farhan seorang anak pemulung botol dapat berkuliah di UI. Itu berkat ketekunan dan usaha Farhan dalam belajar, dan tidak lupa juga dengan berikhtiar.
Kini Farhan dapat liburan ke luar kota seperti teman-temannya sembari berkuliah. Usaha tidak akan menghianati hasil. Teruslah berusaha dan berdo’a, kelak mimpimu akan tercapai. Tidak ada yang tidak mungkin.
Cerpen Karangan: Berliana Tartila Cesa Maidina, SMPN 1 PURI Blog / Facebook: berlianatrtila_