Dalam ajaran Islam, ada 25 kisah Nabi yang perlu diketahui oleh umat Muslim. Yang pertama adalah kisah Nabi Adam, yang merupakan manusia pertama di muka bumi. Ia lah yang menjadi kakek moyang dari seluruh umat manusia.
Allah SWT menciptakan Nabi Adam dari tanah yang kemudian ditiupkan roh ke dalamnya. Setelah Nabi Adam hidup, Allah memerintahkan semua makhluk di surga untuk bersujud kepadanya. Seluruh makhluk Allah tersebut mematuhinya, kecuali iblis. Sebagaimana yang dikisahkan dalam Al Quran, Allah berfirman:
“Sesungguhnya, Kami telah menciptakan kamu (Adam, lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakana kepada para malaikat: “Bersujudlah kamu kepada Adam”, maka, mereka pun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.” (QS. Al A'raaf: 11)
Karena ketidakpatuhannya tersebut, iblis pun diusir dari surga dan dilaknat sampai hari kiamat. Sebagai bentuk pembalasan dendamnya, iblis bersumpah akan menyesatkan Nabi Adam dan keturunannya hingga hari kiamat kelak.
Diciptakannya Siti Hawa
Setelah iblis diusir, Nabi Adam tinggal seorang diri di surga. Oleh sebab itu, untuk menemaninya, Allah SWT menciptakan Siti Hawa. Mengutip buku Cerita Bergambar 25 Nabi dan Rasul oleh Irsyad Zulfahmi, S.Pd. (2016), Siti Hawa diciptakan dari salah satu tulang rusuk Nabi Adam yang diambil oleh Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Siti Hawa kemudian menjadi istri Nabi Adam. Bersamanya, Nabi Adam menjalani kehidupan yang indah di surga. Mereka berdua menikmati segala kenikmatan yang telah disediakan oleh Allah SWT.
Namun, Allah melarang Nabi Adam dan Siti Hawa untuk mendekati suatu pohon bernama pohon khuldi. Tak hanya itu, keduanya juga dilarang untuk memakan buah dari pohon tersebut.
"Dan Kami berfirman, “Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga, dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang zhalim!”" (QS. Al Baqarah: 35)
Ilustrasi Nabi Adam dan Siti Hawa. Foto: mewallpaper.com
zoom-in-white
Perbesar
Ilustrasi Nabi Adam dan Siti Hawa. Foto: mewallpaper.com
Diusir dari Surga
Nabi Adam dan Siti Hawa tentu mematuhi perintah Alllah SWT tersebut. Sayangnya, hal itu diketahui oleh iblis. Iblis pun mulai mendekati Nabi Adam dan Siti Hawa dan menggoda mereka untuk memakan buah khuldi.
Hingga akhirnya pada suatu hari, usaha iblis itu membuahkan hasil. Nabi Adam dan Siti Hawa tergoda memetik bahkan memakan buah tersebut.
Setelah itu, Nabi Adam dan Siti Hawa yang merasa begitu malu dan berdosa memohon ampun kepada Allah SWT dan Allah pun mengampuninya. Meski demikian, sejak kejadan itu mereka harus keluar dari surga dan turun ke bumi untuk menjadi khalifah.
Qabil dan Habil
Di bumi, Nabi Adam dan Siti Hawa sempat terpisah bertahun-tahun lamanya. Setelah saling mencari, keduanya bertemu kembali di sebuah bukit yang kini dikenal dengan Jabal Rahmah.
Atas perintah Allah SWT, Nabi Adam dan Siti Hawa kemudian melanjutkan keturunannya. Anak pertama mereka lahir sebagai pasangan kembar, yakni Qabil dan Iqlima. Tak lama kemudian, lahir pasangan kembar kedua, Habil dan Labuda.
ADVERTISEMENT
Setelah dewasa, Qabil dan Habil tumbuh menjadi pribadi yang berbeda. Habil tumbuh mewarisi sifat Nabi Adam, sedangkan Qabil kerap terhasut oleh iblis. Bahkan, yang terparah Qabil memukul kepala Habil hingga meninggal dunia karena tidak terima saudaranya tersebut menikahi Iqlima.
Nabi Adam dan Siti Hawa yang akhirnya mengetahui hal ini merasa sangat bersedih. Namun, Allah SWT memerintahkan mereka agar kembali memiliki anak. Keduanya pun melaksanakan perintah Allah tersebut. Sejak saat itu, lama-kelamaan semakin banyak keturunan Nabi Adam dan Siti Hawa yang lahir di muka bumi hingga saat ini.