Ada banyak hikmah yang bisa diteladani dari kisah Nabi Muhammad SAW. Selain menjadi nabi terakhir yang diutus Allah, junjungan seluruh umat Muslim itu juga merupakan rasul yang berperan penting dalam membebaskan manusia dari kegelapan.
Nabi SAW terlahir dari keluarga terhormat di Makkah. Ayahnya, Abdul Muthallin merupakan keluarga terpandang yang disegani oleh masyarakat setempat. Sementara sang ibu, Aminah, dikenal sebagai wanita yang mulia secara kedudukan dan keturunan di kalangan suku Quraisy.
Nabi Muhammad merupakan manusia yang paling dimuliakan Allah SWT. Meski begitu, kehidupannya tak luput dari tantangan dan cobaan yang berat. Untuk mengetahuinya, berikut kisah Nabi Muhammad lengkap dengan mukjizat yang diberikan kepadanya.
Bagaimana Kisah Nabi Muhammad?
Ilustrasi kisah Nabi Muhammad. Foto: Pexels
zoom-in-white
Perbesar
Ilustrasi kisah Nabi Muhammad. Foto: Pexels
Kisah kehidupan Muhammad tak akan ada habisnya jika diceritakan seluruhnya. Agar lebih mudah memahaminya, kisah Nabi Muhammad dipisah menjadi beberapa bagian. Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW lahir di Makkah pada tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah (571 M), tepat 50 hari setelah terjadinya penyerbuan Kakbah oleh pasukan gajah Raja Abrahah. Beliau lahir dalam keadaan yatim sebab ayahnya meninggal saat ia masih dalam kandungan ibunya, Aminah.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Nabi Muhammad Saw: Kisah Manusia Paling Mulia di Dunia oleh Neti S. dkk., kelahiran Nabi Muhammad tidak hanya membawa kebahagiaan bagi Aminah, tetapi juga bagi seluruh dunia dan seisinya. Dikatakan bahwa hari kelahiran Nabi Muhammad merupakan hari paling membahagiakan sepanjang matahari terbit.
Dalam tradisi bangsa Arab kala itu, bayi yang baru lahir memiliki ibu susu, begitu pula dengan Muhammad. Nabi Muhammad diserahkan kepada seorang wanita bernama Halimah Sa’diyah yang mau menyusui Muhammad dengan ikhlas meski ASI-nya sulit keluar.
2. Kehidupan Nabi Muhammad SAW Sewaktu Kecil
Oleh Halimah, Nabi Muhammad dibesarkan sampai usia empat tahun. Setelah itu, ia kembali ke asuhan ibu kandungnya sebelum Aminah meninggal dunia saat Muhammad berusia enam tahun.
Setelah Aminah meninggal, Nabi Muhammad dirawat oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Namun, dua tahun kemudian, Abdul Muthalib juga meninggal karena telah renta.
ADVERTISEMENT
Tanggung jawab selanjutnya beralih kepada sang paman, Abu Thalib. Dalam asuhan pamannyalah, Nabi Muhammad menghabiskan masa kecilnya. Rasulullah pun tumbuh dan menjalani kehidupannya seperti anak pada umumnya.
Di usianya yang masih sangat belia, Nabi Muhammad sudah rajin bekerja untuk membantu pamannya. Ia bekerja sebagai penggembala kambing keluarganya dan kambing penduduk Makkah.
Baca juga: Mengapa Nabi Musa Berguru Kepada Nabi Khidir? Ini Kisah Lengkapnya
3. Masa Remaja Nabi Muhammad SAW
Ilustrasi meneladani kisah Nabi Muhammad. Foto: Shutterstock
zoom-in-white
Perbesar
Ilustrasi meneladani kisah Nabi Muhammad. Foto: Shutterstock
Mengutip buku Sejarah Rasulullah tulisan Al-Hafiz Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy, saat berusia 12 tahun, Nabi Muhammad diajak pergi ke Syam bersama pamannya untuk berdagang.
Ketika sampai di Bushra, seorang pendeta bernama Bahira melihat ciri-ciri nabi terakhir pada diri Muhammad. Ia pun menghampiri Muhammad dan mengajukan beberapa pertanyaan kepadanya. Jawaban-jawaban yang diberikan Nabi Muhammad membuat Bahira semakin yakin bahwa ialah nabi terakhir yang disebut dalam Alkitab.
Bahira kemudian meminta Abu Thalib untuk segera kembali karena khawatir orang Yahudi menemukan Muhammad dan mencelakainya. Pendeta itu pun berkata bahwa kelak Muhammad akan menjadi orang penting di negerinya.
4. Pernikahan Nabi Muhammad
Di usianya yang menjelang dewasa, Nabi Muhammad semakin menggeluti dunia perdagangan. Saat berusia 25 tahun, ia menjalin kerja sama bisnis dengan wanita kaya bernama Siti Khadijah.
Banyaknya kegiatan perdagangan yang melibatkan keduanya membuat Khadijah merasa tertarik dengan Muhammad. Melalui sahabatnya, Nafisah binti Umayyah, Khadijah lalu menyampaikan niatnua untuk melamar Muhammad.
Kabar tersebut diterima dengan bahagia oleh Muhammad dan paman-pamannya. Bersama salah satu pamannya, Hamzah bin Abdul Muthalib, Nabi Muhammad mendatangi rumah Khuwailid bin Asad untuk melamar Khadijah. Pernikahan mereka pun berlangsung saat Nabi berusia 28 tahun.
Hingga akhir hayatnya, Nabi Muhammad memiliki 11 istri, di antaranya Saudah binti Zama’ah, Aisyah binti Abu Bakar As-Siddiq, Zainab binti Khuzaimah, dan Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah.
5. Diangkat Menjadi Rasul
Nabi Muhammad diangkat menjadi rasul pada usia 40 tahun, bertepatan pada 17 Ramadhan tahun 611. Wahyu pertama yang diterimanya adalah surat Al-Alaq ayat 1-5. Wahyu tersebut diturunkan di Gua Hira melalui malaikat jibril.
Sebelum diutus menjadi rasul, Nabi Muhammad sudah dianugerahi beberapa keistimewaan dari Allah SWT. Keistimewaan-keistimewaan itu menandakan bahwa Muhammad adalah nabi terakhir yang memiliki kedudukan paling tinggi sampai akhir zaman.
6. Wafatnya Nabi Muhammad
Rasulullah SAW wafat dalam usia 63 tahun pada waktu dhuha, hari Senin, 12 Rabi’ul Awal. Ia meninggal karena penyakit yang dideritanya selama 12 atau 14 hari.