Suatu hari disaat malam pun tiba keluarlah seorang wanita dari dalam rumahnya, dia seorang wanita yang cantik jelita namun sayang dia ditinggalkan oleh orang tuanya sejak kecil, kinipun dia tinggal bersama neneknya yang sudah tua dan hanya bisa berbaring saja.
Wanita itu bernama dwi anastasya dan dipanggil tasya. rumah nya pun sudah tua seperti rumah tak ada penghuni, atapnya yang lumayan bocor, kini malam ini ia ke warung untuk membeli nasi bungkus untuk dia sendiri dan untuk nenek kesayangannya itu. Namun sesampainya di warung ada pengamen yang sedang menyanyi di sebelah tasya, pengamen itu mengulurkan kantongan uangnya itu ke tasya, tasya merasa kasihan melihat pengamen itu ia pun memberikan sebagian uang yang ingin dia belanjakan membeli nasi bungkus. Sayang nasi bungkusan yang ia beli hanya ada satu itupun hanya untuk neneknya yang sedang sakit terbaring di atas kasur, ia tidak merasa menyesal telah memberikan uangnya kepada pengamen itu.
Sesampainya di rumah ia pun megucapkan salam kepada neneknya, neneknyapun menjawab menjawab salam cucunya, tasya pun menghampiri neneknya dan langsung menyuapi neneknya. Neneknya pun berkata “apa kau tak makan juga” kemudian ia menjawab “nanti nek saya belum lapar”. Padahal sebenarnya ia sangat lapar namun ia tahan sampai esok, setelah ia menyuapi neneknya ia langsung mengambil air wudhu di belakang, kemudian langsung shalat isya selesainya shalat, ia berdoa kepada ALLAH ia berkata dalam hati “ya ALLAH aku berlindung kepadamu atas segala kejahatan dan fitnah di dunia dan akhirat kelak ya ALLAH, ya ALLAH ya tuhanku hamba mohon ampuni dosa-dosa hambamu ini yang telah berbohong kepada nenekNYA, hamba bukannya ingin menambah dosa, hamba melakukan ini karena hamba tidak ingin mempercemaskan hati nenek hamba ya ALLAH. Ya ALLAH hamba mohon buka pintu rezeki, bukakan pintu ampunanmu, bukakan pintu syurgamu ya ALLAH, ya ALLAH hamba mohon berikan kesembuhan kepada nenek hamba berikan kesabaran diri dan hati kami ya ALLAH robbana atina fiddunia hasanah wakina azabannar amin…….”
Selesai ia shalat tasya pun bergegas untuk tidur. Keesokan harinya tasya bangun pagi-pagi buta dan ia mendengar suara adzan dan langsung bergegas mengambil air wudhu untuk melakukan shalat subuh. Selesai itu tasya langsung ke dapur membuat secangkir teh hangat untuk neneknya, iapun menuju ke kamar neneknya dan langsung menyimpannya di atas meja sang nenek yang masih tidur pulas itu. Setelah itu ia berangkat ke kebunnya untuk memetik dan mnyirami tanaman yang telah ia tanam. sesampainya ia di kebun iapun langsung memetik sayuran dan buah–buahan serta menyirami tanamn–tanamannya. kemudian ia berangkat ke pasar untuk menjual sayuran-sayurannya dan buah-buahannya sebagian untuk bisa membeli beras dan ikan agar mereka dapat membuat makanan yang mereka sukai.
Beberapa saat kemudian adapun yang ingin membeli sayuran dan buahnya itu, tasya pun berkata “mbak mau beli apa??” Orang itupun berkata “ia saya mau beli ini semua”, tasya bengong mendengar perkataan sang pembeli. Tasya pun bergegas mengantongi semua jualannya lalu diberikan kepada pembeli. pembeli itu berkata “berapa harga semuanya?” tasya berkata “harga semuanya itu sekitar 300 ribu saja” langsungpun pembeli memberikan empat lembar uang ratusan lalu tasya berkata “uangnya lebih mbak” oang itu “ambil saja saya berikan untukmu” tasya “terima kasih mbak” orang itu “sama-sama”.
Orang itupun pulang dan menuju ke mobilnya, tasya kira itu warga di sana ternyata bukan, orang itu ternyata orang kaya yang sedang berkunjung ke desa. Selesai itu tasya pergi membeli beras 5 kilo dan ikan 10000, kemudian ia pulang ke rumah dengan hati gembira karena baru saja ia menemukan pembeli yang baik yang memberikan uang untuknya. Sesampainya di rumah ia membuka pintu dan memberi salam “aassalamu alaikum” neneknya menjawab “waalaikum salam”, tasya menuju ke dapur menyimpan barang bawaannya. Selesai itu tasya langsung mencuci berasnya dan langsung memasaknya, sambil menunggu nasinya jadi ia membersihkan ikannya dari sisiknya dan paruhnya.
Beberapa saat kemudian semuanya sudah dimasak lalu ia memberikan makanan untuk sang nenek. Tasya “nek apa nenek sudah baikan sekarang?” nenek “alhamdulillah kesehatan nenek sudah mulai pulih” tasya “syukurlah kalau begitu. Oh yah nek tadi tasya ketemu oang yang baikkkkk banget dia membeli semua jualanku…” nenek “alhamdulillah jualanmu cepat habis, lalu” tasya “lalu orang itu berkata berapa harga semuanya lalu aku bilang hanya 300 ribu aja mbak, ehh malah ia beriin aku 400 ribu aku bilang uangnya lebih mbak dia bilang ambil saja saya kasih kamu.” Nenek “apa kamu tahu namanya??” tasya “tidak nek” tasya pun lanjut berkata “udah nek ceritanya yah, nenek makan dulu”.
Di situlah tasya berfikir hidup memeng ada susah dan ada mudah namun ia tetap sabar menghadapi cobaan. ia baru tahu rasa ikhlas dapat membuat hati terasa tenang dan damai dan perbuatan kebaikan dapat membuat seseorang bersikap baik kepada orang yang sudah berbuat baik kepadanya. Disitulah tasya mulai merubah hidupnya dan pada saat itu mulailah ada kemajuan perekonomiannya dan neneknya sudah sembuh, jadi semua terasa lengkap ditambah sembuhnya neneknya, walaupun tak ada orang tuanya di sampingnya namun dia tetap merasa bahagia.
Cerpen Karangan: Masita Rais Facebook: Masita Rais