Seperti biasa setiap pulang sekolah SMA ‘Kawaii’ selalu ramai oleh para siswanya yang sedang berlatih untuk turnamen olahraga antar-SMA. Mulai dari klub volly, sepakbola, sampai tenis meja. Tak terkecuali tim basket. Sekolah yang memang dikhususkan untuk perempuan ini tentunya hanya mendaftar di kontingen putri saja. Jika memenangkan turnamen ini maka akan ditunjuk untuk mengikuti pertandingan di turnamen antar provinsi dan jika menang kembali maka akan ditandingkan di tingkat nasional dan jika berhasil mengalahkan team lain maka akan dinobatkan menjadi team terbaik di Indonesia. Ya, itulah tujuan dari team basket SMA ‘Kawaii’ yang terkenal menjadi team olahraga yang paling berprestasi di SMA ‘Kawaii’. Bagi mereka kemenangan adalah segalanya, sekali kalah mereka akan langsung frustasi dan sangat gegabah. Seperti dalam situasi seperti ini. Mereka kalah dalam turnamen antar provinsi tahun lalu di babak perempat final. Sang kapten sudah memperingatkan untuk menahan diri namun salah satu dari mereka memilih jalan yang salah untuk membalas pertandingan selanjutnya.
“Hey Rika, apakah kamu yakin dengan ini? Jika kapten Rinne sampai tahu dia bakal marah besar Rikk..” salah satu dari mereka mencoba memperingatkan Rika si pembuat ulah agar tidak meneruskan niatnya. “Aku sudah tidak sabar dengan ini, kalian kan tahu prinsip kita adalah ‘kemenangan adalah segalanya’ siapa pembuat prinsip itu kapten kita sendiri kan?” jawab rika dengan wajah penuh tekad kecurangannya. “Bukannya ini juga menguntungkan tim kita?” timpal orang lain yang ikut andil dalam kecurangan ini. “Nahh. Benar tuhh si Fika, kita kan tinggal latihan ngikutin video latihan team SMA ‘Neko’ gitu aja kan mudah” jawab rika mencari persetujuan yang lainnya. “Kau jangan bodoh Rika, jika kita ingin menang di pertandingan berikutnya kita kan bisa latihan dengan cara kita sendiri” “Aku tidak peduli, aku sudah berusaha keras atas pengambilan video ini jadi..” “Video apa?” suara yang tak asing itu tiba tiba memotong ucapan Rika. Semua orang terkejut. Ia adalah kapten Rinne. “Ehh? Kaptee..nn” kata semua orang dengan ekspresi terkejut. “Video latihannya SMA ‘Neko’.” Jawab rika enteng. Semua orang terkejut mendengar pengakuan Rika yang sangat santai. Begitu juga Rinne. “Apaa? Rika kamu mau berbuat curang?” tanya Rinne pada Rika. “Apa salahku? Bukankah menang adalah segalanya, Kapten?! Apapun caranya asal kita bisa menang itu artinya kita sudah mematuhi prinsip itu kaan. Kapteeen?!” jawab Rika dengan nada sewot mengejek. “Kalau begitu kita ganti prinsip menjadi ‘sportif adalah segalanya’ bagaimana?” “Apa-apaan kau ini. Mentang-mentang kau kapten, bisa menggonta-ganti prinsip seenaknya tanpa persetujuan yang lainnya” jawab rika tak terima. “Kalau begitu teman-teman, apakah kalian setuju jika prinsip kita diganti dengan ‘sportif adalah segalanya’?” tanya Rinne pada kawan seteamnya. “Aku setuju aja”, “ Iya aku juga setuju” . “Setujuuu.. Bukannya itu yang terbaik untuk tim kita” jawab lainnya secara bersahutan. “Tapi kapten.. kau itu..” Rika mengumpat. “Rika dengarkan aku” “Tidaak” “RIKA!!!” Bentakan Rinne sukses membuat semua tertegun dan diam begitu juga Rika. “Kau harus tau Rika, jika suatu tim itu menang dengan jalan kecurangan apa arti dari kemenangan tersebut? Jika saja tim, yang kau kalahkan tersebut tau jika mereka dicurangi. Apa yang mereka pikirkan tentang kita? Apa yang mereka lihat tentang image kita? Mereka akan benci pada kita. Kita memang menang. Menjadi yang terbaik dengan jalan seperti itu? Apa yang kalian banggakan? Itu sama seperti menghina usahamu sendiri. Tak ada yang mau melirik kalian, berharap direkrut team nasional? Jangan harapkan itu jika curang. Mengalahkan orang lain dengan kelicikan sama saja merendahkan dirimu sendiri. Bagaimana jika pelatih tau. Apakah kalian tega jika beliau tau. Team yang selama ini dia latih ternyata melakukan kecurangan. Ia malu memiliki kita. Jangan sekalipun kalian menginjak-injak kerja keras dan kepercayaan yang telah kalian bangun.” Semua terdiam menundukkan kepala. Terutama Rika.
“Sekuat-kuatnya tim, satu kali aja melakukan kecurangan. Tim itu akan dibenci tim-tim yang lain. Dan selemah-lemahnya suatu tim. Jika mereka sportif justru mereka akan banyak teman dari tim lain. Mereka punya pikiran, mereka berkompetisi untuk mencari teman bukan musuh. Ia akan mencari teman dari team lainnya untuk membantunya bukan melakukan kecurangan. Jika kita saling berteman antar tim mungkin saja kita bisa berlatih bersama seperti latihan gabungan, tak perlu harus sembunyi-sembunyi dan pada akhirnya melakukan kecurangan. Jika kalian banyak teman yang berpengalaman itu lebih baik” Rinne menasehati teamnya dengan sangat baik hingga akhirnya Rika pun sadar. “Maafkan aku kapten, aku telah melakukan perbuatan yang memalukan. Aku gegabah, aku serakah. Aku berjanji bersama yang lain kalau kami tidak akan melakukan kecurangan apapun itu” kata Rika penuh sesal. “Aku baru sadar ternyata kaulah kapten terbaik yang pernah ada di tim ini. Kita janji tidak akan mengecewakan kapten dan pelatih. Kita akan menunjukkan yang terbaik” sambungnya. “Terima kasih ya Rinne, ehh kapten atas kerjasama dan arahannya” kata lainnya. “Hehe.. tidak apa-apa itu sudah menjadi tugasku. Kita kan tim!” Jawab Rinne.
“Nahh, sekarang hapus video itu dan ayo latihan, turnamen sudah dua bulan lagi ayo ayo latihaaan!!” wajah Rinne mendadak menjadi wajah yang paling ditakuti timnya. Wajah saat menyuruh latihan. “Ahh Kapten” jawab lainnya dengan wajah malas tapi tetap menurut. “Heeyy, ada apa dengan wajah seperti itu? Kita harus bersemangat seperti kapten” seru Rika “Iya iya, kami semangaaat” ucap mereka sambil menunjukkan wajah semangat yang sangat berlebihan.
Dua bulan berlalu di isi dengan semangat latihan para kontingen dari klub olahraga SMA ‘Kawaii’, dan akhirnya turnamen yang paling ditunggu pun tiba. Semuanya bertanding dengan semangat. Tentu juga banyak yang sudah sukses masuk final dan menang, tak terkecuali tim basket yang sebentar lagi akan bertanding di babak final penentuan pemenang turnamen cabang basket putri ini. Mereka sudah memprediksi ini. Memang, prinsip ‘kemenangan adalah segalanya’ masih melekat pada tim ini, meskipun begitu bumbu sportifitas tetap mereka taburkan di setiap pertandingan.
Cerpen Karangan: Nanda Fitma Amelia Facebook: Nanda Fitma Amelia