Di suatu siang yang terik, ada seekor kancil yang sedang menyelinap ke kebun pak tani. Ketika si Kancil menyelinap semakin dalam ke kebun, ia menemukan sebuah wortel raksasa (mungkin dikarenakan si Kancil telah bosan dengan ketimun). Timbulah hasratnya untuk mencuri wortel tersebut. Kemudian, ia segera berlari menuju wortel itu dan memakannya.
Setengah jam berlalu, si Kancil masih tetap asyik dengan wortelnya. Tak lama berselang, datanglah Pak Tani menghampiri si Kancil yang tengah asik makan. Si Kancil pun tak sempat menghabiskan sisa wortel tersebut. Ingin membawa wortel itu pergi, tidak bisa! Sangat berat!
Dengan cepat, kancil itu mengambil langkah seribu. Pak Tani pun juga tak ingin kalah! Diambilah senapan canggihnya, AK-47. Karena dia tidak mungkin mengulangi kesalahanya di saat dia hanya memakai celurit ketika cerita “Si Kancil Mencuri Ketimun”.
Di saat pak Tani mau menembak si Kancil… ternyata, MELESET! Si kancil pun kaget, ketika pak tani mengeluarkan ‘senjata’ pamungkas. Ya, granat! Kancil pun terus berlari, dan berlari di saat Pak Tani membombardirnya. Pak Tani dkk pun terus mengejar dan mengejar kancil itu hingga jauh ke dalam hutan. Si Kancil pun bingung mau kemana dia sekarang. Hanya ada dua pilihan, masuk ke dalam gua yang sempit bin gelap, atau menyerahakan diri ke tangan pak Tani.
Dengan cepat, Si Kancil langsung menjatuhkan diri ke dalam gua tersebut. Bruuuggh… terdengar suara tubuh si Kancil. Beberapa saat kemudian, si kancil bangkit berdiri dan berjalan menyusuri gua hingga dalam. Tak beberapa lama, ada seekor mahkluk mirip dirinya. Tapi setelah dilihat-lihat oleh si Kancil jantan yang barusan jatuh ke gua, ternyata dia adalah kancil legendaris yang dikenal suka mencuri ketimun Pak Tani. Dan selebihnya, Kancil legendaris itu adalah kancil betina. Dan setelah mereka saling bicara lama. Mereka berencana tinggal di gua itu dan bahagia untuk selamanya.
Sementara itu, hutan-hutan di sekeliling gua itu telah habis terbakar, banyak warga tak terima dengan ulah Pak Tani serta para pengikutnya. Pak Tani serta para pengikutnya langsung tak berkutik ketika para warga sekitar bersama satuan polisi dan TNI menghadangnya. Langsung saja para warga desa beserta satuan pengaman mengarak mereka ke kantor polisi.
Dan sepasang Kancil pun bahagia selamanya.
Cerpen Karangan: Dimas Prayoga Waluyo Facebook: https://www.facebook.com/dimazxisaackun.wallerzs