Namaku Joe si semut pemberani. Semut semut membuat sebuah kelompok dan mereka akan berperang dengan kelompok lain untuk membuat suatu daerah kekuasaan. Mungkin kelompok kami bisa dibilang kelompok terlemah, karena kami tidak memiliki satu pun daerah kekuasaan.
Saat itu kami sedang tidur karena sudah larut malam, namun tiba tiba ketua kami berteriak dan meyuruh kami untuk merebut daerah kekuasaan dari kelompok Azza. “Mungkin jika kita merebut pada malam hari kita bisa menang” ucap ketua kami dengan penuh semangat. Nama kelompok kami adalah kelompok Sin. Nama ketua kami adalah Dr Garko.
Semua semut sudah bersiap untuk berperang, kami pun mulai menyerang. Perang pun selesai, seperti biasa kelompok kami kalah. Namun yang lebih menyedihkan adalah ketua kami yaitu Dr Garko meninggal dunia. Kami pun beberapa hari tanpa ketua namun akhirnya kami mencari ketua baru. Awalnya anak Dr Garko yaitu Lars akan menjadi ketua namun dia menolak karena dia rasa dia tidak cocok menjadi ketua. Lalu Kami menunjuk Gora si semut cerdik untuk menjadi ketua namun tidak jadi karena Gora sudah terlalu tua. Akhirnya aku pun ditunjuk menjadi ketua dengan penuh percaya dari aku berkata “Baik mulai dari sekarang aku ketua dari kelompok ini”.
Hari pun mulai gelap seperti biasa semua semut berkumpul untuk tidur. Sebelum tidur aku mencari kubangan untuk minum namun tiba tiba aku bertemu dua semut yang sudah sangaat tua. “Dunia semut butuh perdamaian” ucap semut ke satu. “Kami percaya kau bisa membuat semua damai” ucap semut kedua. Aku bingung dan hendak bertanya, namun sebelum aku mengeluarkan suara mereka berdua batuk keras dan meninggal dunia. Akhirnya aku memiliki tekad untuk membuat dunia semut menjadi damai.
Keesokan harinya aku berpidato dan membicarakan sebuah kedamaian. Semua semut menolak, aku pun dikeluarkan dari kelompok. Namun ternyata beberapa semut setuju denganku dan membantuku untuk mendamaikan dunia semut.
Kami berjalan sangat jauh dan tiba tiba seekor belalang menyerang kami. Karena sudah biasa berperang sang belalang pun kami lumpuhkan. Sang belalang berkata “sebenernya aku tidak ingin menyerang kalian, namun aku kesal kepada semut yang selalu berperang. Aku sangat ingin kedamaian”. Akhirnya dia menjadi pengikutku dan kami dibawa terbang oleh sang belalang. Namun bukannya pergi untuk mendamaikan dunia semut dia malah membawa kami ke sarangnya yang penuh dengan belalang lainnya. Kami sudah pasrah dengan semua ini, tiba tiba banyak sekali semut yang datang. Mereka akhirnya menangkap semua belalang. Ternyata mereka adalah kelompokku dulu yaitu kelompok Sin.
“Kami salah telah mengeluarkanmu. Ternyata kau benar dunia semut butuh perdamaian”. Akhirnya kami bersama sama mencari perdamaian.
Ternyata semua semut dalam kelompok lain berpikiran sama dengan pikiranku. Namun mereka takut untuk berkata “perdamaian” jadi mereka tidak pernah mencari perdamaian. Akhirnya semua semut berdamai. Dan sejak saat itulah aku dibuatkan patung lengkap dengan tulisan PERJUANGAN SEMUT dalam mencari perdamaian.
Tamat
Cerpen Karangan: Aleanzah Facebook: Ridoka aleanzah Semut aja bisa berdamai masa manusia engga 🙂