Dikisahkan pada suatu hutan, hiduplah burung Beo, Cucakrawa dan Perkutut, mereka hidup dengan damai, aman dan bahagia. Namun pada suatu hari, pada saat mereka terbang menjelajahi hutan tiba-tiba mereka dikejutkan dengan suara tembakan, lalu mereka pun turun ke pohon.
Ternyata suara tembakan tersebut berasal dari suara senapan pemburu yang sedang mengincar kancil, Perkutut berkata “Wah, di hutan kita ada pemburu” Cucakrawa pun berkata “Iya benar, apa yang harus kita lakukan” Tidak lama kemudian Beo pun berkata “Bagaimana kalau kita buat perangkap untuk membuat pemburu itu jera”, “Iya, tapi bagaimana caranya” ujar si Perkutut “Bagaimana kalau kita membuat tali dari akar pohon yang menggantung yang ujungnya kita beri batu yang cukup besar dan kita juga membuat burung tiruan dari daun” kata si Beo Cucakrawa pun berkata ‘Wah, pintar juga kamu ya…” “Baiklah ayo kita lakukan” ujar perkutut dan beo.
Tak lama kemudian perangkap pun siap dan pemburu pun sudah datang “Wah, ada burung kebetulan aku dari pagi belum makan” kata si pemburu.
Tanpa pikir panjang pun pemburu pun langsung menembak burung tiruan itu, mendengar suara tembakan tersebut beo, cucakrawa dan perkutut pun langsung memotong tali dengan paruhnya, pemburu pun terikat. Dan keesokan harinya pemburu pun tidak terlihat lagi di hutan tersebut, hutan pun kembali aman.
Cerpen Karangan: Alrizal Raffly Bachtiar Facebook: Alrizal Raffly Bachtiar