Pada suatu hari, hiduplah seekor Kelinci di suatu taman. Ia hidup bersama-sama dengan Kucing, Kucing adalah sahabatnya yang sangat setia.
“Mengapa aku sering terkena penyakit seperti ini?” Ucap si kelinci sambil menyelimuti dirinya di kamarnya, “Kucing!” Panggil Kelinci melompat ke arah Kucing. “Apa kita akan bermain lagi?” Tanya Kelinci “Tentu saja, sebaiknya kita segera bermain!” Ajak Kucing, Mereka dengan senang kembali bermain bersama-sama. “Hai, Kucing! Mengapa kau tidak mengejarku lagi?” Tanya si Kelinci “Aku sangat lelah, Kelinci. Maafkan aku! Mungkin lain kali saja,” Kata Kucing. Kelinci yang sedih segera meninggalkan Kucing sendiri, Kelinci memakan wortel yang sudah tersedia untuk dirinya.
Tak lama, si Kelinci mendengar tawa bahagia dari beberapa binatang. Kelinci yang penasaran segera menghampiri arah suara itu, “Wah seru sekali!” Seru Kucing berlompat-lompat dengan binatang yang lainnya. “Kucing! Mengapa kau bermain dengan yang lain?” Tanya Kelinci menghampiri Kucing, sang Kucing pun memberhentikan permainannya.
“Aku ingin bermain dengan mereka, Kelinci.” Ujar Kucing “Mulai sekarang aku tidak akan bermain denganmu lagi,” Kelinci berucap dan segera meninggalkan taman, ia terus bersedih dan marah atas perbuatan Kucing.
Keesokan harinya, Kelinci yang masih sakit terus menerus batuk dan bersin. “Seandainya, Kucing di sini, ia tentu akan membantuku,” Kata Kelinci. “Tapi, aku yakin aku dapat melakukannya sendiri,” Dengan penuh semangat Kelinci merasa dirinya dapat menyelesaikan semua masalah sendiri. Ketukan pintu terdengar di telinga Kelinci, dengan cepat Kelinci membukakan pintu untuk tamunya. “Hei, Kelinci! Kau harus mencari kayu di tebing, kau tidak bisa terus bersantai dalam pekerjaanmu” Ucap sang Kupu-kupu “Baiklah, Kupu-kupu,” Kata si Kelinci bergegas menuju tebing.
“Apakah aku dapat melompat sejauh itu? Jika Kucing disini dia akan membantuku,” Ujar Kelinci, lagi-lagi Kelinci berpendapat semua dapat ia lakukan sendiri “Aku akan melakukannya sendiri!” Ucap sang Kelinci, ia melompat menuju tebing yang lebih rendah dari sebelumnya. Namun, ia tidak bisa sehingga ia memejamkan matanya ketakutan.
Saat ia membuka matanya ia mendapati dirinya masih di tebing, “Hai, Kelinci! Peganglah erat tanganku dan menaiklah ke tebing lagi!” Ujar Kucing memegang Kelinci. Kelinci pun menuruti ucapan Kucing, akhirnya Kelinci pun berhasil menaik. “Sedang apa kau disana, Temanku?” tanya Kucing “Aku yakin aku dapat bekerja sendiri,” Kata Kelinci “Oh, Kelinci! Aku bersedia membantumu kapanpun,” Ujar Kucing “Aku rasa tidak! kau bermain dengan yang lain sedangkan jika bersamaku kau selalu mengatakan jika kau lelah,” Kata Kelinci tidak memandang Kucing “Temanku! aku mengatakan lelah karena kau sedang sakit, aku ingin kau beristirahat. Jika aku tidak mengatakan aku lelah, kau tidak akan berhenti bermain.” Kata Kucing “Benarkah?” Tanya Kelinci “Ya, temanku!” Kata Kucing “Maafkan aku atas kesalahpahamanku, Kucing!” Ujar Kelinci memeluk Kucing.
“Lain kali kau harus berfikir positif tentang seseorang, dan kau tidak boleh berbohong pada dirimu jika kau tidak bisa melakukan sesuatu,” Ucap Kucing “Terima kasih banyak, Kucing!” Ujar Kelinci, Mereka pun kembali bermain bersama.
Cerpen Karangan: Sabilla Facebook: Siti Sabilla Nursofa