Di tengah hutan, hiduplah sekelompok kelelawar yang selalu berburu di malam hari. Setiap malam, para kelelawar selalu kelaparan. Para kelelawar sangat ganas dan rakus. Semua buah di pohon yang baru berbuah dihabisi oleh para kelelawar itu. Bahkan, terkadang mereka mencuri buah milik binatang lain yang sedang tidur. Selain buah, mereka juga memangsa serangga. Semua serangga baik bangun maupun tidur dilahapnya.
Berita itu terdengar hingga ke sarang bunglon di suatu pohon di pinggir hutan. Para bunglon langsung mempunyai strategi menghadapi para kelelawar jahat itu. Para bunglon memanggil teman-teman di dekat mereka, salah satunya si Belalang penakut ini. Belalang pun rupanya juga menjadi salah satu sasaran Kelelawar.
“Hai Belalang, kamu tahu tidak sekarang para kelelawar sudah tidak tahu diri? Mereka sepertinya mau menghabisi semua penduduk hutan ini.” kata Bunglon. “Iya, mereka sangat menyeramkan. Kemarin, beberapa dari kami mati dimakan kelelawar. Aduh, bagaimana ini?” keluh Belalang. “Oh, aku mempunyai ide! Bagaimana kalau kamu berkamuflase sepertiku? Kalau aku hinggap di batang pohon, kulitku coklat menyerupai batang pohon tersebut. Jika aku hinggap di atas daun, kulitku hijau menyerupai daun-daun itu.” usul Bunglon. “Berkamuflase? Bagaimana bisa? Cara itu hanya kamu yang bisa melakukan.” jawab Belalang. “Berkamuflase adalah caraku untuk melindungi diri dari mangsa. Aku rasa kamu juga bisa karena kamu hijau seperti daun. Jadi pada saat malam hari, kamu hinggap saja di atas daun dan bergayalah menyerupai tulang-tulang daun yang menyirip. Kelelawar tidak memiliki penglihatan yang bagus. Mereka tidak akan melihatmu.” jelas Bunglon. “Kamu betul, Bunglon! Itu ide yang sangat bagus! Aku akan memberitahukan itu pada teman-temanku nanti. Terima kasih banyak, ya.” kata Belalang dengan hati senang.
Malam itu, ketika Kelelawar keluar dari sarangnya, para belalang langsung cepat-cepat hinggap di daun pohon. Mereka tidak lagi berdempet-dempetan di batang pohon yang coklat. Saat kelelawar terbang mendekati pohon mereka, mereka sudah lakukan apa yang Bunglon usulkan. Akhirnya, para kelelawar tidak melihat serangga apapun di pohon itu dan pergi saja melewatinya. Belalang berterimakasih pada Bunglon sekali lagi dan berjanji akan menolong Bunglon sewaktu-waktu.
Cerpen Karangan: Feliza Beverly Blog: felizabeverly.blogspot.com