Setiap hari setiap saat, kucing-kucing pergi kesana kemari ke setiap rumah. “Disy!!! ya ampun kenapa kau nekat untuk mengambil makanan disana, kau tau sendiri kan disana selalu ramai jadi… secepat apapun kita lari para manusia pasti akan memukul, menyiram atau menendang kita, aku mohon jangan ulangi lagi Disy” ucap Dobi.
Di sepanjang jalan Dobi melihat ke arah toko kucing anggora, Dobi sedih Ia ingin menjadi kucing anggora yang terjamin makan dan minumnya, memiliki rumah yang nyaman, kesehatanya terjamin. Dobi melihat ada sisa makanan disana, Ia pun pergi mengambilnya, tiba-tiba… Plakkkk… plakk… plakkkk… “aduh” meringis kesakitan “padahal aku hanya ingin ambil makana sisa itu, kenapa manusia tak punya hati” ujar Dobi.
Disy sudah pulih keadaanya dan akhirnya mereka mencari makan bersama, 2 kucing ini sudah 2 hari tidak makan, tetapi mereka diberi kekuatan oleh tuhan untuk bertahan hidup. “Disy apa kau tau, kemarin aku ingin mengambil makanan sisa tapi mereka malah memukulku habis-habisan” Dobi bercerita beberapa lama. Hari sudah hampir senja mereka tertidur di jalan di bawah sebuah kardus.
Pagi harinya, saat terbangun “haaa!!! Do… Dobi… kita ada dimana?” tanya Disy. Dobi belum sadar bahwa dia berada di tempat lain lalu “ada apa Dis…? wahhhh Disy bagaimana kita bisa ada disini?” “Ya sudahlah yang penting kita nyaman yeeee!!!” seru Dobi. Manusia yang mengambil mereka datang dan merawat bulu mereka yang rusak, 2 kucing ini dirawat dengan sangat baik, di sini.
Akhirnya Dobi sang pencerita yang baik menceritakan seeemuaaa kejadian yang dialami mereka berdua, dan Disy sang pecinta snack atau snack lovers langsung menghampiri snack-snack yang lezat itu emmmmm. Akhirnya Disy dan Dobi menyadari bahwa tidak semua manusia itu jahat.
Cerpen Karangan: Zaenab Zakkiyah Facebook: Zaenabzakkiyah