Di sebuah hutan, hiduplah seekor singa dan zebra. Mereka telah bersahabat sejak lama. Akan tetapi, zebra tidak pernah menganggap bahwa singa adalah sahabatnya. Sang zebra selalu menganggap dirinya paling hebat dibandingkan sang singa. Sang singa yang baik hati itu tidak pernah marah kepada sang zebra. Sang singa hanya ingin hidup rukun dan damai bersama sang zebra.
Pada suatu hari, sang singa dan sang zebra sedang berjalan mencari air. Cuaca pada siang hari itu sangatlah panas. Lalu, tanpa sengaja sang singa melihat ada sebuah sungai yang tak begitu jauh dari tempatnya berhenti. Kemudian, ia bersama sang zebra berjalan menuju ke sungai tersebut.
“Hei singa, lihatlah! Air sungai ini terlihat sangat jernih dan tampak segar sekali. Rasanya cocok jika aku lebih baik berendam di sungai ini.” Kata sang zebra. “Tunggu zebra!, kau jangan asal berendam saja di sungai ini, kita berdua tidak tahu di sungai ini terdapat buaya atau tidak” Jawab sang singa dengan tegas melarang sang zebra. “Aku tidak peduli! Aku hanya mau berendam! Jangan coba-coba untuk menasihatiku ya, kau mengerti!” Kata sang zebra sambil memarahi sang singa.
Sang singa pun akhirnya mengalah, dia sengaja membiarkan sang zebra untuk berendam di sungai, sedangkan dirinya hanya meminum air dari tepi sungai. Tak lama kemudian, ketika sang singa sedang asik minum air, terdengar suara teriakan sang zebra yang meminta tolong. “Tolong!!!… Tolong akuu!!! Singa tolonglah aku, ada buaya di sungai ini.” Teriak sang zebra sambil memanggil sang singa. “Zebraaa! Kau bertahanlah! Aku akan segera menolongmu.” Jawab sang singa dengan segera menolong zebra.
Sang zebra pun berhasil diselamatkan. Tetapi, kaki kanan bagian belakangnya patah. Sang zebra merasa bersalah karena tidak mendengarkan apa yang dikatakan sang singa. Ia menyesal dan meminta maaf kepada sang singa. Akhirnya, sang singa memaafkan kesalahan sang zebra dan kembali bersahabat. Sang singa tetap menerima sang zebra walaupun dia sudah tidak sempurna seperti dulu lagi.
Cerpen Karangan: Annisa Kusuma Noviyanti