Pada suatu hari di sebuah hutan terdapat seekor banteng yang sangat jahat. Ia bernama Dado. Ia adalah penguasa di kawasan hutan itu. “Aku adalah penguasa di hutan ini, jadi semua hewan yang ada di sini harus tunduk padaku” ujar Dado. Ia selalu mengelilingi hutan. Semua hewan di hutan itu selalu tunduk pada semua perkataan Dado.
Pada suatu siang yang amat terik, Dado merasa kehausan, lalu ia memanggil Bimbo. “Bimbo… Bimbo…” panggil Dado kepada salah satu kerbau di hutan itu. “Iya tuan, ada yang dapat saya bantu?” tanya Bimbo. “Ambilkan aku minum di telaga seberang hutan!” ucap Dado. “Itu sangat jauh tuan, juga memerlukan waktu yang sangat lama,” jawab Bimbo. “Aku tak menghiraukan, yang penting kau sampai disini dengan cepat, aku sangat haus. Cepat pergi sana!” ujar Dado dengan membentak.
Kemudian Bimbo pergi dengan tergesa-gesa dengan membawa ember. Setelah sampai di telaga, ia pun segera mengambil air dengan ember, dan kembali menuju hutan. Pada perjalanan pulang, ia bertemu kerbau yang sedang merenung di bawah pohon. “Hai, siapa kau? aku belum pernah melihatmu disini,” ucap Bimbo. “Perkenalkan namaku Gogon, aku adalah kerbau yang tersesat,” jawab Gogon dengan sedih. “Namaku Bimbo, aku tinggal di hutan ini. Darimana kau berasal, sehingga kau tersesat di sini?” tanya Bimbo. “Aku dari hutan tetangga, tetapi disana hutan telah dibakar untuk dijadikan pemukiman, sehingga seluruh hewan di hutan itu lari, sehingga aku tersesat disini. Aku telah berpisah dengan teman- temanku,” jawab Gogon dengan sedih. “Sungguh malang nasibmu, kau sekarang sudah tidak punya teman,” ujar Bimbo dengan kasihan. “Tolong aku Bimbo, aku sekarang telah hidup sebatang kara. Aku ingin hidup dengan mempunyai teman,” ujar si Gogon dengan memelas. Dengan mendengarkan cerita Gogon, hati Bimbo pun tergerak untuk menolongnya.
Kemudian Gogon diajak Bimbo untuk menemui Dado. Setelah sampai di depan Dado, Bimbo sangat ketakutan. Kemudian si Bimbo memberikan ember yang berisi air tersebut kepada Dado. “Ini tuan air yang kau minta,” ujar Bimbo sambil memberikan air itu. “Lama sekali kau mengambilkan air untukku,” ujar Dado dengan nada tinggi. “Maafkan aku tuan,” jawab Bimbo.
Kemudian Dado bertanya kepada Bimbo tentang siapa yang ia ajak. Lalu Bimbo menceritakan semua kronologi cerita yang telah menimpa Gogon. Kemudian Dado mengizinkan Gogon untuk tinggal disana. Setelah itu Bimbo dan Gogon selalu bersama-sama. Mereka pun telah menjadi sahabat. Bahkan mereka tidak pernah berpisah sedetik pun. Dengan itu membuat mereka tak pernah menghiraukan pekerjaan yang diberikan oleh Dado. Dengan kejadian itu membuat Dado iri, sehingga ia berpikir untuk memisahkan kedua sahabat itu.
Pada suatu malam hari, Bimbo dipanggil oleh Dado. Ia disuruh Dado untuk menjemput sahabatnya di pintu hutan. Bimbo ingin mengajak Gogon, tapi Dado melarangnya. Setelah Bimbo pergi, Gogon disuruh Dado untuk istirahat. Pada tengah malam, setelah Gogon telah tertidur pulas, Dado meletakkan ular berbisa di samping badan Gogon. Sehingga Gogon mati digigit ular berbisa.
Pada keesokkan harinya, Bimbo kembali ke hutan dan bilang kepada Dado bahwa pada malam itu tidak ada seorangpun yang ingin datang kesini. Kemudian si Dado meminta maaf kepada Bimbo, bahwa temannya tidak jadi datang. Setelah itu Bimbo pergi untuk menemui Gogon, setelah ia tahu bahwa Gogon sudah tidak bernyawa, ia pun sangat sedih. Kemudian datanglah Dado untuk melihat apa yang telah terjadi, pada saat di depan Bimbo ia pura-pura tidak tahu bahwa kalau Gogon sudah meninggal dan ia berpura-pura ikut bersedih.
Setelah beberapa hari kematian Gogon, Bimbo mendengar kabar dari hewan lain bahwa yang membunuh Gogon adalah Dado. Pada awalnya Bimbo tidak percaya dengan kata-kata binatang hutan tentang yang membunuh Gogon adalah si Dado. Setelah Bimbo mencari buktinya dan terbukti bahwa yang telah membunuh Gogon adalah si Dado, ia pun sangat marah. Kemudian dengan penuh marah si Bimbo menghampiri Dado. “Tuan, apakah benar kau yang telah membunuh sahabatku Gogon?” ujar Bimbo. “Iya, berita itu memang benar bahwa aku yang telah membunuh sahabatmu Gogon. Setelah kedatangannya kamu tak pernah menjalankan semua perintahku. Saya juga iri dengan kamu, karena kamu mempunyai banyak teman yang mau bergaul denganmu, dan kamu juga memiliki sahabat yang setia seperti Gogon. Sehingga saya membunuh Gogon agar kamu bersedih. Ha… ha… ha…” ujar Dado. “Tuan, saya tidak menyangka bahwa tuan selicik itu. Oleh karena itu, saya putuskan untuk meninggalkan kawasan hutan ini,” ujar si Bimbo dengan kecewa. Kemudian Bimbo pergi meninggalkan kawasan hutan tersebut.
Setelah beberapa hari berlalu si Dado bertemu dengan Bimbo. Pada saat itu tubuh Dado penuh dengan luka, sehingga ia tidak kuat untuk berjalan menuju pulang. Ia pun meminta tolong kepada Bimbo. “Bimbo… Bimbo tolonglah aku, teriak Dado dengan penuh penyesalan.” Tetapi Bimbo tidak menghiraukan teriakan Dado dan meninggalkannya. Setelah beberapa saat hatinya tergerak untuk menolong Dado, ia mencoba untuk memaafkan kesalahan Dado yang telah diperbuat. Kemudian Bimbo kembali menghampiri Dado untuk menolongnya. “Bimbo tolonglah aku!” ucap Dado. “Bagaimana kau sampai terluka begini?” tanya Bimbo. “Aku tadi sedang berkeliling hutan, aku tidak tahu bahwa di depanku ada jurang, sehingga aku masuk ke jurang tersebut. Setelah itu tubuhku luka-luka dan aku berusaha dengan sekuat tenagaku untuk keluar dari jurang itu. Aku sangat lelah, aku sudah tidak kuat untuk meneruskan perjalanan pulang. Bimbo tolonglah aku.” ucap Dado. “Aku ingin menolongmu, tapi kau harus berjanji bahwa kau akan merubah sifatmu,” ucap Bimbo. “Ya, aku akan berjanji untuk merubah sifatku,” jawab Dado.
Setelah itu Dado dibawa kembali menuju hutan. Ia pun dirawat Bimbo dengan sembuh. Akhirnya, Dado berterima kasih kepada Bimbo yang selalu baik kepadanya. Ia juga meminta maaf kepada Bimbo dan seluruh binatang hutan atas segala kesalahannya. Ia juga akan berjanji merubah sifatnya ke binatang hutan. Setelah itu Dado meminta Bimbo untuk kembali lagi tinggal ke hutan. Semua binatang senang karena Bimbo sudah kembali tinggal di hutan, juga sifat Dado yang sudah berubah. Ia sekarang sudah tidak pernah menyuruh binatang lain untuk melayaninya, sehingga banyak hewan yang mau berteman dengan Dado. Kini kehidupan di hutan sangat tenang, tentram, nyaman, dan menyenangkan.
Cerpen Karangan: Rizki Tri Utami KELAS: VIII- A SEKOLAH: SMP NEGERI 1 PURI