Pada suatu hari terlihatlah seekor kucing yang besar dan menakutkan. Fisik kucing yang begitu besar itu membuat hewan-hewan di sekitarnya menjadi takut. Bahkan karena takut dimangsa oleh sang kucing, tikus-tikus pun takut memperlihatkan dirinya.
Sang kucing begitu sigap dan awas saat mangsanya terlihat. Hal itu yang membuat akhirnya tikus-tikus tersebut tidak berani berkeliaran terlalu jauh dari sarang mereka. Namun hari demi hari si kucing pun penasaran dan akhirnya menggunakan akalnya demi menangkap tikus-tikus tersebut.
Hingga suatu hari sang kucing pun berfikir untuk naik ke atas rak. Ia bergantung dengan kakinya pada suatu tali, dengan kepala menghadap ke bawah, dan berpura-pura telah mati tergantung. Saat tikus-tikus mengetahui posisi kucing yang seperti itu, tikus-tikus menyangka bahwa sang kucing telah melakukan kesalahan. Dengan sangat hati-hati, tikus-tikus itu pun mengeluarkan kepalanya dan mengendus ke sana kemari.
Setelah mereka mengendus lumayan lama dan tidak terjadi apa-apa, akhirnya mereka pun melompat keluar dari sarang mereka dan menari dengan gembira atas kebebasan mereka itu. Dan pada saat itulah secara perlahan sang kucing melepaskan pegangannya dari tali. Sebelum tikus-tikus tersebut tersadar dari keterkejutan mereka, dan sang kucing telah berhasil menangkap lima ekor tikus.
Semenjak kejadian pada hari itu, tikus-tikus pun semakin berhati-hati. Tetapi karena rasa ingin memangsa sang kucing pun, tidak kehabisan akal begitu saja. Sang kucing pun berfikir untuk membuat tipuan yang lain agar bisa menangkap tikus-tikus itu.
Hingga suatu hari sang tikus pun mempunyai ide yang dirasa cukup mampu mengelabuhi tikus-tikus tersebut. Sang kucing pun mencari terigu untuk melakukan tipuannya itu. Sang kucing melumuri badannya dengan terigu, dan akhirnya semua badannya tertutupi oleh terigu. Setelah semua badannya tertutupi oleh terigu, lalu kucing pun berbaring di lantai dengan satu mata terbuka.
Setelah seekor tikus ada yang mengetahui hal itu, tikus tersebut pun menceritakan kejadian yang dilihatnya itu kepada tikus-tikus yang lain. Setelah mendengar cerita tersebut tikus-tikus pun merasa bahwa sang kucing telah mati karena berbuat kesalahan. Dengan sangat perlahan dan hati-hati, tikus-tikus pun mengendus adakah bau yang mencurigakan di dekat mayat tikus tersebut. Namun seperti kejadian sebelumnya, sehingga tikus-tikus pun kemudian keluar dari sarangnya.
Sang kucing pun melihat tikus-tikus yang sedang menari-nari gembira itu, dengan tidak sadarnya kemudian sang kucing pun menerkam beberapa tikus tersebut. Sungguh senangnya sang tikus yang mendapatkan makan siangnya itu. Kecerdikan sang kucing itu memang sangatlah tak diragukan lagi oleh para tikus-tikus itu. Karena hal itu hari demi hari tikus-tikus pun semakin berkurang. Hingga suatu hari tikus-tikus itu pun berpindah sarang dan sang kucing pun mencari mangsa-mangsa yang lain untuk menjadi makanannya.
Cerpen Karangan: Rehana Windy Wulandari Facebook: Rehana Nama lengkap: Rehana windy wulandari Nama panggilan: Rehana Tempat, tgl lahir: Blora, 31 oktober 2001 Jenis kelamin: Perempuan Alamat: Jl.O kavling No21 RT. 009/RW.014 kebon baru, tebet, jakarta selatan Agama: Islam Kependudukan: Republik Indonesia