Pada suatu hari di hutan yang sunyi terdapat seekor kucing yang bernama Komo. Komo hidup sendiri di hutan itu, dia yang dekil, bau, dan kotor sehingga hewan-hewan di hutan itu menjauhinya. Dia sering diolok-olok oleh temannya.
Suatu ketika kerbau melewati tempat tinggal Komo. “Bau apa ini?.” ujar kerbau dengan wajah yang kesal, kemudian lewatlah si kelinci yang akan menghampiri kerbau, “Hai kelinci… apakah kau tidak mencium bau yang tidak sedap.” tanya kerbau kepada kelinci, “Iya kamu benar kerbau, aku pun mencium bau yang tidak sedap di sekitar sini. Bau apa ini sebenarnya.” jawab kelinci, “Ayo kita cari tahu bau apa ini sebernarnya.” kata kerbau kepada kelinci.
Lalu mereka mencari tahu bau tersebut. Ternyata bau tersebut berasal dari badan kucing, setelah kerbau dan kelinci mengetahuinya mereka menghina kucing, bahwa kucing adalah hewan yang dekil, kotor dan bau. Mendengar perkataan itu kucing merasa sedih dan malu dengan hewan-hewan lainnya selain kerbau dan kelinci. Kucing sudah berusaha untuk memperbaiki dirinya tetapi tetap tidak bisa karena tidak ada yang mau membantunya sehingga sulit membersihkan noda-noda yang ada di tubuhnya. Karena itulah yang membuat kucing tidak pernah menampakkan dirinya di depan umum.
Suatu ketika persediaan makanan kucing itu sudah mulai habis sehingga kucing pergi untuk mencari makan di hutan, sebenarnya kucing malu dengan keadaannya saat akan pergi ke hutan, tetapi mau bagaimana lagi, persediaan makanannya sudah habis. Akhirnya kucing segera pergi ke hutan untuk mencari makan.
Di tengah perjalanannya kucing terjebak di jebakan yang dipasang oleh pemburu yang sengaja digunakan untuk menangkap hewan buas yang ada di hutan. Kucing berteriak meminta tolong, “Tolong… tolong…!!!.” ujar kucing, tetapi tetap tidak ada yang mendengar teriakan kucing. Kucing pun bersedih sambil berteriak minta tolong lagi, barangkali ada yang mendengar teriakannya, “Toolooong… tooolooong.” teriakan kucing sambil menangis.
Beberapa lama kemudian, lewatlah monyet yang juga sedang mencari makan di hutan. “Monyet… tolong aku…, aku ada di atas sini.” ujar kucing saat mengetahui kedatangan monyet. Monyet pun mencari dari mana asal suara itu tadi, akhirnya monyet pun menemukan asal suara itu tadi. Ternyata itu adalah suara kucing yang sedang berteriak minta tolong karena ia sedang bergelantungan di atas pohon dan kakinya diikat dengan tali, “Monyet tolong aku…” ujar kucing lagi, “Baiklah kucing aku akan segera menolongmu” jawab monyet.
Monyet pun bergegas melepaskan ikatan tali yang ada di kaki kucing, dan akhirnya kucing pun selamat. “Terima kasih monyet karena kamu sudah mau menolongku.” kata kucing, kemudian monyet menjawab, “Tidak usah berterima kasih kucing, kita kan sesama teman harus saling tolong menolong.” “Kamu memang teman terbaik monyet, tidak seperti yang lainnya.” ujar kucing sambil merundukkan kepalanya, “Memangnya ada apa denganmu kucing?” ujar monyet. Lalu kucing menceritakan hal yang terjadi kepadanya, dan monyet pun berniat ingin membantu kucing untuk membersihkan dirinya. Kucing pun merasa senang mendengarnya. Lalu mereka pergi ke sungai untuk membersihkan tubuh kucing. Monyet pun membersihkan tubuh kucing dengan sangat bersih, setelah bersih mereka segera pulang menuju rumah.
Akhirnya kucing pun tidak merasa malu lagi karena tubuhnya sudah bersih dari kotoran dan bau. Teman-teman kucing pun mau mendekati kucing, teman-temannya juga merasa bersalah kepada kucing, lalu mereka minta maaf kepada kucing. Dan sekarang Komo sudah bahagia karena ia mempunyai banyak teman.
Tamat
Cerpen Karangan: Ardhin Dwi Mahreny Facebook: Dwi Ardhin