Pada suatu hari, ada seekor merak yang memiliki bulu yang sangat indah. Tapi sayang, ia sangatlah sombong hingga ia hampir tidak punya teman. Semuanya menjauhinya karena ia terlalu sombong untuk diajak bersosialisasi.
“Hey! Liat deh buluku yang sangat indah ini. Sangat indah ya? Sayangnya itu hanya dapat dimiliki oleh aku sang merak yang sangat cantik ini.” ujar Merak dengan nada angkuh. “Wahai Merak! Itu hanya titipan Allah kepadamu! Dan suatu saat Allah pasti akan membalasnya kepadamu! Bertobatlah sebelum hal itu terjadi, kuperingatkan!” ujar kancil. “Ini tidak dapat diambil dariku, wahai kancil! lihatlah, ini sudah menjadi bagian dari tubuhku. Tidak ada yang dapat mengambilnya kecuali diriku,” balas Merak yang dilanjutkan dengan tawa tanda ia tidak setuju. “Kau akan mendapat balasan dari apa yang kau perbuat, Merak!” batin Kancil yang kesal.
Setiap hari, Merak berjalan dengan sombong di dekat jalan raya sehingga banyak pengendara yang memuji keindahan dari bulunya. Sampai sekelompok pemburu yang hendak membuat populasi merak di dunia punah, datang untuk memburu Merak.
“Buatlah perangkap di sekitar hutan ini! merak itu pasti akan berjalan di sekitar sana hari ini,” perintah pemimpin kelompok itu.
Hampir semua binatang mengetahui berita tersebut kecuali si Merak. Ia tidak peduli dengan berita tersebut karena menurutnya hal itu tidak akan terjadi. Dan pada siang hari, Merak melintasi pinggiran jalan raya dan terperangkap di perangkap yang sudah dibuat oleh pemburu itu. Merak pun meminta pertolongan binatang lain tetapi tidak ada yang mau menolongnya karena kesombongan Merak sendiri. Sampai pada akhirnya ada tim penyelamat binatang melintas dan menolong Merak yang kesusahan itu. Merak merasa berterima kasih kepada tim tersebut. Merak disembuhkan dari luka-luka akibat perangkap tersebut. Setelah itu Merak dikembalikan ke hutan tempat tinggalnya dan Merak tidak mengulangi perbuatannya lagi.
Teman-temannya pun mulai menyadari perubahan yang telah dilakukan oleh Merak dan perlahan Merak menjadi binatang yang paling ramah dan baik. Merak pun hidup bahagia dengan kehidupan yang indah mulai dari fisiknya sampai sifatnya.
Janganlah sombong! 🙂
Cerpen Karangan: Twingy Facebook: Twingy Twinry