Di suatu hutan hiduplah seorang Harimau. Harimau itu bernama Belu. Ia sangatlah galak dan sombong. Belu adalah penguasa hutan, Belu sangat bangga dengan dirinya sendiri karena ia memiliki tubuh yang lebih besar dan kuat daripada teman-temannya itu, sehingga ia selalu merendahkan teman-temannya. Belu selalu melakukan hal seenaknya sendiri, karena sifat belu yang sangat galak itu, teman-teman belu seperti ayam hutan, babi, kucing hutan, orang utan, monyet, tikus dan kancil yang cerdik pun takut dengan si Belu. Belu selalu menyuruh dan mengatur teman-temannya.
“Hey, semua teman-temanku berkumpul lah di depanku sekarang juga!!!” kata si Belu. “Iya Belu, kita akan segera datang” kata semua teman-temannya Belu dengan sangat takut. “Aku sangat lapar, aku ingin makanan yang lezat… carikan aku mangsa untuk santapanku hari ini, jika kalian tidak menemukan, maka kalian akan aku jadikan santapanku semua” kata si Belu “Kita semua akan mencarikan mangsa untuk santapanmu hari ini” kata si Kancil
Semua hewan yang ada di hutan itu terus mencari mangsa untuk Belu, sampai di tengah hutan mereka semua tidak menemukan mangsa yang akan dijadikan santapan untuk Belu. Dan akhirnya mereka memutuskan untuk berpencar ayam hutan dan orang utan ke arah utara, babi dan kucing hutan ke arah timur, monyet dan tikus ke arah selatan dan kancil ke arah barat agar lebih mudah menemukan mangsanya. Mereka semua berjalan menurut pembagian arah tadi, semua terus menelusuri hutan tetapi belum juga menemukan mangsa. Sampai akhirnya kancil menemukan ayam yang akan dijadikan santapan untuk Belu. Kancil memikirkan nasib ayam ini… “Bagaimana nasib ayam ini jika aku bunuh dan aku jadikan santapan untuk Belu, ayam ini juga pasti ingin hidup, andai aku yang berada di posisi ayam ini, pasti aku akan sedih, sungguh malang nasib ayam ini, tetapi jika tidak aku bunuh bagaimana dengan aku dan teman-temanku semua” pikir kancil
Tiba-tiba datanglah orang utan, tetapi ini bukanlah orang utan temanku itu. “Ada apa kamu kancil? sepertinya kamu terlihat gundah” Tanya orang utan “Aku bingung, di sini ada harimau yang menguasai hutan ini, aku dan teman-temanku disuruh untuk mencari mangsa untuk sarapan ia hari ini, jika kita tidak menemukan mangsa maka kita yang akan dijadikan santapannya. Tapi… aku tidak tega jika aku membunuh ayam ini untuk santapan ia, aku harus bagaimana?” kata kancil “Coba kita datang ke harimau itu tanpa membawa apa-apa…” jawab orang utan “Tapi… bagaimana dengan nasib kita semua?” Tanya kancil “Tenanglah aku punya ide untuk itu semua” jawab orang utan
Lalu mereka semua kembali berkumpul di tengah hutan dan kembali ke harimau dengan hati sangat was-was. ketika mereka sudah mendekati si Belu, Belu sangat senang karena akhirnya yang ditunggu-tunggu telah datang. Belu bertanya kepada semua semua hewan” yang dijadikan kacungnya “Hey mana makanan untukku? aku sudah sangat lapar, tapi… siapa ini? apakah orang utan ini yang akan menjadi santapanku hari ini” Tanya Belu dengan terus melihat orang utan itu “Ohh… jadi penguasa hutan yang kalian maksud adalah ini? harimau yang sombong dan selalu membanggakan dirinya sendiri, kasihan kalian semua kesana-kesini disuruh sama bolu-bolu apalah itu hingga tubuh kalian kurus karena kelaparan dan tidak memikirkan untuk mencari makananmu sendiri karena saking takutnya kalian dengan harimau ini” jawab orang utan dengan sangat beraninya “Apa maksudmu seperti ini, kamu tidak tahu siapa aku? aku adalah penguasa hutan ini. Kamu berani sama aku?” Tanya Belu “Tentu… harimau bodoh sepertimu tidak perlu untuk ditakuti… kamu tidak memikirkan akibat dari perbuatanmu itu, andai kamu yang kita jadikan mangsa, apa kamu mau? pastinya kamu tidak mau. Lalu… mengapa kamu berbuat seperti ini? bodoh sangat bodoh perbuatanmu itu… biarkan harimau bodoh ini berbuat sesukanya” jawab orang utan dengan sangat emosi Semua hewan pun bejalan menjauhi Belu. “Hey tunggu… suatu saat nanti aku akan membalasmu” kata belu
Semuanya semakin jauh dari Belu. Lalu Belu merasa kesepian dan sekarang ia hanya hidup sendiri tanpa ditemani satu orang pun. Suatu ketika ia didekati singa yang sangat besar, melebihi badan si Belu. Rupanya singa ini akan memakan Belu. Belu sangat takut karena ia tidak bisa melawan singa ini sendirian. Belu baru menyadari atas perbuatannya selama ini. Ketika singa mau memakan harimau, semua hewan yang dulunya adalah kacung si Belu datang untuk membantu Belu agar tidak dimakan singa besar itu.
“Tunggu! jangan kamu memakan temanku ini!” kata kancil “Mengapa kamun membela harimau sombong ini? Bukankah harimau ini yang pernah membodohi kalian semua?” tanya singa “Iya… semua yang kamu katakana tadi adalah benar, tapi… itu dulu, mungkin sekarang harimau ini telah berubah.” jawab orang utan “Ok, aku percaya dengan omongan kalian itu. Aku seperti ini karena aku sangat benci dengan sifat harimau ini yang sombong dan membanggakan diri sendiri” kata singa “Teman-Teman semua maaf atas perbuatanku ke kalian semua selama ini, terima kasih kalian masih menganggapku teman, aku tidak lagi berbuat seperti itu. Apakah kalian semua mau menjadi temanku lagi? etzzz… teman bukan kacung” Tanya Belu “Hahaha tentu saja kita mau” jawab semua hewan
Sampai akhirnya singa ini bergabung dengan mereka semua dan semua hewan yang ada di hutan ini hidup sangat rukun dan tidak ada penguasa hutan lagi.
Cerpen Karangan: Dinda Nur Agustin Facebook: Dinda Nura SMP NEGERI 1 PURI (VIIIB)