Suatu hari, ada seekor binatang yang hanya memiliki moncong pendek. Saat itu, cuaca terik membuat seekor binatang ini kehausan dan mencari danau yang memiliki air jernih. Binatang ini tidak mengetahui bahwa danau ini adalah milik kawanan seekor buaya. Dengan santainya ia meminum air danau tersebut.
Tiba-tiba ia merasakan sakit di daerah hidung dan mulutnya. Ia baru menyadari bahwa ada banyak buaya di situ. Ia memohon kepada pemimpin buaya untuk melepaskannya, tetapi ia menolak.
“Kumohon lepaskan saya! saya berjanji tidak akan meminum air kalian lagi!” kata binatang tersebut. “Hah? enak saja dilepaskan! emangnya segitu gampangnya?” kata pemimpin buaya tersebut. “Duh, gara-gara kamu nih air kita berkurang, nanti kita kehabisan air nih!” kata seekor buaya yang “sok kritis” “Kumohon, lakukan apa saja yang penting jangan memakanku!” mohon binatang itu. “Oke!” kata pemimpin buaya itu.
Dengan cepat, ia menggigit moncong itu dengan kuat dan menariknya ke dalam air. Saat itu sang binatang menahan dirinya di sebatang pohon. Moncong binatang itu menjadi “melar” dan “elastis” dan terlihat panjang.
Ia kembali ke kawanannya dengan murung. Saat di kawanan binatang itu, banyak yang kagum melihat moncongnya yang panjang. Binatang itu menceritakan kejadian yang menimpanya. Banyak binatang yang ingin sekali memiliki moncong yang panjang, maka banyak pula yang bergantian berpura-pura meminum air di danau buaya. Sejak itulah buaya memiliki belalai yang panjang.
Cerpen Karangan: Bryan Ferguson instagram: @bryan.fergusonn