Hari ini adalah hari ke 7 Rea dan Raka berpura pura menjadi sepasang kekasih.
Raka yang super romantis kepada Rea terkadang membuat Rea lupa kalau mereka sedang berpura pura dan memainkan sebuah drama percintaan di depan teman dan mantan kekasihnya.
" Rea, terimakasih ya kamu sudah bersedia membantuku membalas sakit hatiku selama ini" ucap Raka sambil tertunduk dia depan Rea.
Rea hanya mengangguk dan tersenyum.
"Sama sama ka, kamu juga sudah membuatku sembuh dari lukaku " jawab Rea yang membuat Raka terperanjat dan menatap Rea dengan penuh tanda tanya.
" Apa maksudnya Re" tanya Raka penasaran.
" Sebelum aku mengenalmu , aku pernah mencintai seseorang ka, bahkan kita pernah berjanji untuk saling setia, aku tetap menunggu walaupun aku tau dia tidak akan pernah kembali..tapi kini kehadiranmu membuatku sadar akan kebodohanku ,takka ku sia siakan hidupku hanya untuk menunggu sesuatu yang tak pasti" jawab Rea dengan mata berkaca-kaca.
Raka mendekat dan memeluk singkat tubuh Rea.
" O iya Re, ini aku kembalikan arlojinya " ucap Raka sambil menyodorkan sebuah arloji berbentuk hati.
Tapi Rea malah tersenyum dan enggan menerima arloji itu.
" Aku sudah gak butuh itu lagi ka, karena benda itu aku kehilangan mimpiku untuk mencintai seseorang, sudah ambil saja atau buang saja aku gak perduli lagi " jawab Rea yang membuat Raka heran.
Raka pun menyimpan kembali arloji itu ke dalam sakunya.
" Baiklah Re, di hari ke 7 ini aku memberikan kebebasan untukmu , kau mau kita lanjutkan sandiwara ini atau kita akhiri saja sampai di sini." Ucap Raka.
Rea tertunduk dan terasa ada sesak di dadanya mendengar kata kita akhiri saja sampai di sini.
" Terserah kamu ka " jawab Rea.
" Tapi kayaknya gak bisa Rea kita akhiri saja sekarang ya , mulai hari ini aku bebaskan kamu dari hukuman dan kembalilah bersama kawan kawanmu.
Raka kemudian berbalik badan dan melangkah meninggalkan Rea yang masih berdiri mematung di sana.
Raka melangkah dengan gemetar dan mata berkaca-kaca.
" Maafkan aku Rea aku harus mengakhiri hari ini, karena aku sudah jatuh cinta padamu, kalau terus berlanjut aku takut cinta ini semakin dalam padamu, yang pada akhirnya kau juga akan pergi meninggalkanku." Gumam Raka dalam hati.
Rea pun menatap kepergian Raka dengan hati dan perasaan yang campur aduk.
" Aku pun sebenarnya ingin hubungan pura pura ini berlanjut menjadi hubungan serius Raka, tapi aku juga takut akan semakin dalam yang pada akhirnya akan menyakiti hati kita masing masing" batin rea.
Rea senyum senyum sendiri" hahhh masasih baru 7 hari ketemu gue sudah jatuh cinta sama tu cowok, hh..gak mungkin lah " gumamnya dalam hati.
Tiba tiba ada seseorang yang menjambak rambut panjangnya dari belakang, menarik dan mendorongnya hingga terjatuh .
" Aduhhh...sakit tau " ucap Rea yang meringis sambil memegangi jidatnya yang tergores sudut kursi taman.
" Heh...elu jangan pernah deketin Raka ya , dia itu pacar gue , dia hanya milik gue" gertak Jesi bersama ketiga temannya.
Rea tersenyum miring dan memberi respon yang membuat Jesi dan teman temannya meradang.
" Mantan pacar maksutnya" jawab Rea singkat.
" Apa lo bilang, dia itu gak pernah mutusin gue , gue aja yang gak beruntung tiba tiba dia ninggalin gue, bahkan setelah kami melakukan itu, dengan tega dia gak mau bertanggung jawab." Ucap Jesi dengan segala kebohongannya.
Jleg..
Seketika pertahanan Rea runtuh mendengar apa yang diucapkan Jesi bahwa Raka sudah tidur dengan Jesi.
" Apa perlu gue ceritain detailnya, atau lu masih perlu bukti" ucap Jesi.
Rea terdiam.
Bahkan ketika Jesi dan teman temannya mengumpat, mengata gatainya dan bahkan mendorongnya hingga terjatuh lagi, Rea hanya terdiam.
" Kok hati gue merasa sakit sekali mendengar apa yang dikatakan Jesi barusan, gue gak terima kalau Raka sudah tidur dengan Jesi, gue gak percaya" gumam Rea dalam hati.
Rea masih tersungkur di bawah bangku taman dengan segala kegelisahan dan pikiran yang tidak karuan.
" Re, Re, lu ngapain di situ ???" Tanya Dara sambil meraih pundak Rea dan membantunya duduk di bangku tersebut.
Rea tersentak " eh elu Dar, gue gak apa apa tadi cuma kepleset" jawab Rea bohong.
Tapi Dara tidak percaya begitu saja karena Rea tidak bisa berbohong.
" Jujur Re, gue tau lo bohong , sekali lagi gue tanya , lu kenapa, dan jidat lo juga berdarah, jawab!!!" Gertak Dara yang akhirnya membuat Rea jujur dan menceritakan semuanya, juga tentang Raka yang hanya pacar pura puranya.
Dara memegangi jidatnya.
"Aduh Re Re, elu kok bisa bisanya sih berususan sama si Jesi, emang lu nggak tahu kalau si Jessi itu emang mantan pacarnya Raka" tanya Dara.
Rea menggeleng.
" Kalau menurut yang gue dengar sih dulu itu Raka sama Jessi adalah pasangan kekasih yang sangat romantis, mereka saling mencintai. Hingga suatu saat tak tahu itu kapan dan di mana ada yang bilang Raka memergoki Jessi sedang selingkuh dengan Dito di penginapan." Ucap Dara.
" Hhh...tapi gue dan Raka juga sudah tidak melanjutkan sandiwara ini kok Dar, Raka bilang dia sudah puas membuat Jesi sakit hati dengan mencium gue di depan dia kemarin." Ucap Rea yang membuat Dara melotot.
" Hahhh, Raka nyium lo"
" Iya "
" Terus elu , membalasnya "tanya Dara yang kepo.
" Awalnya sih gue gak membalasnya, tapi yang kedua kalinya gue membalasnya, ya gue anggap rugi juga kalau disia siain, Raka kan ganteng " jawab Rea nyelonyor begitu saja .
Dara mendengus kesal,
"yahhh elu, emang dasar buaya betina.."
" Enak aja buaya betina, buaya itu pacarnya banyak, nah gue pacar satu saja gak punya, eh sekali ada cuma pura pura, emang sial hidup gue .
" Hhhh... terserah" timpal Dara sambil tersenyum dan mulai melempar candaan kepada Rea, sahabat terbaiknya.
***
Keesokan harinya Raka mencari cari keberadaan Rea.
Raka mulai panik, karena dari tadi pagi ponselnya gak bisa dihubungi .
" Dara, lo lihat Rea gak " tanya Raka.
Dara pun menggeleng.
" Aduhhh ke mana tu anak , gak tau apa gue khawatir" ucap Raka sambil mengacak kasar rambutnya sendiri.
Dara yang mendengar itu pun, langsung berbalik dan memanggil Raka.
"Raka... sepertinya gue tau di mana Rea setiap jam segini, lo ikutin mobil gue , tempatnya lumayan jauh, tapi setahuku Rea selalu berada di situ setiap jam segini sebelum dia berangkat ke kampus." Ucap Dara.
Raka pun heran dan mencoba tenang mengikuti mobil Dara yang melaju keluar dari area kampus.
DAN
Deg deg deg...
Jantung Raka mulai berdetak sangat cepat melihat tempat ini, tempat yang tidak asing baginya.
Apalagi batu besar yang berada di bawah pohon jambu itu.
Deg ..
Jantung Raka kembali berirama keras tatkala melihat seorang gadis duduk di atas batu itu dengan rambut terurai panjang..
Raka teringat akan arloji milik Rea yang dimintanya untuk membuang tapi tidak dia lakukan.
Cepat cepat Raka mencari cari arloji itu di dalam tasnya..
Jleg...
Raka gemetar ketika perlahan dia membuka arloji hati tersebut dan menemukan sepasang poto dua anak kecil gadis dan laki laki .
Raka terkejut tak percaya dan menatap ke arah Dara yang juga bingung dengan sikap Raka.
Kemudian Raka mendekat ke arah gadis yang duduk dan melamun di atas batu tersebut.
" Pipit kecilku ..." Suara merdu Raka yang memanggil gadis itu.
Rea pun tercengang dengan suara itu rasanya tak percaya dan buru buru menoleh.
Jedarrrrrr...
Betapa kagetnya Rea ternyata elang nakalnya yang selama ini dia tunggu adalah Raka.
Mata mereka saling menatap, entah apa yang mereka rasakan, tapi terlihat kalau mereka sangatlah merindukan satu sama lain.
Raka merentangkan ke-dua tangannya.
"Pipit kecilku , tidak kah kau rindu pada elang nakalmu " ucap Raka.
Rea pun tak kuasa menahan derai air matanya, dan berhambur memeluk Raka, elang nakalnya yang selalu ditunggu 14 tahun belakangan ini.
Raka mendekat erat tubuh Rea, begitu juga dengan Rea, mereka saling melepaskan rindu yang tertahan selama 14 tahun.
* Flashback on*
" Pipit kecil , nanti tunggu aku ya aku pasti kembali " ucap anak laki laki berumur 10 tahunan itu.
" Iya elang yang nakal, aku janji akan menunggumu tapi kamu juga harus janji akan kembali kepadaku" jawab anak perempuan yang juga seumuran itu.
Dan anak laki laki itu pun berlari meninggalkan gadis kecil itu dengan deraian air mata, karena orang tua anak laki laki harus pindah ke kota lain.
* Flashback off*
" Aku sudah memenuhi janjiku Rea, aku kembali hanya untukmu, aku mencintaimu" ucap Raka yang membuat Rea terkejut .
" Benarkah, sejak kapan" tanya Rea.
" Sejak kapan aku gak tau , tapi saat ini aku gak mau kehilangan kamu sayang " jawab Raka sambil mengedarkan pelukannya dan menatap kedua mata Rea yang teduh.
Rea hanya terdiam.
Raka memegangi dagu Rea dan mengecup mesra bibir mungil yang manis milik Rea.
Rea pun membalasnya dengan lembut.
Dara yang berada di sana pun hanya tertegun melihat kedua insan saling berpagutan sampai tak menyadari ada orang lain di sana.
Rea dan Raka berciuman cukup lama sampai deru nafas mereka terengah engah karena kehabisan nafas.
" Raka jangan pergi lagi"
" Iya sayang, aku tak akan meninggalkan mu lagi " jawab Raka kemudian kembali melumat bibir Rea yang menggoda.
Dara hanya bisa terdiam menyaksikan mereka yang diliputi cinta membara.
Setelah puas dengan saling melepaskan rindu mereka pun sadar kalau ada Dara di samping mereka.
" Eh.. Dar, sejak kapan lo di sini " tanya Rea yang membuat Dara melotot.
" Dari kemarin, ya tadilah gue yang bawa Raka ke sini, mentang mentang saling menikmati sampai gak sadar kalau ada jomblo di sini " ketus Dara yang membuat Rea dan Raka tersenyum.
Raka pun tak henti hentinya mencium singkat bibir Rea.
" Baiklah kita balik ke kampus yuk" pinta Raka.
Rea membalas dengan anggukan.
Dan mereka pun segera melajukan mobilnya menuju kampus tempat mereka menimba ilmu.
***
Sesampainya di kampus, mereka dikejutkan oleh kehadiran Jesi yang tiba tiba menghadang Rea dan Raka.
" Raka, lo beneran gak mau balik sama gue, apa lo sudah lupa dengan apa yang sudah kita lalui malam itu di puncak" ucap Jesi.
Raka hanya tersenyum miring.
"Pasti gue gak bakalan lupa Jesi, itu kenangan terindah buat mu bukan?" Jawab Raka yang membuat Rea melotot.
" Udah gak usah kaget , aku gak sebejat itu sayang" bisik Raka kepada Rea.
Jesi tersenyum dan memegangi perutnya.
" Kau tau , Raka aku sudah mengandung anakmu 3 bulan , coba pegang lah " rengek Jesi yang tak punya malu.
" Ish... najis gue nyentuh orang seperti mu , ya makam itu kau memang menghabiskan malam tahun baru sampai kau hamil tapi itu bukan aku , melainkan Dito kau meninggalkan ku dan menghianati cinta kita demi nafsu ." Ucap Raka.
" Tapi apa kau benar-benar lupa Raka" ucap Jesi memutar balik fakta.
Tiba tiba Dito, Dio, Adit dan yang lainnya muncul.
" Sudahlah Jesi, kamu jangan menyangkal lagi, hanya aku yang mencintaimu sayang, aku akan bertanggung jawab atas anak yang kau kandung karena itu adalah anakku , kita menghabiskan malam itu di penginapan." Ucap Dito yang membuat Jesi tertunduk malu.
Rea melangkah mendekati Jesi dan memeluknya hangat.
"Tenangkan dirimu Jes, nikmati bahagiamu jangan kau sia siakan orang yang tulus mencintaimu " ucap Rea.
Jesi hanya terdiam.
" Rea benar Jes" tambah Dara.
Mereka semua mendekat ke arah Jesi dan memberikan pelukan hangat.
Dan akhirnya Jesi pun sadar dan membuka mata hatinya, Jesi pun menerima cinta Dito.
Akhirnya happy ending untuk mereka semua.
Raka dengan cinta sejatinya.
Awal cinta yang berpura pura dan menjadi cinta sejati yang akan menjadi cerita indah di masa depan nanti.
*****
Terimakasih sudah mengikuti , salam sati jari, dan jangan lupa bahagia.