Seminggu setelah pengumuman kelulusan di SMP saya diajak oleh kakak pertama saya untuk tinggal bersama dengan dia di rumannya dengan alasan daerah tempat tinggalnya memberlakukan pendidikan gratis.
Kemudian ibu saya memberi saya pemahaman bahwa di rumah kakak pertama kamu pasti kamu akan senang karena kamu akan banyak memakan berbagai macam ikan laut (karena rumah orangtua saya di daerah pegunungan) namun dalam hati saya mengatakan itu hanya akal-akanlan ibu saya saja karena ibu saya tau kalau saya sekolah di tempat terdekat dengan kediaman kami pasti ibu saya tidak akan mampu membiayai saya dan adik saya karena tidak berlaku sistem pendidikan gratis, sedangkan ibu saya hanyalah seorang petani. Sayapun berusaha untuk menerima keinginan ibu saya itu, saya tau menjadi seorang ibu yang sekaligus menjadi seorang ayah itu tidak mudah.
Dua minggu sesampainya saya di rumah kakak pertama saya, kakak saya beserta suaminya sangatlah baik kepada saya. Bahkan tidak segan memberi saya uang jajan. Sedangkan dulunya hidup saya di kampung tidak pernah diberi jajan. Saya sangat bahagia. setiap kakak saya menelepon ke kampung ibu saya sangat bahagia mendengar ceritaku.
Dua bulan kemudian saya terkejut dengan sifat kakak saya, dia langsung membuang pakaian saya ke arah pintu dapur. Dia mengatakan “kenapa setiap kamu kerjakan pekerjaan rumah pasti ada saja yang salah” Sayapun menjawabnya dengan pelan, “kak, saya mau datang untuk di sekolahkan, saya kerjakan perkerjaan rumah karena saya sadar tinggal di rumah orang itu tidak baik kalau hanya mau tidur makan saja. Kok kakak malai kasar ya?” Kakak saya pun langsung memuramkan mukanya lalu meninggalkan saya.
Keesokan harinya saya bangun subuh untuk mengerjakan pekerjaan rumah tak peduli itu pekerjaan wanita atau pria, saya berusaha menerima semua itu dengan ikhlas. Hingga sekarang tinggal 5 bulan lagi saya akan mengikuti ujian tingkat SMA. Namun saya merasakan penderitaan yang sangat berat semua pekerjaan rumah saya yang kerjakan namun saya tak pernah lagi diberi uang jajan sedangkan saya sekolah sampai jam 04:00 wit.
Setiap ibu saya menelepon saya mengatakan bahwa saya sangat bahagia hanya untuk menyenangkan hati ibu saya.
Semoga bermanfaat!
Cerpen Karangan: FFDP Blog / Facebook: Farel.paseru[-at-]yahoo.com