“aku mau ke kantin dulu yah” ucapku ke loli “sama siapa?” tanya loli “sendiri dong” jawabku Dan aku langsung berjalan menuju kantin dengan terburu-buru karena sebentar lagi bell masuk.
Sesampainya di kantin aku bertemu dengan satu cowok yang menurutku sedikit aneh, sepertinya dia anak yang baru pindah ke sekolahku. Aku memesan minuman seperti biasa, namun saat aku sudah memegang minumanku karena mau aku bawa ke kelas, lalu pyaakk… dia menabrakku dan menjatuhkan minumanku.
“jalan tuh maju ke depan bukan mundur” omelku. “iya sorry. Aku ganti yah minumnya” ujar cowok itu “ngga usah makasih, jadi nggak mood minum” omelku lagi dengan rasa kesal “udah kamu tunggu duduk disini biar aku yang pesenin lagi minumnya” bantah cowok itu Namun aku tetap berjalan menuju kelas saat cowok itu memesankan minumannya lagi.
Waktu aku sudah sampai dekat kelas, dia ternyata lari menghampiriku lagi. “nih minumnya. Disuruh nunggu juga duduk anteng di kantin malah pergi. Cape tau nyarinya” ucap cowok itu dengan terengah-engah. “buat kamu aja minumnya kasian kan kamu lari-lari nyari aku” jawabku sambil berlalu “nggak. Ni buat kamu. Maaf yah buat tadi aku nggak sengaja” bantahnya Dia menjulurkan tanganku agar aku mau memegang minuman darinya.
“jutek banget sih jadi cewek. Kenalin aku rio” ucapnya sambil menjulurkan tangannya “oh… aku caca” jawabku “senyum coba ca. Sekalii… aja soalnya kalo kamu jutek gini serem juga” ujar rio meledekku “bawel banget si. Nih senyum” ujarku sambil tersenyum lebar
Seketika dia menatapku lain, seperti ada perasaan yang ingin disampaikan. “nah gitu dong senyum jadi manis ga serem lagi” ujar rio Aku memukul pelan bahunya sambil tersenyum tipis
Satu tahun berlalu… Sejak saat itu aku dann rio menjadi lebih kenal dan dekat, lalu kitapun jadi sering ke kantin berdua. Dan hari dimana aku sedang bersama teman-temanku, dia menghampiriku dan menyatakan perasaannya.
“satu tahun yang sangat berharga bagiku ca sama kamu. Aku bersyukur kenal kamu” ujar rio. “teruuuus. Kenapa?” jawabku “kamu mau nggak jadi salah satu bagian hidupku?” ujar rio. “lebay ih” jawabku sambil tertawa. “serius ca. mau nggak jadi pacarku? Kalo diem berarti mau yah” ujar rio sambil menatapku “idih kok maksa haha. Iya iya aku mau” jawabku
Sejak itu aku dan rio selalu bersama-sama dan dia orang yang selalu aku syukuri karena kehadirannya yang nggak pernah aku duga.
Cerpen Karangan: Alifa Cahya Shinta Dewi dan M.Riyanton Blog / Facebook: Alifa cahya shinta