Namaku Devi, aku berasal dari Gresik. Aku mengenal seorang pria yang sangat baik, bisa dibilang memiliki kepribadian yang berbanding terbalik dengan aku. Waktu aku baru mengenalnya, dia sudah menunjukkan bahwa punya rasa kepadaku, namun aku tak menggubrisnya. Lalu dia perlahan-lahan mendekatiku dengan cara selalu ada untukku dimanapun dan kapanpun.
Tak lama kami pun menjalin hubungan, aku menjalin hubungan dengannya tanpa ada rasa sayang sedikitpun. Waktu kami pacaran, dia pernah bertanya padaku “aku mau tanya boleh apa nggak?” aku pun menjawab “boleh, mau tanya apa?” “kamu sayang sama aku kan?” dengan berberat hati akupun menjawab “iya aku sayang kamu kok, memangnya kenapa?” “nggak papa aku cuma ngerasa kalau kamu itu nggak ada rasa sayang sama aku soalnya kamu cuek dan ngebalas chatku selalu lama padahal kamu online” “yaudah maafin aku ya!” dengan mudahnya aku menjawab seperti itu.
Dia adalah seorang pria yang sangat sabar menghadapi sifatku yang suka berganti-ganti pasangan atau bisa dibilang playgirl, aku yang emosian, aku yang nakal, aku yang kasar, tidak punya pendidikan agama yang kuat, dan aku yang sulit untuk menghargai orang lain. Sedangkan dia mempunyai sifat yang sabar, Setia, perhatian, baik, lembut, mempunyai pendidikan agama yang baik, dan selalu menghargai semua orang.
Mungkin karena aku anaknya tidak pernah bersyukur atas apapun yang diberikan tuhan kepadaku maka dari itu aku memutuskannya untuk menjauhi aku tanpa alasan yang pasti, walaupun saat itu dia bertanya-tanya namun ia menerimannya dengan lapang dada. Walaupun kami sudah tidak ada hubungan lagi tapi dia sangat perhatian denganku.
Hingga suatu saat aku baru menyadari bahwa dialah yang selalu ada untukku. Dan saat itu aku bertanya padanya “kamu kenapa?” sahutnya penuh kebingungan “maksudnya gimana? Aku nggak kenapa-kenapa, memangnya ada apa?” “kenapa kamu selalu perhatian sama aku? Kenapa kamu selalu ada buat aku? Padahal kita kan udah putus dan nggak ada hubungan apa-apa lagi” dia hanya tersenyum dan berkata “seharusnya kamu bisa berpikir bahwa aku sayang sama kamu” saat itu pun aku mulai tersadar bahwa ada seorang pria yang tulus menyayangi aku. Dan saat itu pula dia aku bawa pulang ke rumah bertemu ayah dan ibuku. Dan anehnya lagi, kenapa saat itu tiba-tiba orangtuaku membiarkan aku bersamanya dan merestui hubunganku dengannya, padahal orangtuaku dari dulu sangat tidak menyukai aku menjalin hubungan dengan seorang pria.
Singkat cerita setelah kejadian itu terjadi kami pun mulai dekat tapi ada perubahan dari sifatnya, dia yang biasanya humble sekarang menjadi cuek, dia yang biasanya selalu menginginkan bertemu tapi sekarang jarang ada waktu, dia yang dulu selalu ngomong kangen duluan tapi sekarang malah aku yang selalu ngomong kangen duluan. Kenapa dia berubah menjadi seperti ini saat aku mulai menyayanginya?. Aku merasa sangat menyesal karena dulu pernah menyia-nyiakan dia. Memang benar kami sekarang bersama kembali namun dia yang sekarang bukan dia yang dulu lagi (Muhammad Rizqillah).
Cerpen Karangan: Devi Anggita