“Zelia mulai hari ini kamu resmi akan menikah kontrak dengan Reyyan.” Dengar suara Ibunya gadis itu merasa sangat kesal. Kenapa ini semua harus terjadi, sikapnya yang badgirl mungkin menjadi alasan ia dijodohkan.
Keesokan harinya… Dirinya dirias di sebuah ruangan. Dengan wajah penuh kesedihan. Airmata jatuh membahashi pipi. “Calon pengantin gak boleh nangis, hapus sayang!” Penata rias memberikan instruksi. Mengambil tissue. Kemudian setelah itu Zelia keluar dari ruangan.
Tampak pengantin pria muncul. Dia Reyyan seorang mahasiswa yang juga memiliki bisnis online menjual pastel memiliki beberapa pegawai. “Sudah siap!”
Tanpa menjawab kemudian mempersilakan untuk menyebutkan ijab qobul. “Saya terima nikah dan kawinnya Zelia Alesya binti Abu Rahman dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai.” “Saya terima nikah dan kawinnya Reyyan Abadi binti Abadi Jaya dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai.” “Semua para saksi sah.” Pembacaan doa pun dilakukan.
Semenjak pernikahan Zelia merasa kurang bebas untuk hang-out bahkan mau keluar saja dibatasi. Sampai suatu ketika Zelia kabur lewat jendela ada Ken yang membantunya. “Kendra thanks banget lo sobat terbaik gue!” Kendra sangat pengertian bahkan bisa dibilang sangat sayang kepadanya. Andai saja Zelia tidak menikah sama sih mahasiswa itu sudah ia pilih Ken sebagai kekasih. Mereka pun naik Jip meninggalkan rumah sebelum ketahuan.
“Di mana kamu Zelia?” Mengecek kamar kosong. Padahal baru saja membawa martabak manis kesukaan Zelia. Cowok itu menatap dingin ruangan.
Di club suara dentingan musik terdengar tak ada rasa bersalah di diri Kendra mengajak cewek ini berjoged dan menggoyangkan badan. Sampai larut malam. Ken menuangkan cooktail membuat Zelia mabuk berat. “Pulang!” “Gak mau!” “Ayo…” Tarik Salsa sahabat dari Zelia yang ternyata ditugaskan untuk menjaga Zelia dari Ken sih playboy cap gombal. Salsa diam-diam memasukan ke mobil Zelia ketika Ken sedang terlelap akibat pengaruh alkohol.
Sampai di rumah Reyyan berterima-kasih pada Salsa.
Pagi cerah Reyyan membuatkan teh agar suasana hati Zelia membaik. Namun tidak kunjung Zelia menolak dan menjatuhkan gelas. Kemudian cewek itu mengumpat kasar. Memperlihatkan amarah di wajahnya. “Percuma kalau gue nikah sama cowok berhati dingin, gak peka kek lo mending lo jauh dari gue.” “Salah saya apa sehingga kamu marah seperti ini?” “Lo tuh salah karena mau nerima pernikahan gak benar ini.” “Bukannya cuma kontrak biar saya bisa ngerubah kamu.” “Gak bakalan Bro, gue mau cabut ke toilet perut gue mual.” Melangkah pergi dari hadapan sang suami.
Setelah selesai cewek itu bersiap sekolah. Berniat mengantar tapi cowok itu malah takut disemprot lagi. Lalu di tengah perjalanan ke sekolah saat menunggu di halte bus. Motor Ken muncul jelas saja Zelia langsung naik. Perjalanan ke sekolah tidak memakan waktu cukup banyak.
Di kantin sekolah ketika jam istirahat tiba Zelia sedang mendengarkan obrolan Salsa dan Ayuni. “Ayuni ada apa sih berisik?” “Nih liat Ken pernah tidur sama cewek gila kan!” “Sadis benar.” Kalimat terlontar dari bibir Salsa yang kemarin mengantarkan pulang cewek dihadapannya yang terlihat santai. “Itu semua hoax… Jangan percaya lambe sekolah kita akun itu merusak citra Ken sebagai anggota tim basket.” Menyeruput jus jeruk segera pergi mencuci tangan dengan antiseptik miliknya biar bersih.
Di tengah mengejarkan skripsi malam. Reyyan menemukan kamar berantakan malah ada Zelia sedang asyik menonton Drakor. Kebiasaan sulit diganggu gugat. Bahkan seringnya menonton sampai mata pun basah. Reyyan seperti menatap sosok almarhum adik Nadia yang telah tiada ke pangkuan Ilahi. Meski suka Drakor dia tidak seperti Zelia, kelakuannya bar-bar sekali.
“Rey, gue boleh minta dibeliin burger mCd gak sama MC flurry? Soalnya duit gue kurang.” “Gak bisa saya sibuk skripsi sendiri saja.” “Uangnya mana?” “Kamu gak ada uang sama sekali.” “Gak ada, please ya gue butuh mau nyam-nyam perut belum terisi penuh.” Pinta sang istri bersikap manja. Karena tidak tega Reyyan mengeluarkan uang di dalam kantung baju, beberapa perak uang berwarna merah.
Semakin hari Reyyan dibuat kesal oleh tingkah dari Zelia. Mereka sering berselisih paham. Susah sebab menikahi anak SMA. Sampai sebuah kecelakaan terjadi. Dan Reyyan menemukan Zelia terbaring koma dengan selang infus. Entah apa penyebab pastinya?
Sudah seminggu lebih di dalam ruangan Zelia belum sadarkan diri. Sampai sebuah kelopak mata terbuka lebar. Dan istrinya bangun juga. “Maafin gue Reyyan, gue mau belajar mencintai lo, please ubah gue jadi lebih baik lagi.”
Perubahan mulai ditunjukkan Zelia. Di mana sepulang dari rumah sakit Zelia berdiri di dapur menyiapkan makanan berupa sup ayam kampung. Ia menyentuh gadget tablet miliknya mematikan YouTube karena masakan sudah jadi. Walaupun asin Reyyan tetap menghargainya.
Di sebuah balkon duduk seorang cewek tengah menangis. “Gue cewek bodoh karena gue menyia-nyiakan cowok sebaik Reyyan.” ucap Zelia menyentuh foto yang diam-diam ia potret saat suami tengah mengejarkan tugas kampus. Di sudut sana ada Mama dan mama mertuanya. Menguap fakta bahwa pernikahan kontrak hanyalah modus belaka mengubah Zelia kalau memang sudah jodoh tidak akan lari kemana-mana.
Reyyan sedang duduk di kursi mengejarkan tugas dari kampus. Ia sekarang menjadi asisten dosen. Istrinya sedang menyelesaikan ujian masuk perguruan tinggi. Reyyan menghampiri Zelia yang tengah melamun memikirkan sesuatu.
“Udah lama kita nikah belum punya anak sayang?” “Tapi bukannya kamu yang nunda ini semua,” Ucap Reyyan memberikan ini semua. “Aku liat kamu selalu membaca buku bayi, dan aku sadar kalau kita butuh anak.” “Iya sabar ini ujian dari Allah.” ucap Reyyan mengecup kening istri.
Salsa masih saja belum berubah sampai sekarang selalu menasehati. Salsa dan kekasihnya Firhan tengah makan bersama. Tapi Firhan memutuskan ke toilet.
“Lo kenapa?” “Gue sedih, pengen punya anak…” “Orang kayak lo mikirin anak, tumben banget.” jawab Salsa menyeruput es kopi di hadapannya. “Iya, gue pengen Reyyan bisa liat anak di keluarga kecil kita.” “Lo banyakan berdoa, jangan mikirin duniawi aja semua yang kita lakukan sekarang hanya sementara.” Mendengar hal itu lantas Zelia berpikir. Memang benar adanya.
Akhirnya Salsa pulang bersama Firhan keduanya tampak serasi. Belum berniat menyusul namun Salsa cukup bijak ketika diajak bercerita. Hujan turun deras Zelia mampir ke supermaket. Disana menjual tespeck. Setelah membelinya memasukan ke dalam tas.
Sampai di apartemen Zelia segera masuk ke dalam kamar mandi. Sepertinya tak ada yang berubah. Semua sama, hingga hasil bertuliskan negatif. Iya apakah karena jarang melakukan hubungan badan? Kemudian keluar Zelia meneguk air mineral.
Malam pun tiba Reyyan dan beserta Zelia sedang berbincang. “Mas apa kita harus lebih intim berhubungan badan?” “Tapi kamu kan sibuk mempersiapkan kuliahmu.” jawab Reyyan tegas. “Dengan adanya anak semuanya sempurna,” ucap Zelia menahan tangisan. Melihat itu Reyyan menghapus airmata mengeratkan pelukan.
Akhirnya Reyyan melakukan langkah dengan cara mencari di google. Semua dilakukan secara matang. Sampai akhirnya mereka bertandang ke Dokter Ilyas. Dokter memberitahu bahwa Zelia memiliki kanker rahim.
“Zelia tidak bisa punya anak ia punya kanker rahim di tubuhnya sehingga sulit untuk dia melahirkan.” Mendengarkan hal itu hati Reyyan hancur.
Pertahanan runtuh Reyyan mengecup istri. Cobaan apalagi ini di rumah tangganya? Sampai di mana Reyyan berkata bahwa menjadi kepala keluarga ketika istri dalam kesusahan harus memberikan semangat, supaya istri tetap tegar dalam menghadapi cobaan hidup.
Sampai suatu hari… Selina seorang cewek berambut panjang menghampiri sang suami. Mukanya terlihat pucat. “Aku dapat kekerasan dari pacar aku Toni dia jahat banget,” “Toni mukul kamu lagi Sel? Kenapa kamu masih mau sama dia.” Mendengar perbincangan itu dilanda cemburu. Mereka begitu akrab sebenarnya hubungan apa yang dijalin keduanya.
Saat berada di tengah jalan mampir ke sebuah toko kue. Di sana ada Selina menjaga toko, baru tau kalau Selina juga berbisnis kue kering. “Assalamulaikum… ini toko kue kamu?” “Iya, gimana kabarnya Reyyan?” “Baik.” “Kalian berdua akrab ya mau gak kamu nikah sama Reyyan? Aku mau bercerai sama dia aku gak bisa kasih keturunan tolong bantu aku.” Zelia melontarkan dengan serius. Bingung menjawabnya memilih diam.
Akhirnya di hari Sabtu mereka bertemu. Ada Reyyan di sana. “Tanpa kamu punya anak aku tetap Mencintaimu, sudahlah jangan kamu bebani aku dengan pikiran kotormu itu, aku sayang kamu selalu.” Memeluk erat Zelia jujur ia menangis karena telah salah berucap. Itu refleks terjadi. Baginya kebahagiaan Reyyan adalah utama. Percuma membina rumah tangga tapi tidak adanya buah cinta.
Sekarang Reyyan menemani Zelia sampai kelulusan. Mereka memutuskan liburan di Bali berharap Allah mengabulkan doa untuk memiliki momongan.
Sedangkan kabar dari Selina dia sudah menemukan jodoh dan menikah bersama pengusaha. Cinta adalah bisa menerima kekurangan pasangan tanpa meminta lebih karena cinta selalu ada menemani disaat susah bukan disaat berbahagia saja. Sesimpel itu namun kadang susah dilakukan, hanya hati yang besar yang mau melakukan itu semua.
Selesai
Cerpen Karangan: Hardianti Kahar Blog / Facebook: TitinKaharz Umur: 25 Tahun (Bentar lagi 26) Agama: Islam Hobi: Menulis Novel, nonton Drakor, nyanyi lagu Korea, Makan, Desain Baju, Akun Wattpad: @titinstory Kunjungi cerita aku Badgirl Vs Ketua kelas dijamin seru hanya di wattpad bagi yang punya saja