Pagi ini diawali dengan suara hujan yang deras, Della yang sudah cemberut dikarenakan tidak dapat pergi ke sekolah. Hujan deras tersebut menyebabkan banyak para pengguna jalan seperti pesepeda motor dan pejalan kaki tidak dapat melakukan aktifitas seperti biasanya. Della yang sudah sedari tadi menunggu hujan reda merasa kesal karena tidak reda juga, dia bingung harus pergi ke sekolah menaiki apa. Biasanya dia akan menaiki angkot namun harus jalan ke depan gang terlebih dahulu dikarenakan hujan lebat jadi dia tidak bisa jalan untuk menunggu angkot. Orangtua Della juga tidak di rumah jadi tidak ada yang mengantarnya.
“aku naik apa ya ke ke sekolah hujan makin deras lagi.” Ucap Della.
Di rumah Della memang ada sepeda motor tapi dia tidak punya mantel hujan untuk menutupi tubuh dan tasnya agar terhindar dari hujan jika Della memesan ojek online takutnya ongkosnya mahal mengingat cuaca buruk sehingga ongkos pasti akan naik dari biasanya. Mau tidak mau Della menunggu hujan redah entah sampai kapan.
“kalau begini bisa-bisa aku telat ke sekolah, gimana ya Tuhan” ujar Della.
Della sampai menangis karena bingung harus naik apa ke sekolah. Hari ini Della ada ulangan matematika dan tidak ada ulangan susulan seandainya tidak ada ulangan mungkin Della akan izin tidak hadir ke sekolah. Disaat seperti ini ingin rasnya Della memiliki kekuatan teleportasi agar dia bisa berpindah dari rumahnya ke sekolah dalam sekali kedipatan mata, disaat seperti ini yang dilakukan Della hanya memandangi hujan yang turun sangat deras.
Ketika sedang memandangi hujan, terdengar nada dering hp Della berbunyi, lalu Della melihat siapa yang meneleponnya. Ternyata yang menelepon adalah Tina, sahabat Della yang rumahnya tidak terlalu jauh dari rumah Della.
“Halo, kenapa Tin menelpon pagi-pagi?” ucap Della “Apakah kamu sudah berangkat ke sekolah. Jika belom biar aku jemput saja kebetulan aku diantar ayahku ke sekolah.” balas Tina “Aku masih di rumah Tin, tidak bisa keluar rumah karena hujan deras” balas Della “Baiklah biar aku jemput ke rumahmu ya?” ujar Tina “Oke Tin, terima kasih” ucap Della
Selang berapa lama, Tina sudah sampai di depan rumah Della bersama ayahnya menggunakan mobil. Della pun bergegas menutup rumah dan menemui Tina. Setelah sampai di sekolah, Della mengucapkan rasa terima kasih kepada ayah Tina yang telah mengantarkannya sampai di sekolah. Tak lupa Della juga mengucapkan rasa terima kasih yang besar kepada Tina karena mau menawari tumpangan kepadanya.
Sesampainya di sekolah bel pertanda masuk sudah berbunyi yang berarti para murid dan guru diwajibkan untuk memulai proses belajar mengajar. Hari ini kelas Della dan Tina ada ulangan matematika, jadi mereka mengerjakan ulangan tersebut.
Selang beberapa jam, bunyi bel terdengar para siswa dan guru berikan waktu beristirahat. Della mengajak Tina dan beberapa teman lainnya untuk ke kantin karena merasa lapar, jadi mereka pergi ke kantin bersama. Selepas mengisi perut, mereka kembali ke kelas karena bel sudah berbunyi.
Hari sudah siang dan sekolah sudah dipulangkan, para murid berdesakan untuk keluar dari area sekolah. Della dan Tina berjalan bersama keluar area sekolah karena mereka akan pulang bersama mengingat rumah mereka yang searah.
“Kita naik angkot atau becak?” tanya Della “Naik angkot ajalah biar ongkosnya nggak mahal.” Balas Tina
Mereka pun menunggu angkot di halte yang disediakan di depan sekolah. Setelah menaiki angkot mereka naik bersama. Sesampainya di depan jalan mau ke rumah, mereka turun lalu mereka jalan bersama untuk ke rumah. Tina yang rumahnya tidak terlalu jauh dari jalan pun berpamitan kepada Della untuk masuk ke dalam rumah.
“Del tidak mau singgah dulu?” tanya Tina “Tidak usah Tin aku langsung ke rumah aja.” Balas Della “Oh ya sudah, hati-hati di jalan ya Del.” Ucap Tina “Oke Tina.” Balas Della
Della kembali berjalan untuk sampai ke rumah, selang beberapa menit Della sampai di depan rumah dan masuk ke dalam. Della menyimpan tas dan membuka sepatu lalu mengganti baju sekolah menjadi baju rumah biasa kemudian Della makan karena meresa perutnya sudah kembali lapar.
Hari berganti namun aktifitas tetap seperti biasanya seperti Della yang harus bersiap-siap akan pergi ke sekolah. Della jalan ke halte untuk menunggu angkot, sesampainya di halte Della melihat Tina sudah ada di halte menunggu Della karena akan berangkat ke sekolah bersama menaiki angkot.
“Tina sudah lama menunggu disini?” tanya Della “Aku baru saja sampai Del?” balas Tina Angkot pun datang dan Della serta Tina menaiki angkot tersebut.
Kegiatan belajar mengajar pun berlangsung seperti biasanya. Della dan Tina ke kantin sehabis mata pelajaran tadi selesai. Tina merogoh kantung bajunya untuk mengambil uang membayar makanan yang diambilnya namun tidak ada uang di dalam kantung tersebut. Tina tentu panik karena uangnya tidak ada dan bagaimana dia membayar makanan tersebut. Della yang melihat sahabatnya panik lantas bertanya kenapa Tina panik.
“Ada apa Tin, kenapa kamu sepertinya panik?” ucap Della “Uang ku hilang Del nggak tau dimana. Bagaimana ya aku bayar ini makanan?” tanya Tina “Pakai uang ku aja Tin” jawab Della “Terima kasih banyak Della” balas Tina “Sama-sama Tin.” Ucap Della Mereka pun memakan makanan yang mereka beli.
Selepas beristirahat para murid dan guru melakukan belajar mengajar kembali. Proses belajar mengajar pun selesai, para murid pun diperbolehkan pulang. Tina yang uangnya tidak ada karena hilang pun bingung pulang naim apa. Dia juga merasa segan meminjam uang kepada teman-temannya. Della yang tahu kalau Tina tidak punya uang untuk pulang, berencana untuk mengajak Tina pulang menaiki angkot menggunakan uangnya.
“Tina ayo pulang” ucap Della “Eh.. uangku tidak ada Del.” Balas Tina “Kita naik angkot pakai uangku saja Tin, uangku masih cukup kok buat kita berdua bayar angkot?” ucap Della “Del terima kasih banyak nya tadi kamu bayar makananku sekarang kamu bayar ongkosku naik angkot.” ucap Tina
Ahirnya mereka menunggu angkot di depan halte biasanya mereka menunggu kedatangan angkot. Sesampainya di depan jalan biasa mereka turun dari angkot. Mereka jalan menuju ke rumah.
“Terima kasih banyak ya Del, kamu baik sekali sudah menolong aku.” Ucap Tina “Kamu juga baik Tin, mau menolongku waktu aku juga kesusahan.” Balas Della
Suatu hubungan akan semakin erat kalau antar teman mau dengan senang hati dan ikhlas dalam menolong sesama teman, bukan hanya teman yang kita kenal tetapi siapa saja jika kesulitan sebaiknya kita tolong atau bantu karena suatu saat kita memerlukan bantuan maka mereka juga dengan senang hati mau menolong. Indahnya tolong menolong sesama.
TAMAT
Cerpen Karangan: Desi Natalia Sihombing Blog / Facebook: Desi Natalia Prof. Dr. Rosmawati, M.Hum.
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 8 Mei 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com Maaf kakak sempet off beberapa hari karena harus bolak balik ICU, ada anggota keluarga yang sakit meski pada akhirnya harus berpulang… stay safe ya guys!