Di minggu pagi ada dua gadis yang sangat cantik-cantik di depan halaman rumahnya yang sedang melakukan pemanasan untuk lari pagi keliling komplek. Mereka adalah dua orang yang berkakak adik yang bernama Anisa angelia sebagai kakak dan Putri salsabila sebagai adik.
Setelah melakukan pemanasan mereka berdua pergi meninggalkan halaman rumahnya dan pergi untuk lari pagi keliling komplek. Namun sebelum mereka melangkahkan kakinya tiba tiba terdengar suara seorang wanita separuh baya dari dalam rumah. “putriii… putriii” teriak wanita itu dan keluar dari rumah “iya mahh.. ada apa mah?” sahut putri “kamu mau kemana hah!” ucapnya kasar “putri mau ikut lari pagi sama ka nisa mah” ucap putri “mah biarlah si putri ikut nisaa, kasian putri mah seminggu full dia gak refreshing ya minimal lari pagi mah” ucap nisa “gak usah sayang.. biar kamu aja yang lari pagi, putri biar belajar dan bantu mamah” ucap mamah laras “plis mah kali inii aja..” rintih nisaa “okee.. mamah ijinin putri lari pagi, tapi inget ini bukan kemauan mamah ya putri tapi kemauan kakak kamu” ucap mamah laras “makasih mah udah ijinin putri ikut ka nisaa lari pagi” ucap putri “udah pergi.. sebelum mamah berubah fikirann” ucapnya tinggi “yuk put, mah kita pergi dulu ya mah” ucap nisa sambil menggandeng sang adik dan meninggalkan mamahnya yang di teras rumah “hati-hati nisaa sayang” ucap mamahnya
Selang beberapa jam mereka selesai lari pagi dan beristirahat di sebuah ruko. Untuk minum dan makan disana “de kita minum dan makan dulu yuk” ajak nisa “kayaknya kita langsung pulang aja kak, aku takut mamah marah lagi sama aku” ucap putri “ga mungkin sayang, sekarang masih jam 8an. Mau yah kakak yakin pulang nanti pasti mamah ga ijinin kamu makan, nurut sama kakak yaah putri” ucap nisaa “iya udah kak.. tapi abis ini kita pulang ya kak” ucap putri “iya sayang… bang pesen nasi uduk tambah telor 2 teh manisnya juga 2 ya bang” ucap nisa “siap neng” ucap pedagang ruko tersebut “kak makasih banyak yah kak” ucap putri sambil tersenyum manis “ga usah berterima kasih, ini tugas seorang kakak untuk menjaga dan mengasihi adiknya” ucap nisa sambil memeluk sang adik
Selang beberapa menit mereka berbincang-bincang akhirnya pesanan mereka datang lalu mereka menyantapnya dengan nikmat. Dan tidak lagi terdengar mereka berbincang-bincang hanya terdengar dentingan sendok dan garpu. Selesai makan mereka pun meninggalkan ruko tersebut. “bang berapa?” tanya nisa “35.000 aja neng” jawab pedagang itu “ini bang kembalinya ambil aja ya bang” jawab nisa sambil menyodorkan uang kepada pedagang itu “terimakasih ya neng” ucap pedagang “terima kasih kembali bang.. kami pergi ya bang” ucap nisa berpamitan dan meninggalkan ruko itu.
Setelah menyelesaikan perjalanannya mereka pun sampai di rumah, namun sebelum mereka memasuki rumah, terlihat mamah laras sedang duduk dan memasang wajah amarah melihat kedatangan kedua anaknya. “Putri lama banget sih kamuu… cepet masuk dan kerjakan tugas-tugas kamu” samberr mamah laras “tapi mah nisa sama putri baru dateng, cape keringetan mandi dulu gitu mah” ucap nisaa “oke baiklah.. tapi setelah itu langsung kerjakan apa yamg mamah suruh. Denger kamu putri” ucap mamah laras dengan mata julid nya “ii..iya mah” ucap putri gugup
Mereka memasuki rumahnya dan melakukan kegiatan mereka tidak lupa dengan putri yang selalu disuruh belajar tanpa henti agar mendapatkan nilai seperti kakaknya itu. Putri adalah anak kedua dari laras anggraeni, dia adalah anak yang penyabar dan penurut. Putri duduk di bangku SMA NUSA INDAH Kelas 12 Ipa. Sedangkan kakaknya ialah seorang mahasiswi di universitas terfavorit. Kasih sayang mamah laras kepada kedua anaknya.
Setelah putri selesai membersihkan diri baru saja putri ingin merebahkan tubuhnya di atas kasur tiba-tiba seorang wanita masuk ke dalam kamar dengan kasar dan membuat putri tersontak kaget. “baguss ya putri, mamah bilang apa tadi?, mamah nyuruh kamu buat belajar kerjain tigas-tugas kamu, kata kamu mau masuk ke universitas kakak kamu kok ga ada usahanya” ucap laras dengan nada keras “i..iya mahh maafin putri mah” ucap putrii “udah bangun dari tempat tidur, dan pergi ke meja belajar” ucap laras dan pergi meninggalkan kamar putri “bener kata mamah kalau aku mau masuk universitas kaya mamah, aku harus usaha ga boleh males-malesan” ucap dalam hati putri.
Waktu menunjukkan pukul 05.00 sore namun putri masih saja duduk dengan tumpukan-tumpukan buku buku tebal dihadapannya untuk putri pelajari sesuai permintaan mamahnya, putri sangat lelah namun putri tidak menyerah.
Tiba-tiba terdengar langkah kaki menuju kamar putri. “Tok.. Tok.. Tokk.” suara ketukan pintu yang tenang “putrii.. sayang boleh masuk” suara seseorang dari luar kamar putri “boleh.. masuk aja pintunya ga dikunci kok” sahut putri dari dalam “Ceklek…” suara pintu terbukaa “assalamualaikum.. sayangnya papah” ucap papah randy yang menghampiri putri di meja belajar “waalaikumsalam.. papah” ucap putri sambil merentangkan tangan dan memeluk tubuh papahnya “putrii.. kok kamu tidak ikut makan siang papah lihat, kenapa?” tanya papah randy “mmm.. gak papa pah putri masih belum lapar pah” jawab putri “apa karena mamah kamu yang melarang kamu untuk tidak makan sebelum selesai tugas-tugas kamu?” tanyanya lagi “enggak pah, ini kemauan putri sendiri dan sebentar lagi putri ada ujian pah jadi putri belajar buat persiapan ujian” jawab putri jelas “putri belajar itu emang baik, tapi belajar juga harus diasupi dengan makanan dan harus ada jadwal buat beristriahat. Belajar itu jangan diporsir seenggaknya kamu ada jam istirahatnya” jelas papah randy “tapi pah..” uvap putri terputus saat melihat mamahnya yang sudah ada di depan pintu kamarnya “tapi pah.. putri kan mau ada ujian, kalo mau ujian ya harus belajar biar nilainya bagus-bagus kaya kakanya” samber mamah terhadap Pembicaraan mereka “tapi mah putri belum makan siang ini, kasian mah putri harus belajar namun mamah tidak memberi energi putri mah” tegur papah randy “sudah pah.. papah jangan membela anak kesayangan papah yang satu ini. Dia itu harus mendapatkan nilai yang bagus yaitu 100 dalam pelajaran matematika” ucap mamah laras “mahh..” ucap papah randy terputus “pah sudah putri juga belum lapar, dan tugas putri juga masih belum selesai” ucap putri “tuh denger sendiri kan pah belum laper.. sekarang papah keluar dari kamar putri dan biarkan putri fokus” ucap mammah laras dan meninggalkan tempat itu “putri kalo kamu cape istirahat ya nak, jangan kamu paksain” ucap ayah sambil mengusap kepala putri “iya pah..” ucapnya lembut dan papah randy meninggalkan Putri sendirian di kamar
Selang beberapa menit kak nisa menghampiri putri dengan membawa sekeranjang makanan yang dibelinya tadi. “putrii.. rajin sekali adik kakak” nisa memasuki kamar dan menutup pintu kamar putri dan berjalan menuju tempat tidur putri dan duduk di nakas kasur putri “kak nisaa, kakak abis kemana?” tanya putri “kakak abis ke minimarket beli makanan buat bekal kakak nanti, dan kakak ga lupa beli cemilan buat kamu” jawab nisa “kakak mau kemana emang?” tanya putri sambil bangkit dari duduknya dan menhampiri kakak nya. “kakak mau ada acara perkemahan sayang selama 3 hari. Dan besok kakak mulai herangkat” jawabnya “wahh semangat kakakku..” Ucap putri sambil memeluk kakanya “semangat juga cantik..” ucap nisa dengan membalas pelukannya yang erat Waktu sudah malam dan isi rumah mimimalis itu tidur dengan nyenyak dan tentram.
Keesokan harinya semua bersiap-siap untuk melakukan kegiatan dan kesibukannya masing-masing. Sebelum semuanya keluaarga pak randy sedang menyantap sarapan pagi di ruang makan. “nisa kamu sekarang kemping ya sayaang, semangat dan hati-hati ya sayang jangan telat makan loh” ucap mamah laras “iyaa mahh pasti…” balasnya “mamah gimana sih, anaknya kan dua yang disemangatin cuman kakak.. putri juga disemangatin mah kan mau latihan ujian” samber papah randy “ga usahh.. kan baru latihan belum ujian asli” ucapnya ketus “meskipun latihan semangatin anak itu wajib loh mah” balas randy “sudah sudah pah, mah kita sarapan dengan damai mah pah, pah yuk kita berangkat takut kakak dan putri kesiiangan” ucap dan ajak nisaa “ouh iya iya, yukk papah tunggu gerbang ya sayang” ucap papah randy dan meninggalkan ruang makan itu “iyaa pah.. mah nisa sama putri berangkat dulu ya mah” pamit nisa dan mencium punggung mamah laras begitupun dengan putri “iya sayang hati-hati, oiaa kamu putri sekarang latihan ujian pelajaran apa?” tanya mamah laras terhadap putri “matematika mah” jawab putri “baguss.. kamu harus dapet nilai 100 dari latihan itu” ucap mamah laras “iya mah, putri usahain” balasnya “haruss..” ucap mamahnya lalu putri digandeng dan ditarik nisa untuk meninggalkan ruang makan dan bergegas pergi ke sekolah dan kampus.
Selang beberapa jam akhirnya sampai di depan sekolah putri, lalu putri memasuki kelasnya yang 10 menit lagi pembelajaran akan dimulai. Selang 10 menit usai semua anak duduk dengan rapi dan menunggu guru matematika yang sedang membagikan soalnya kepada anak-anak.
“baik anak-anak soal sudah di depan mata kalian, sekarang coba kalian kerjakan waktunya 90 menit cukup kan” ucap seorang guru matematika “bu kurang bu” ucap seorang murid laki-laki dari bangku paling pojok. “eh topik jangan banyak komentar cepat kerjakan” tegas bu sarah
“put kok kamu keliatanya gelisah.. kenapa?” tanya winda sahabat dan teman sebangku putri “aku takut hasil latihan ini nilainya kurang” jawab putri “hahaha putri putri mustahil nilai kamu kecil.. Bahkan nilai kamu yang paling besar di kelas ini” ucap winda Suasana kelas sangat hening tampak beberapa siswa yang menggerutu melihat soal soal yang memusigkan otaknya.
Selang 90 menit bu sarah mengumumkan bahwa waktu pengerjaam soal telah berakhir. “baik anak-anak waktu sudah selesai, sekarang kumpulin didepan dan akan ibu koreksi langsung” ucap ibu sarah dengan tegas “bu tambahan waktu dong, belum selesai nihh bu” ucap salah satu siswa “sudah ibu bilang kumpulkan, ya kumpulkan selesai atau tidaknya” ucap tegasnya lagi “baik buu” jawab anak-anak serempak
Bu sarah sedang mengkoreksi jawaban anak-anak dan anak disuruh beristirahat namun tidak untuk pergi ke kantin hanya duduk di kursi masing-masing. Beberapa siswi ada yang ngobrol, ada yang baca pantun, ada yang mabar bahkan ada yang tidur. Tidak juga dengan putri dan winda yang asik bahas hasil nilai nanti.
Selang keributan-keributan itu akhirnya Bu sarah telah menyelesaikan pengkoerksian nilai latihan tadi. Dan semua siswa kembali duduk dengan rapi dengan diiringi senam jantung. “baik anak-anakku sekalian, ibu akan membagikan nilai yang terbaik dan terbesar di kelas ini adalah…. putri salsabila yang meraih nilai 90. Beri tepuk tangannya anak-anak” ucap seorang bu sarah “tuh kan putri apa aku bilang..” ucap winda “nggak wind.. ini masih kecil masih belum dapet nilai 100 masih kecil” ucapnya “kecil gimana sih putrii.. 90 itu udah termasuk besar” ucapnya
Putri yang tampak santai dan bingung dia harus bilang apa ke mamah laras dengan meraih nilai yang kurang dari perkataan mamahnya itu. Dan tampak terlihat mobil ayah sudah ada di depan seberang sekolah.
“papah.. kok ga bilang mau jemput” tanya putri sambil membuka pintu mobil dan duduk di sebelah papahnya. “papah lewat aja nak tadi, kebetulan pas banget jam pulang jadi papah nunggu kamu, oiya gimana tadi latihan soalnya? Nilainya berapa?” tanya papah dan menjalankan mobilnya “nilai putri kecil pah” jawab putri dengan kepala tertunduk “berapa emang sayang” tanyanya lagi “90 pah” jawabnya masih menunduk kan kepalanya “putri sayang, 90 itu ga kecil loh besar itu. Papah bangga sama kamu nak” ucap papahnya dengan penuh rasa kasih sayang “belum pah.. belum 100” ucap putri sambil memandang wajah papahnya. “emang yah anak papah pinter sekali.. oiya nak papah mau keluar kota selama 5 hari kamu kalo ada apa apa telfon papah atau kak nisa yah, papah udah hubungin mamah juga kok” ucap pah randy “iya pah” jawabnya singkat “putri jaga makann yah jangan sampe gak makan anak papah” ucapnya
Cerpen Karangan: Indah Setianingsih Blog / Facebook: Indah Setianingsih
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 19 Januari 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com