Seorang pemuda sedang termenung di samping jendela, halaman kosong kering rumah menjadi ramai dengan tiupan angin. Pemuda tersebut sedang duduk di sofe berhadapan dengan orang yang sangat ia kasihi, ibunya. Ibunya tersenyum kepada pemuda berpakaian hitam-hitam tersebut. Sayang sekali sang pemuda tidak membalas senyum manis tersebut. Sang pemuda sedang menampakkan raut muka yang dipenuhi dengan kesedihan yang mendalam.
“Aku memukulmu ketika engkau nakal karena aku mengasihimu anakku…” kalimat tersebut mengiang-ngiang di telinga sang pemuda. “aku tahu, ibu.” Jawab si pemuda lirih.
“Aku memarahimu karena engkau salah karena aku mencintaimu anakku…” kalimat yang lain kembali terngiang-ngiang. “Aku tahu, ibu.” Sang pemudam menjawab lagi, kali ini ia hampir tidak dapat menahan air matanya untuk jatuh.
“Aku juga harus meninggalkanmu karena aku tidak mau kau terlibat dengan masalah besar yang mungkin akan menimpa kita, tidak apa-apa bila kau membenciku…” “…” sang anak tidak menanggapi lagi. ia hanya menatap bibir ibunya yang masih menyunggingkan senyum yang indah itu.
“Ibu, aku memaafkanmu karena kamu selalu memukulku, aku memaafkanmu walau kau memarahiku. Tidak apa-apa bila kau tidak pernah memujiku. Tapi!” kalimat si pemuda terputus demi berusaha menahan air matanya untuk tumpah. “Aku tidak ingin dilindungi ibu. Aku tidak akan penah membencimu…” “Jadi tolong, jangan tinggalkan aku. IBU…!!” Angin deras membawa teman berupa awan gelap dan hujan deras, menutupi suara tangisan dan lolongan sang pemuda, yang memeluk erat foto ibunya, yang akan tersenyum manis selamanya.
Dan’s Tale
Rajabasa, 18 Januari 2021
Cerpen Karangan: Dandi Brutu wattpad.com/user/agato_dandi
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 28 Januari 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com