~ Firhan vs Petinju Bertopeng, Pertarungan Terakhir! ~
Babak final sudah menanti di depan mata. Dan hanya tersisa 2 petinju dalam turnamen ini. Mereka adalah Firhan Setiawan dari Kampung Nelayan dan Petinju Bertopeng yang tak jelas asal usulnya. Dalam pertandingan final ini, mereka akan bertanding di depan banyak penonton. Namun, sebelum pertandingan dimulai, Firhan merasa kebingungan karena dia tak melihat Joez dimana-mana. Bahkan teman-teman Joez juga tidak tahu kemana perginya Joez. Namun Firhan tetap berpikir positif, dia beranggapan kalau Joez mungkin harus menyelesaikan urusan mendadak sehingga tak dapat menyaksikan pertandingannya.
Saat yang dinanti-nanti pun telah tiba. Firhan dan Petinju Bertopeng pun naik keatas ring. Namun Firhan menemukan hal janggal sebelum pertandingan dimulai. Biasanya pada pertandingan sebelumnya, Petinju Bertopeng terlihat tak pernah mengubah ekspresi wajahnya yang datar dan anehnya, pada pertandingan final melawan Firhan dia malah senyum-senyum sambil cekikikan. Hal ini membuat Firhan tak nyaman. Kemudian dia pun menanyai Petinju Bertopeng…
“Hei! Kenapa kau senyum-senyum sambil cekikikan? Apanya yang lucu? Ayo jawab aku!!” Tanya Firhan. “Hehe, itu bukan urusanmu. Yang perlu kau tahu adalah, kau akan kalah dalam pertarungan ini” “Jangan sombong kau! Sebaiknya kita buktikan saja disini!” “Hmm… Dengan senang hati”
Kemudian lonceng pun berbunyi dan ronde pertama pun dimulai. Dengan percaya diri Petinju Bertopeng dapat menghindari pukulan Firhan. Namun tak jarang pula pukulan dari Firhan berhasil mengenai tubuh Petinju Bertopeng walaupun pukulan tersebut tak seberapa. Kemudian pada akhir ronde pertama, Petinju Bertopeng berhasil menumbangkan Firhan. Kaget dengan kekuatan pukulan Petinju Bertopeng, Firhan tahu kalau orang yang dia lawan bukanlah orang sembarangan. Dia berpikir seolah-olah Petinju Bertopeng memiliki kekuatan super. Namun Firhan tetap teringat dengan ucapan pelatihnya yang mengatakan untuk jangan meremehkan lawannya. Firhan berusaha tetap tenang dan fokus selama ronde-ronde berikutnya.
Diceritakan, sudah 14 ronde semenjak pertarungan dimulai. Firhan sudah memenangkan ronde 7 kali dan Petinju Bertopeng pun sama. Pada ronde ke-15 ini, kedua petinju sudah terlihat letih. Kedua petinju itu pun juga sama-sama mengalami cidera parah selama pertandingan. Petinju Bertopeng sempat terkena pukulan kearah kepala dan mata yang membuat sebagian topengnya robek, sementara itu Firhan mengalami pendarahan internal dan tulang rusuk patah yang membuatnya sulit bernafas.
Kemudian bel tanda dimulainya ronde ke-15 pun berbunyi dan kedua petinju kembali ke ring untuk siap bertarung. Namun, tanpa diketahui oleh orang-orang, Petinju Bertopeng tiba-tiba merasa nyeri. Dalam hatinya dia berkata… (Sial, tiba-tiba aku merasa nyeri. Apa ini karena efek obatnya sudah habis? Ngomong-ngomong dimana kedua orang itu? Harusnya mereka sudah disini semenjak pertarungan dimulai. Tapi tak apa, aku akan kalahkan bocah nelayan ini tanpa bantuan obat itu!)
Pertarungan terakhir berlangsung cukup sengit karena kedua petinju itu meluncurkan pukulan mereka kearah masing-masing. Namun kini Firhan melihat kalau gerakan Petinju Bertopeng melambat dan kesempatan ini digunakan oleh Firhan untuk mengakhiri pertandingan. Firhan meluncurkan tinju uppercut kearah dagu Petinju Bertopeng dan tinju itu membuatnya tak sadarkan diri. Namun, sebelum kehilangan kesadaran Petinju Bertopeng sempat berkata…
“B-Bocah… Nelayan…” “Huh?” Firhan kaget.
Firhan terkejut ketika Petinju Bertopeng menyebutnya bocah nelayan. Kemudian dia membuka topeng petinju tersebut dan dia pun terkejut karena Petinju Bertopeng tak lain adalah Budi, orang yang sering merundungnya di sekolah. Teman-teman Firhan yang menyaksikan pertandingan itu juga kaget setelah tahu kalau Budi adalah Petinju Bertopeng. Namun, tiba-tiba sesuatu yang lebih mengejutkan pun terjadi.
“Sepertinya kau sudah tahu kebenarannya… Firhan”
Firhan kaget ketika dia melihat kalau Joez telah kembali bersama beberapa polisi dan dua penjual pil misterius yang sudah diborgol polisi. Firhan senang dengan kedatangan Joez di pertandingan. Namun, dia heran kenapa Joez datang bersama polisi ke arena pertandingan. Dia pun bertanya…
“Pelatih, kenapa pelatih membawa polisi kesini? Dan siapa dua orang yang diborgol itu?” “Heh.. Jadi begini, dua orang yang diborgol itu adalah bandar nark*ba yang sudah bekerja sama dengan Budi untuk memenangkan turnamen tinju dengan curang” “Tapi kenapa pelatih bisa tahu kalau Budi curang?” “Begini, pada saat pertandingannya melawan James Kebon, aku melihat kalau James kalah dengan cepat. Aku pun heran dengan hal itu dan kemudian aku membuntuti Budi keluar arena. Tapi sialnya, dia tahu rencanaku dan memukuliku sampai babak belur dan membuangku ke gorong-gorong. Tapi sepertinya keberuntungan masih ada di pihakku, karena aku diselamatkan oleh turis ketika aku terdampar di pantai dan setelah aku diobati aku melaporkan kecurangan Budi ke polisi dan bersama dengan para polisi, kami menangkap dua orang bandar ini di markas rahasia mereka” “Ooh… Begitu, tapi sekarang apa yang akan terjadi dengan Budi?” “Kami dapat informasi dari dua orang ini yang mengatakan kalau Budi itu hanya pecandu. Dan untuk saat ini dia akan direhab oleh BNN. Sedangkan bandar yang membantunya akan dipenjara”
Dengan kalahnya Budi dan ditangkapnya dua bandar narkoba yang melakukan kecurangan dalam pertandingan, maka Firhan pun ditetapkan sebagai pemenang dalam Turnamen Tinju Kampung Nelayan dan berhak mendapatkan hadiah berupa piala dan uang tunai.
Epilog: Dengan hadiah uang yang ia dapatkan, Firhan menggunakan uang tersebut untuk membiayai operasi ibunya dan beberapa hari setelah operasi ibunya pun diperbolehkan pulang. Sementara itu, karena kemenangan Firhan dalam turnamen, GYM tempatnya berlatih menjadi ramai dengan pengunjung dan pendapatan yang diperoleh pun semakin tinggi. Akhir bahagia untuk semuanya.
Selesai…
Cerpen Karangan: Ngurah Jordi Blog: cerpenngrjordi.blogspot.com Umur: 20 tahun Pekerjaan: Mahasiswa
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 21 Maret 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com