“Paket” “Sebentar” Kata gadis itu sembari mencari kerudungnya untuk menutupi rambutnya, setelah berhasil menemukan kerudung itu gadis itu langsung memakainya lalu menuju keluar untuk mengambil paket miliknya.
“Ini yang keempat kalinya ya di minggu ini” Kata kurir tersebut “Benarkah, aku tidak menghitungnya hehe” “Baiklah kalau begitu ini ya paket anda, uhm nona Woly” Kata Kurir tersebut sembari menyerahkan paket “Terima kasih” “Dan oh iya, jika kamu masih ada paket lagi mungkin aku bisa membantu, kau tahu agar paket milikmu bisa segera aku antar dan cepat tiba” “Boleh banget terima kasih ya” “Sama-sama dan ya salam kenal ya namaku Miru” Kata kurir yang bernama Miru itu sembari menyalakan motornya lalu pergi.
Woly langsung masuk ke rumah dan menuju ke kamarnya. Saat itu Woly sedang sendirian karena kedua orangtua Woly sedang pergi untuk acara wisuda adiknya Woly di kota lain. Woly pun langsung menuju ke kamarnya untuk membuka paket yang ia pesan. Setiap membuka paket Woly selalu merasa senang seolah ada sensasi yang sama saat seperti membuka kado hadiah dari seseorang benar menurut Woly membuka paket itu sama seperti membuka kado dari seseorang.
Woly meraih novel yang ia pesan melalui aplikasi belanja online. Woly segera menaruh novel tersebut di rak buku lalu kembali melihat handphonenya untuk melihat kembali beberapa pesanannya lagi yang masih dalam perjalanan. Saat ini Woly sudah bekerja di salah restoran sebagai seorang koki namun Woly hanya bekerja pada Sif malam setiap hari sejak dulu Woly memang sangat suka memasak bahkan itu adalah hobinya oleh karena itu dirinya sangat menekuni hobi memasaknya.
Tidak terasa sekarang sudah menjelang malam Woly segera bersiap-siap untuk bekerja, tidak lupa sebelum pergi Woly kembali memeriksa rumahnya untuk memastikan semuanya aman seperti memastikan keran air tertutup, melihat kompor untuk memastikan tidak ada yang nyala. Woly pun segera pergi bekerja dengan mengendarai sepeda motor milkinya, saat di jalan Woly merasa kagum karena langit malam pada hari itu sangat indah.
Beberapa menit kemudian dirinya sudah tiba di restoran tersebut dan langsung bekerja seperti biasa, namun pada malam itu suasana restoran lebih berbeda dari biasanya karena di restoran tersebut ada seseorang yang sedang merayakan ulang tahunnya.
“Meriah sekali ya” Kata salah satu rekan Woly “Iya, biasa lagi ngerayain ulang tahun” Balas Woly
Tidak terasa sudah tengah malam sif Woly selesai. Setelah ikut membantu membereskan dapur Woly segera bersiap untuk keluar dari restoran itu. Woly segera menuju ke motornya untuk pulang, saat sedang ingin pulang Woly terkejut karena seseorang yang menghampirinya dan ternyata itu adalah kurir yang bernama Miru.
“Loh” “Halo Woly, kamu kerja disini?” “Iya” Jawab Woly “Oh iya Woly aku boleh minta tolong?” “Kenapa?” “Kamu bisa antarin aku pulang ke rumah? Soalnya ini sudah malam dan aku sama sekali tidak melihat kendaraan umum lewat”
Woly terdiam karena dirinya tidak terlalu mengenal Miru dan juga rasanya aneh sekali, tapi karena Woly memiliki sikap suka menolong akhirnya dirinya setuju untuk menolong Miru. Sejam kemudian mereka berdua tiba di rumah Miru. Saat tiba Woly terkejut karena rumah Miru besar dan tampak terlihat seperti rumah orang kaya.
“Makasih ya” “Ya sama-sama” Balas Woly “Hati-hati ya pulangnya” “Tenang saja”
Woly pun mengendarai motornya untuk pulang, setelah tiba di rumah Woly bersiap-siap untuk tidur. Saat ingin tidur dirinya mendengar suara nontifikasi yang berasal dari handphonenya. Woly langsung mengecek handphonenya, lalu Woly melihat itu adalah nontifikasi dari aplikasi belanja online yang seketika membuat Woly tidak lagi lelah namun bersemangat dan semalaman Woly bergadang untuk belanja online. Esok harinya dirinya terbangun kesiangan.
“Paket” Woly dengan segera mencuci mukanya dengan air dingin lalu memakai kerudungnya. Di luar rumahnya ternyata ada Miru yang sedang menunggu. “Paket lagi Woly” Kata Miru “Ya biasalah” Balas Woly sembari tertawa kecil. “Tapi Woly aku kesini juga untuk berterima kasih karena kemarin” “Ah tidak masalah kok” Balas Woly sambil menguap
“Baru bangun tidur?” Tanya Miru yang seketika membuat Woly kaget “Enggak kok” “Sepertinya iya, tapi Woly kapan-kapan aku boleh kesini?” Tanya Miru “Tentu saja boleh kan kau sudah biasa kesini” “Ya aku tahu, tapi aku mau kesini bukan sebagai kurir tapi sebagai tamu” “Tentu saja boleh” “Kalau begitu aku pergi dulu, masih banyak nih paket yang mau diantar” Miru pun pamit lalu pergi sedangkan Woly menuju ke rumahnya untuk segera memeriksa paketnya seperti biasa.
Beberapa jam kemudian setelah melakukan pekerjaan rumah Woly kembali bersantai melihat aplikasi belanja online di aplikasi itu Woly melihat pesanan yang dia pesan sangat banyak dan belum dibayar. Melihat itu Woly merasa dirinya berubah sejak tadi dia mengobrol sama Miru tadi, Woly merasa dirinya sudah tidak normal Woly menjadi tersadar bahwa dirinya sudah menjadi ketagihan belanja online. Rasanya Woly ingin pergi dan berubah, Woly pun sadar dirinya harus pergi meninggalkan kebiasaan ketagihan belanja online dimulai dari menghapus pesanan yang belum ia beli. Woly pun segera meraih buku kosong untuk menulis hal yang sedang ia pikirkan benar Woly selalu merasa tenang saat dirinya sudah mencurahkan hatinya di dalam tulisan.
Malamnya Woly bekerja seperti biasa hingga selesai sif-nya. Saat sedang ingin pulang salah satu rekan Woly mengajak Woly untuk berbelanja di aplikasi online namun tentu saja Woly langsung menolaknya, Woly pamit dan langsung pulang ke rumahnya.
Keesokan harinya kedua orangtua Woly masih belum pulang karena mereka memutuskan untuk tinggal lama disana karena memang kedua orangtuanya memiliki rumah disana, Woly hanya bisa memakluminya. Karena tidak ada kerjaan Woly menuju ke dapur untuk mencoba resep baru yaitu membuat biskuit buatannya sendiri setelah selesai Woly memiliki sebuah ide untuk menjualnya secara online, mulailah Woly bersemangat untuk mengembangkan idenya, beberapa hari setelahnya ternyata banyak sekali orang yang berminat untuk membeli dagangan milik Woly.
Seminggu kemudian Woly menuju ke kantor paket untuk mengantarkan sebuah paket disana Woly bertemu dengan Miru yang sedang ada disana. “Woly tumben kesini, sedang mencari paket” “Bukan” “Kau ingin mengantarkan paket” “Benar” “Tampaknya kau memiliki banyak paket untuk diantar” “Benar sekali” “Okay sini aku bantu” “Lho tapi bukannya kamu lagi mau antar paket” “Siapa bilang, kantor ini milik keluargaku” Woly tertawa, lalu Miru mengajak Woly untuk mengantar paketnya.
Setelah selesai Woly ingin pulang. “Aku baru sadar akhir-akhir ini aku tidak mengantarkan paket untukmu lagi Woly” “Iya aku sedang tidak butuh” Balas Woly sambil tertawa kecil “Tapi sekarang kamu akan sering kesini” “Benar, alhamdulillah sekarang aku memiliki bisnis” “Syukurlah, kapan-kapan aku dapat biskuit gratis darimu nih” Miru dan Woly tertawa. Dan tampaknya sekarang KETAGIHAN BELANJA ONLINE yang dialami Woly berubah menjadi KETAGIHAN JUALAN ONLINE
Cerpen Karangan: Shofa Nur Annisa Deas Blog / Facebook: lovinpluie Terima Kasih sudah berkunjung dan membaca ceritanya. Perkenalkan namanya Shofa Nur Annisa Deas. Saat ini dirinya sedang mencari cerita hidupnya karena menurutnya setiap hidup itu adalah cerita
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 23 Maret 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com