Sebagai seorang manusia kita diberikan pikiran dan hati dalam memilih. Terkadang kita memilih pilihan dengan hati dan terkadang kita memilih pilihan dengan pikiran. Tapi dari semua itu pilihan mana yang akan terpillih, apakah pilihan hati atau pilihan pikiran? Jawabannya adalah hanya kita sendiri yang bisa melakukannya. Akan tetapi jika kita benar-benar tidak bisa memilih untuk diri sendiri, kita meminta bantuan seseorang. Terkadang pilihan itu baik untuk kita kadang juga tidak, justru lebih dominan tidak baik untuk kita. Dan semua itu berakhir dengan BUJUKAN. Oleh karena itu kita harus bisa memilih apa yang terbaik untuk kita sendiri itulah apa yang dikatakan oleh Sora ke Xiha.
Sepulang dari rumah Sora Xiha menuju ke rumahnya yang tidak jauh dari rumah Sora. “Bagaimana nak kamu sudah memilih?” “Milih apa ma?” “Sekolah yang mama pilih buat kamu?” “Oh itu… entahlah” “Ya ampun nak kamu sudah besar tapi masih suka labil” “Iya ma maaf” Xiha segera menuju ke kamarnya untuk beristirahat.
Keesokan harinya sepulang sekolah di sekolah Xiha menemani Sora menuju ke ruang konseling untuk menemui guru BK. Saat Sora dan Xiha bertemu dengan guru yang bernama Bu Leya. Di ruang konseling Sora menemui Bu Leya untuk berkonseling mengenai sekolah kedokteran yang Sora pilih sedangkan Xiha hanya bisa mendengarkan. Xiha sangat senang untuk Sora karena Sora bisa memilih pilihan yang terbaik untuk dirinya, selain itu pilihan Sora juga didukung keluarganya. Sedangkan Xiha dirinya tidak bisa memilih, lalu Mamanya tidak pernah menyetujui apa pun pilihannya dan justru selalu memBUJUK Xiha untuk memilih pilihan Mamanya.
“Lalu bagaimana denganmu Xiha?” Tanya Bu Leya “Saya…” “Iya Bu Leya, mohon pencerahan untuk Xiha bu” Kata Sora Karena sudah selesai Sora pun segera berpamitan, sedangkan Xiha tetap berada di ruang tersebut bersama Bu Leya.
“Ada apa bu?” Tanya Xiha “Setahu ibu kamu suka desain Xiha” “Ah itu hanya hobi saya bu, dari dulu saya suka banget sama warna dan motif” “Xiha apakah kamu ingin berkuliah?” “Iya” “Apa alasanmu? Kenapa kamu ingin berkuliah?” Xiha terdiam, benar juga kenapa dirinya ingin kuliah jika dirinya saja tidak tahu tujuannya berkuliah “Saya ingin berkuliah, demi diri saya sendiri” Jawab Xiha “Baguslah, karena kuliah itu yang menjalani adalah diri kamu sendiri bukan orang lain dan begitu juga hidup, kamu harus bisa memilih apa yang terbaik untukmu sendiri bukan orang lain yang menentukan hidupmu”
Setelah selesai Xiha berpamitan, lalu pulang menuju ke rumahnya. Di rumah Xiha menuju ke meja belajarnya lalu membuka buku miliknya sejak masih Sekolah Dasar. Di buku itu dirinya melihat semua gambar yang dia pernah buat. “Tentu saja Tata Busana”
Beberapa bulan sejak itu dirinya bersemangat dalam belajar untuk bersiap-siap mengikuti ujian menuju Perguruan Tinggi. Karena Ayahnya Xiha sudah meninggal satu-satunya tulang punggung keluarga adalah ibunya, mengingat itu Xiha tidak ingin membuat ibunya susah dalam membiayai kuliahnya. Oleh karena itu Xiha mulai mencari kerja sampingan, meski sebagai pelayan di restaurant yang bagus setidaknya dirinya bersyukur selain itu Xiha juga meneriman jahitan dan juga desain disekitar rumahnya yang membuat banyak sekali tetangganya tertarik akan hasil jahitan dan juga desain Xiha yang sempurna.
Semua usaha Xiha berbuah hasil yang membuatnya diterima di perguruan tinggi dengan jurusan tata busana, lalu Xiha mulai membuka usaha yang dibantu ibu dan juga beberapa temannya termasuk Sora. Xiha sangat bersyukur atas semua usaha dan perjuangganya. Saat menemui Bu Leya Xiha memberikan sebuah tas buatan Xiha khusus untuk Bu Leya.
Pada akhirnya Xiha sadar dengan memilih sesuai pilihannya Xiha tahu dirinya dapat membuat pilihan yang tepat untuk dirinya sendiri TANPA MENGIKUTI BUJUKAN SESEORANG.
Cerpen Karangan: Shofa Nur Annisa Deas Blog / Facebook: lovinpluie Terima Kasih sudah berkunjung dan membaca ceritanya. Perkenalkan namanya Shofa Nur Annisa Deas. Saat ini dirinya sedang mencari cerita hidupnya karena menurutnya setiap hidup itu adalah cerita
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 1 April 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com