Setiap manusia memiliki mimpi untuk kehidupannya. Mereka sibuk untuk meraih mimpi mereka dengan keras. Sama halnya dengan Yoona. Seorang gadis kecil yang memiliki mimpi besar untuk hidupnya. Mimpi untuk menjadi seorang penyanyi hebat adalah impiannya sejak kecil. Namun perjalanan Yoona untuk meraih mimpinya begitu sangat sulit. Keluarga Yoona menentang keras tentang mimpinya itu. Ayahnya ingin Yoona bekerja dengan nyata, seperti di perusahaan ataupun apapun, yang dimana pekerjaan itu terlihat nyata dari segi pekerjaan ataupun uang. Yoona adalah seorang anak yang bertekad kuat untuk bisa meraih mimpinya itu. Satu-satunya orang yang mendukung Yoona adalah kakaknya Mina.
Suatu hari mereka berkumpul bersama di ruang makan. “Mina..” panggil ibu “Iyaa bu” Mina menghampiri ibunya diruang makan. “Kemana Yoona?” Tanya ibu “O mungkin masih di dalam kamar Bu” jawab Mina sambil membantu ibunya menyiapkan makanan. “Anak itu pasti sibuk dengan musiknya” gumam Ayah yang telah duduk di kursi meja makan sambil membaca koran “panggil Yoona kemari untuk segera makan” perintah Ayah sambil melanjutkan kegiatannya membaca koran. “Iya yah. Mina akan panggil Yoona sekarang”. Jawab Mina. Lantas Mina bergegas pergi ke kamar Yoona.
Sampai di ambang pintu, Mina mendengar seseorang menyanyi dengan suara yang begitu merdu. Ia tahu siapa pemilik suara itu, yaa siapa lagi kalau bukan Yoona.
Yoona POV Aku suka kesendirian. Yang dimana hanya ada aku dan musikku. Musik adalah sebagian dari hidupku, semua orang tidak akan pernah tahu keinginan dan mimpiku. Termasuk orangtuaku. Aku tidak boleh terpuruk dalam keadaan ini. Hal yang harus aku lakukan adalah buktikan. Yaa aku harus buktikan. Aku harus buktikan pada ayah bahwa aku bisa menjadi penyanyi besar!.
I like being independent not so much of an Investment no one to tell me what to do i like being by myself Don’t gotta entertaint anybody else no one to answer to but sometimes i just want somebody to hold someone to give me their jacket when us cold got that young love even when were old yeahh.. sometimes..
Saat aku menyanyi tiba-tiba ada suara langkahan kaki. Suara itu menuju ke kamarku. Lalu suara pintuku kebuka. Aku hentikan kegiatan bernyanyiku. Aku takut jika itu adalah ayah. Aku tidak berani untuk membalikkan tubuhku ke sumber suara. Tiba-tiba terdengar suara memanggilku dan ternyata itu adalah kakakku. Lalu aku aku membalikkan tubuhku ke hadapannya.
“Aahh kakak. Aku kiraa siapa.” Terlihat jelas wajah lega yoona saat mengetahui siapa yang datang. “Kamu pikir siapa? Ayah?” sambil tersenyum dan mengusap pucuk rambutnya “Ayo makan, ayah menyuruhku untuk memanggilmu” ucap Mina lalu bergegas pergi.
Author POV Mina mengajak Yoona untuk makan bersama. Sampai di tempat meja makan. “Sampai kapan kamu bersikeras untuk tetap menggeluti musikmu?” ucap ayah dengan nada tegasnya. Yoona hanya berdiri membeku mendengar pertanyaan itu. Melihat suasana yang seperti itu lantas ibu memecahkan keheningan. “aaa Yoona ayo duduk, mari kita makan.” ucap ibu. Lalu Yoona bergegas untuk duduk. “Yah biarkan Yoona menyelesaikan makannya terlebih dahulu” ucap ibu kepada ayah dengan nada lirih.
Selesai makan seperti biasa Yoona dan Mina membersihkan meja makan. Setelah semua pekerjaan beres ayah menanyakan pertanyaan yang sama. “Yoona. Sampai kapan kamu bersikeras untuk menggeluti dunia musikmu?” ucap ayah menatap yoona. Yoona terdiam sejenak, lalu aku berkata, “Sampai aku bisa meraih mimpiku” ucap Yoona. “Ayah tetap tidak akan mendukung mimpimu itu.” Ucap ayah. Mendengar jawaban ayah lantas Yoona bergegas kembali ke kamar.
Sebulan berlalu, Yoona mengikuti audisi menyanyi dengan temannya. informasi bahwa agensi WBT entertainment sedang mengadakan audisi, maka dari itu Yoona tidak ingin melewatkan kesempatan ini. Ia mengikuti audisi tersebut tanpa sepengetahuan keluarganya. Karena ia tahu ayahnya akan melarangnya. Maka dari itu Yoona bertekad untuk mengikuti audisi tersebut tanpa sepengetahuan siapapun termasuk keluarganya.
Yoona mendapat kabar dari staff WBT entertainment bahwa ia dinyatakan lolos dan mengikut training selama masa debutnya. Ia harus pergi ke kota untuk training, namun ia berpikir kembali tentang respon keluarganya. Ia menangis dengan keadaan yang membuatnya sulit untuk berpikir. Ia bertanya kepada hatinya kembali, apakah ia benar-benar ingin melanjutkan mimpinya atau ikuti perkataan ayahnya. Hatinya mendorong untuk tetap melanjutkan mimpinya itu.
Hari sebelum Yoona berangkat kekota ia telah mengatakan hal ini kepada kakaknya. “Kak ada hal penting yang harus aku omongin” ucap Yoona dengan menatap lembut wajah Mina. Mata Yoona berbinar namun ada sedikit kesedihan yang ia sembunyikan dan itu terlihat jelas oleh Mina “Kamu kenapa? hal penting apa sayang? kamu nggak papa kan?” ucap Mina “Kakak tahu tentang tekadku untuk menjadi seorang penyanyi kan?” ucap Yoona memegang kedua tangan Mina. “E’hem” Mina mengangguk. “Aku telah ikut audisi menyanyi dan aku lolos” ucapnya dengan semangat “tapii.. aku harus pergi ke kota untuk mengikuti masa training” ucapnya sedih. “Benarkah??! waa selamat sayangg” sambil memeluk “Itu adalah kabar baik. Kakak akan terus mendukungmu. Jika kamu benar-benar yakin bahwa kamu mampu. Maka lakukanlah dengan baik.” ucap Mina “Taapii..” ucap Yoona “Kenapa? masalah ayah? Kapan kamu akan berangkat?” tanya Mina “2 hari lagi” jawab Yoona “Besok kita bicara sama ayah sama ibu juga. Jangan khawatir pasti akan baik-baik saja kok” ucap Mina “Terimakasih kak” sambil berpelukan.
Keesokan harinya mereka berkumpul di ruang tengah. Mina memberi kode kepada Yoona untuk membicarakan perihal semalam. Yoona memberanikan diri untuk berbicara. “Yahh..” panggil Yoona Sang Ayah hanya menoleh dan menatap Yoona. Melihat mata ayah yang begitu menakutkan lantas ia menundukkan kepalanya. Lima belas menit ia diam, dan ia mengatakannya. “Aku ikut audisi, dan aku lolos audisi” Yoona mengatakan hal tersebut tanpa menatap wajah ayahnya, lalu ia menghentikan perkataannya sesaat “besok aku akan ke kota untuk mengikuti masa training. Mendengar pernyataan itu ayah menatap wajah Yoona. “Sudah berapa kali ayah bilang!!!” ucap ayah marah “Ngapain kamu jadi penyanyi. ayah tetap tidak setuju!!.” ucap ayah. “lihat ayah Yoona!!” perintah Ayah, lalu yoona mengangkat kepalanya dengan mata yang berkaca-kaca. “Kita itu rakyat kecil. kita cuma butuh pekerjaan nyata dan uang yang nyata dari pekerjaan. Kamu paham itu?! Haa!!!” ucap ayah “Buang mimpimu itu. hal itu tidak akan terjadi. Ayah tidak akan pernah mendukungmu. TIDAK AKAN” lanjut ayah. Lalu ia meninggalkan ruangan itu.
Setelah beberapa langkah Yoona berkata “Aku akan tetap pergii ke kota” ucap yoona dengan nada lantang dan gemetar karena tangisnya “Meskipun ayah dan keluarga tidak akan pernah mendukungku” ucap Yoona dengan menyeka air matanya, lalu ia bergegas pergi ke kamar.
Malam telah tiba, dan besok Yoona akan pergi ke kota. Mina menghampiri adiknya untuk melihat kondisinya setelah perdebatan sore hari tadi. “Yoona kakak masuk ya” ucapnya sembari membuka pintu “Heyy.. Yoona!” panggil Mina lembut. Tiba-tiba Yoona memeluk erat tubuh Mina dan menangis di pelukannya. “Menangislah sayang” mengelus kepala “tidak apa-apa. Kakak akan tetap mendukungmu. Kakak yakin kamu bisa. Ingat, bagaimanapun juga ayah tetap menyayangimu. Ayah berkata seperti itu karena ia ingin kamu membuktikannya. jadi kamu harus buktikan itu” ucap Mina untuk membangkitkan semangatnya. Yoona pun tersenyum dan mengangguk.
Hari dimana ia akan meraih mimpinya. Ia hari ini pergi kekota diantar oleh kakaknya. Ia akan berusaha sebaik mungkin untuk bisa membuat orangtuanya bangga, dan juga untuk kakaknya yang telah mensupportnya. Ia ditraining selama 6 bulan dan ia telah menciptakan 5 lagu hasil ciptanya sendiri. Yoona telah debut dalam solo female dibawah naungan WBT entertainment. Ia telah dikenal banyak orang dengan karyanya selama 7 tahun. Yoona telah melakukan konser ke berbagai negara. Dan saat tiba waktu dimana ia melakukan konser di kota kelahirannya. Yoona berharap menemukan sosok istimewa diantara para fans-nya.
Matanya meneliti kesetiap penjuru. Tiba-tiba Yoona menangis menutupi mulutnya dengan derai air mata yang terus mengalir. Ia melihat keluarganya sedang menonton dia dengan bangganya. Yoona tidak bisa berkata-kata lagi dan ia menutupi seluruh wajahnya dan bersujud untuk menenggelamkan air matanya. Para fans ikut menangis dan memberikan semangat kepada Yoona dengan meneriakkan nama Una dengan penuh semangat. Lalu Yoona bangkit dan menyeka air matanya dan berkata
“Kalian tahu??” bertanya kepada para penggemar “Hari ini adalah hari dimana pertama kalinya aku melihat kedua orangtuaku menyaksikanku dengan bangga dan tersenyum kepadaku” mencoba untuk tersenyum diantara tangisan “Dan ayahkuuu” berhenti sejenak untuk menahan tangisnya “memberikanku sebuah jempol tanda ia bangga kepadaku, dan akuu telah berhasil melakukannya yahh” ucap Yoona dengan senyuman sambil melambaikan tangannya dan menyeka air matanya. Para penggemar bertepuk tangan dan bersorak.
Yoona pernah mengatakan hal ini saat di konsernya. “Hiduplah menjadi nyata, bukan menjadi sempurna. Bermimpilah setinggi mungkin. Jangan pernah takut terjatuh. Yakin bahwa kita bisa bangun untuk bangkit dan berlari”
Cerpen Karangan: Diah Oktaviani Blog / Facebook: Diahoktv