Takdir memang tak selalu sama dengan apa yang kita inginkan. Itulah kalimat yang selalu ada di pikiran Alisha. Alisha adalah siswi kelas 3 SMP, dia bersekolah di SMP N Nusa Bangsa. Alisha ialah gadis yang sangat rajin dan ia memiliki banyak prestasi akademik di sekolahnya. Tetapi ia memiliki kekurangan, yaitu lumpuh sejak lahir. Ia merasa sangat sedih karena kondisi fisiknya sangat berbeda dengan kakaknya, yaitu Melysha. Melysha juga cantik seperti adiknya, ia juga berprestasi di bidang non akademik, yaitu di bidang olahraga.
Seperti hari-hari biasanya, Alisha dan Melysha belajar di kamar mereka masing-masing. Pada saat mereka sedang belajar mereka mendengar suara dari luar, lebih tepatnya itu suara ibu mereka yang menyuruh keluar dari kamar untuk makan malam.
“nak ayo makan malam!” “Iya bu, kita keluar sekarang” jawab Icha (panggilan Alisha) dan Mely bebarengan.
Sesampainya di meja makan, Mely mengambil makanan untuk Icha. Namun Icha langsung menyingkirkannya. Mely hanya bisa menatap adiknya, Ia berpikir mungkin Icha benci padanya.
Setelah selesai makan, Icha mengajak ibunya mengobrol berdua saja. “bu, kenapa aku sama kak Mely itu beda?” “ibu juga nggak tau nak, mungkin ini memang sudah jadi takdir. Kamu yang sabar ya nak.” “bu, apa aku masih bisa sembuh.” “maafin ibu ya nak, sebenernya kamu itu sudah seperti ini sejak kamu baru lahir.” “hidup ini memang ga adil” Icha merasa sedih dan ia langsung masuk ke kamarnya yang tidak terlalu jauh dari meja makan.
Lama kelamaan, Icha merasa bosan terus menerus di kamarnya. Ia pergi ke kamar kakaknya, lalu ia melihat kalau kakaknya sedang berolahraga. Icha memandangi kakinya sendiri karena kondisinya berbeda dengan kakaknya. Kemudian Mely menghampirinya namun Icha segera menutup pintu kamarnya.
Di suatu pagi yang cerah, Icha sedang keluar rumah sendirian menggunakan kursi rodanya. Lalu, Mely mengikutinya dari belakang menggunakan sepeda. Saat Icha sedang melamun, tiba-tiba ada sebuah mobil di depannya. Mely segera lari untuk menyelamatkan adiknya, Ia mendorongnya menjauh dari mobil itu. Mely tertabrak dan langsung dibawa ke rumah sakit. Dan beberapa menit kemudian dokter menyatakan kalau Mely sudah meninggal.
Saat itu Icha merasa bersalah dan sangat sedih karena ia kehilangan seorang kakak yang sangat menyayanginya.
Cerpen Karangan: Afnidwis Blog / Facebook: Afnidwi Sulistiani