Ika memiliki orangtua dengan gaya pengasuhan yang ketat. Orangtua Ika adalah tipe orangtua yang mengatur anaknya sesuai dengan keinginannya sendiri tanpa menghargai perasaan dan mempertanyakan pendapat Ika.
Ika saat ini menginjak kelas 3 SMP dan sekarang saatnya Ika menentukan mau melanjutkan SMA maupun SMK di sekolah pilihan Ika. Waktu ada mata pelajaran BK, guru yang mengajar memberi pertanyaan tentang “Setelah lulus smp, saya melanjutkan sekolah di?” dan tugas tersebut harus disertai dengan tanda tangan orangtua.
Ketika Ika sudah sampai di rumah dan saat Ika meminta tanda tangan orangtuanya, Wanto ayah Ika berbicara “Ngapain kamu sekolah jauh jauh” Ucap ayah Ika “Ika ingin menambah wawasan yang lebih banyak yah” Sahut Ika “Di sini lho ada sekolah yang lebih dekat, sekolahnya juga nggak kalah baik dari sekolah pilihan kamu” Ucap ayah Ika “Tapi lho yah, sekali ini saja izinin Ika ya?” Ucap Ika sambil matanya mulai berkaca-kaca “Udah sekolah di sini saja jangan jauh-jauh, jadi anak nggak pernah nurut” Ucap ayah Ika dengan nada kerasnya
“Nggak nurut gimana yah? Ika selama ini udah sabar ngelakuin semua hal, semua perintah dari ayah sama bunda, sekarang gantian dong turutin satu kali ini aja Ika mau sekolah di sekolah yang Ika mau” Ucap Ika sambil meneteskan air mata Ayah Ika langsung pergi meninggalkan Ika dan kertas putih itu.
Keesokan harinya Ika tidak mengumpulkan kertas tersebut dan Ika mendapatkan konsekuensi dari guru BK untuk mengumpulkan besok pagi.
Di rumah Ika pun berdebat lagi dengan ayahnya dan pada akhirnya Ika yang harus menuruti keinginan orangtuanya. “Ya udah, Ika mau sekolah di sekolah pilihan ayah sama bunda” Ucap Ika “Ayah kemarin kan udah bilang nurut aja” Ucap ayah Ika sambil melontarkan senyuman tipis “Tapi ayah sama bunda ngerti nggak sih perasaan Ika, Ika ini ca…. ” “Ssstttt nggak usah membantah lagi” Ucap Anggun bunda Ika yang memotong omongan Ika Dan akhirnya Ika belajar menerima apa yang telah menjadi keputusan kedua orangtuanya.
*Bebaskan anak-anak kalian selagi mereka melakukan hal-hal positif, berilah mereka kepercayaan untuk menjadi diri mereka sendiri. Ketika udah diberi kepercayaan oleh orangtua kalian, pliss jangan hancurkan kepercayaan itu, karena kesempatan tidak datang dia kali jika ada itu berbeda*
Cerpen Karangan: Yayang Avril Fransiska Ig: yrilska_ Asal sekolah: SMP Negeri 1 Kemlagi