Ketika gerhana bulan telah tiba, Awan melihat fenomena tersebut yang sangat menakjubkan, hingga Awan bertekad memiliki impian yang sangat besar yaitu ingin menjadi manusia pertama di planet pluto, padahal kan planet pluto ini tidak dianggap lagi sebagai planet. Awan hanya berekspektasi saja tetapi jika impian itu kenyataan, pasti orangtua Awan akan bangga dan Awan akan menjadi generasi penerus yang ideal.
Tiba-tiba Angkasa yaitu kakak Awan bertanya “Awan… apakah kamu mengetahui tentang terjadinya gerhana bulan tersebut?”, Awan hanya menggelengkan kepala. Angkasa langsung menunjuk fenomena gerhana bulan dan sambil berkata kepada Awan, “Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi”, lalu Awan bertanya, “Tetapi mengapa peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat kak?”. Angkasa langsung menjawab, “Jadi begini dik, karena masih adanya sinar matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat”.
Awan sangat cerdas, karena ia berpikir tajam dan kritis menanyakan hal-hal yang belum ia ketahui. Awan setiap hari menghabiskan waktunya untuk membaca buku, menonton film tentang fiksi ilmiah, dan menulis novel bergenre pendidikan. Angkasa sangat bijak dan baik dalam menjaga adiknya, karena Awan dan Angkasa hanya hidup berdua, orangtuanya sudah lama meninggalkan mereka sebab sakit jantung yang telah diderita oleh orangtuanya. Maka dari itu, Awan ingin menjadi ahli fisikawan dan dokter radiologi, sejak impian tersebut, Awan tidak pernah malas dengan belajar dan membantu kakaknya. Angkasa adalah kakak yang pengertian dan ia sedang belajar di Universitas Gajah Mada dengan jurusan kedokteran dan kehutanan, sebenarnya ia ingin kuliah di luar negeri tetapi ia tidak tega meninggalkan adiknya yang masih membutuhkan kasih sayang.
Setelah itu, Awan membaca novel tentang petualangan ke pusat bumi, dalam sinopsisnya menceritakan petualangan anak muda bernama Profesor Geologi pamannya sendiri yang berkelana ke tempat misterius di pusat bumi. Begitulan paparan yang singkat mengenai novel yang dibaca oleh Awan. Lalu Awan menulis di buku harian yaitu ia ingin menjadi manusia pertama di planet pluto, ia masih duduk di bangku kelas 5 SD. Waktu itu, Ibu Guru mata pelajaran IPA menugaskan untuk menjelaskan tentang salah satu nama-nama planet, kemudian Awan memilih planet pluto. Ia menjelaskan tentang planet pluto yakni Pluto adalah planet katai di sabuk Kuiper dan objek trans-Neptunus pertama yang ditemukan, Pluto merupakan planet katai terbesar dan bermassa terbesar kedua di Tata Surya dan benda terbesar kesepuluh yang mwngorbit matahari secara langsung.
Beginilah paparan Awan dalam menjelaskan teori asal-usul tentang planet pluto, teman-temannya dan Ibu gurunya sangat kagum dengan Awan. Tiba-tiba Ibu Gurunya menanyakan kepada Awan, “Awan mengapa kamu memilih planet pluto, bahwa planet pluto saat ini tidak dianggap sebagai planet?”. “Benar bu, memang planet pluto tidak dianggap sebagai planet. Karena Awan ingin menjadi ahli fisikawan dan dokter radiologi agar bisa menjadi manusia pertama di planet pluto dengan kecanggihan ilmu yang saya miliki” jawab Awan. Ibu gurunya sangat tertegun akan hal yang diucapkan oleh anak murid yang cerdas itu. Kemudian Ibu guru Awan memaparkan tentang planet pluto.
Isi paparannya adalah pluto ditemukan oleh seorang maniak astronom amatir, Clyde Tombaugh, 87 tahun yang lalu. Clyde berhasil mengungkap ‘wajah’ Pluto sewaktu ia bekerja di Observatorium Lowell pegawai observatorium memang sedang mencari astronom amatir untuk mengoperasikan teleskop baru mereka dalam misi, antara lain, mencari Planet X. Di mana Planet X sebelumnya tengah dicari oleh seorang pengusaha bernama Percival Lowell membuat Observatorium Lowell, pada tahun 1894. Namun sebelum berhasil ditemukan, Lowell wafat. Pencarian Planet X berbarengan dengan penemuan Planet Neptunus dan Uranus pada 1846, di antara penemuan dua planet inilah jejak Planet X ditemukan. Pada saat hendak dipekerjakan di Observatorium Lowell ditahun 1929, Clyde bergabung dalam pencarian planet X tersebut. Teleskop yang ada di Observatorium telah dilengkapi dengan sebuah kamera yang dapat mengambil dua gambar langit pada hari yang berbeda.
Sebuah perangkat yang dikenal dapat membolak-balikkan gambar secara cepat di antara dua gambar yang berbeda. Bintang dan galaksi pada dasarnya tidak akan bergerak dalam dua gambar yang berbeda itu, tapi benda dengan jarak yang lebih dekat akan terdeteksi karena pergerakannya di langit. Tidak lama setelah penemuan itu, para pegawai mengadakan kontes penamaan bagi planet baru ini. Seorang gadis kecil berusia 11 tahun, Venetia Burney yang berasal dari Inggris menyarankan nama Pluto, karena jaraknya yang jauh dan gelap menyerupai tempat tinggal para dewa Yunani yang berasal dari Neraka.
Sangat disayangkan, dalam beberapa tahun belakangan ini, penamaan Pluto sebagai salah satu planet mulai menuai kritik. Karena ukurannya dianggap sangat kecil maka Pluto dikeluarkan dari tata surya, orbit yang mengitari Pluto pun dianggap membahayakan planet lain dan berpotensi tabrakan. Begitulah isi paparan Ibu guru Awan, ketika Ibu gurunya menjelaskan secara detail tentang planet pluto, Awan menulis paparan Ibu gurunya di dalam buku fisika. Ia masih terus mencari mengapa planet pluto dikeluarkan dari Tata Surya, lalu Awan menanyakan kepada Angkasa dan angkasa menjawab dengan penuh jelas, detail dan mudah dipahami.
Memang Awan sudah mengetahui hal mengapa planet pluto tidak dianggap sebagai planet. Ia membaca jurnal tentang planet pluto, bahwa planet pluto ukurannya terlalu kecil sehingga tidak layak disebut sebagai planet, selain itu orbit yang dimiliki oleh pluto tidak sesuai untuk planet lain, tetapi pluto juga tidak dapat memancarkan sinar sendiri jadi pluto juga bukan bintang, maka dari itu pluto disebut benda langit. Setelah itu, Awan memikirkan tentang impian Awan yang aneh yaitu menjadi manusia pertama di planet pluto. Awan memang masih lugu dan polos tetapi keluguannya, Awan dapat memenangkan lomba membuat robot yang mampu menulis dengan program sederhana.
Awan sangat cerdas, ia dikenal di sekolahnya dengan julukan Awan si kecil cabai rawit. Ia aktif sekali dalam belajar, hingga guru-guru di sekolahnya sangat kagum akan jawaban Awan yang sangat kritis itu. Awan bersikeras dengan impiannya menjadi ahli fisikawan dan dokter radiologi. Dokter radiologi ini adalah dokter spesialis yang fokus melakukan pemeriksaan radiologi dalam rangka mendeteksi, membantu diagnosis, dan mengobati penyakit menggunakan prosedur pencitraan, seperti Rontgen, CT scan, pencitraan resonansi magnetik (MRI), kedokteran nuklir, hingga USG. Jadi, Awan harus belajar biologi dan fisika sejak dini.
Delapan tahun kemudian, Awan sudah kuliah di Universitas Padjajaran dengan jurusan radiologi. Awan hampir 90% sudah tercapai semua impiannya sejak kecil, Awan harus mempelajari tentang radiologi ini yang menggunakan radiasi untuk memindahi tubuh bagian dalam, guna mendeteksi dan mengobati penyakit. Awan harus menempuh program pendidikan spesialis radiologi selama 7 semester untuk mendapatkan gelar dokter spesialis radiologi (Sp.Rad). Awan memiliki tekad yang sangat besar, ia harus menjadi dokter radiologi, karena di Indonesia jumlah radiografer tergolong sangat sedikit kalau dibandingkan jumlah rumah sakit di berbagai kota. Belum lagi, lulusan radiologi juga tidak sebanyak jumlah dokter yang lulus setiap tahun. Alhasil, banyak rumah sakit kekurangan tenaga radiografer.
Dalam menjadi dokter radiologi ini memiliki peran penting dalam melakukan pemeriksaan dan diagnosis berbagai kelainan dari seluruh bidang spesialisasi kedokteran, terutama bedah, ortopedi, penyakit dalam, anak/pediatri, pulmonologi(paru-paru), kardiologi (jantung dan pembuluh darah), neurologi(saraf), THT(Telinga, Hidung, dan Tenggorokan), mata forensik, serta kebidanan dan kandungan. Pemeriksaan radiologi ini dilakukan dengan alat yang berbeda-beda, sesuai indikasi dan permintaan dari dokter yang merujuk. Awan harus menekuni jurusan ini, ia belajar mulai dari fisika dasar, anatomi fisiologi, anatomi radiologi, matematika radiologi, anatomi osteologi, patologi, proteksi radiasi, radiofotografi, teknik pemeriksaan radiologi dan masih banyak lagi.
Memang belajar anatomi tubuh manusia itu tidak semudah yang pernah Awan pelajari waktu SD, SMP, SMA tetapi karena lebih mendalam. Lalu ada pula, radiofotografi itu bukan belajar tentang fotografi teknik foto bagus-bagus begitu, tetapi teknik foto gimana untuk hasil gambaran pada foto bagus dan dapat didiagnosa. Ilmu yang dipelajari di jurusan Awan ini, memang tergolong sulit untuk Awan sendiri, tetapi Awan yakin bisa, karena orang lain saja bisa pasti Awan bisa. Saat ini, Awan hidup sendiri di kota Garut, Jawa Barat, Awan memang sudah terlatih mandiri sejak dini, jadi Awan dalam usia 10 tahun sudah berpikir kritis, luas, dewasa, dan ilmiah.
Tiba-tiba nada dering telepon berbunyi, lalu Awan melihat ponselnya dan ternyata angkasa yang meneleponnya, “Halo assalamu’alaikum dik, bagaimana kabarmu di kota Garut?, kamu kalau ada apa-apa langsung telepon ke kakak saja ya, kakak sangat khawatir denganmu” kemudian Awan menjawab, “Wa’alaikumussalam kak, Alhamdulillah baik-baik saja, iya siap kak, kakak bagaimana keadaannya?”. Setelah itu, telepon putus karena pulsa Awan tidak mencukupi dan sinyal di daerahnya tidak baik. Awan langsung memberikan pesan gratis kepada Angkasa Kak Angkasa maaf banget pulsaku tidak mencukupi dan sinyalnya tidak baik, saat ini aku memakai pesan gratis.
Matahari sudah tenggelam suasana sunyi dan sepi di kota Garut sudah biasa, tetapi entah mengapa Awan sangat takut dan ia berpikir biasanya Awan ditemani bersama kakaknya. Kemudian, ada yang mengetuk pintu kosannya Awan, ia takut tetapi ia harus membukanya dan tiba-tiba Angkasa yang mengetuk pintu kosannya Awan, dengan senang hati Awan langsung persilahkan masuk dan memeluk kakaknya yang sangat dirindukan itu, “Kak Angkasa, tau aja kalau aku lagi takut hari ini entah mengapa, tiba-tiba rasa takut ada di dalam benakku” (sambil tersenyum dan memeluk erat). Awan sangat sayang kepada Angkasa begitupun sebaliknya. Sekarang Angkasa sudah berumah tangga dan dikaruniai 3 anak, terkadang Awan cemburu dengan keluarga Angkasa yang baru, sebab tidak ada lagi yang bisa peduli dengan Awan.
Tetapi Angkasa dan Liana yaitu istrinya Angkasa sangat peduli dengan Awan, Angkasa sudah tinggal di kota Bandung selama 3 tahun dan ia memutuskan untuk tinggal bersama awan lagi, agar Awan tidak kesepian dan ketakutan. Awan memang manja terhadap Angkasa, Angkasa memahaminya, karena Awan harus butuh kasih sayang yang lebih, jadi Angkasa harus bertanggung jawab untuk menjaga Awan kapanpun dan dimanapun berada. Angkasa bertanya, “Bagaimana wan dengan kuliahmu?”. “Alhamdulillah lancar saja kak, aku mendapatkan beasiswa dari universitas, jadi kakak tidak perlu memikirkan biaya kuliahku ya kak” ulas Awan. Angkasa hanya mengangguk saja dan tersenyum.
Dalam pertemuan mata kuliah osteologi, dosen menyuruh mahasiswa untuk menjelaskan apa itu osteologi?, lalu Awan mengacungkan tangan dan menjelaskan tentang osteologi, jadi osteologi adalah ilmu pengetahuan yang merupakan cabang ilmu anatomi tentang tulang manusia dan tulang hewan, termasuk kelainan-kelainan dan penyakit tulang. Tulang terdiri atas tulang keras dan tulang rawan. Semua tulang dibungkus oleh selaput jaringan ikat yang disebut periost. Secara makroskopis, struktur tulang dapat dipelajari dengan dilakukan pembelahan memanjang sehingga terlihat dua bagian tulangnya yaitu substanstia compacta dan substantia spongiosa.
Dosen dan seluruh mahasiswa sangat kagum dengan kecerdasan Awan, Awan diberi tepuk tangan dan pujian yang sangat baik. Awan memang pantas menjadi dokter radiologi dan dikampusnya ia dijuluki dengan manusia yang berpikir ilmiah, hingga rektor Universitas Padjajaran memberikan beasiswa S2 ke luar negeri yaitu ke Harvard University. Awan sangat bahagia dan bersyukur kepada Allah SWT. Awan langsung mengingat kepada orangtuanya, pasti jika orangtuanya Awan masih hidup mereka akan sangat bangga memiliki anak yang sangat cerdas dan multitalenta ini.
Cerpen Karangan: Isnaini Qodriyatul Jannah Instansi: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayataullah Jakarta Alamat: Bekasi Utara Instagram: @qodrisnaini Id line: qodrisnaini
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 23 Agustus 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com