Travis menatap gedung di depannya dengan sendu. Mengenang kembali keseruan dan kekonyolan di masa SMA dengan sebelas sahabatnya. Persehabatan yang membuat orang lain iri melihatnya, sampai terjadinya peristiwa saat kelas sebelas yang membuat mereka berdua belas terpecah.
FLASHBACK ON “Jae! Kantin kuy, laper nih” ajak Kaviro kepada Jaenal saat bel istirahat telah berbunyi. “Ayo!” mereka pun ke kantin bersama. Ternyata di sana sudah ada Jian dan Theo.
“Dih, makan ngga ajak-ajak” protes Kaviro saat sudah duduk bersama Jaenal. “Tadi mau gue ajak, tapi Jian bilang ngga usah” ucap Theo membuat Kaviro melirik Jian sinis. “Apa lihat-lihat?!”. Kaviro menggeleng pelan.
“WOYY! MICIO SAMA KYLE BERANTEM!” semua murid di kantin otomatis menoleh kearah Jendra yang tadi berteriak. Mereka berempat saling pandang sebelum berlari mengikuti Jendra ke lapangan sekolah. Di sana, sudah ada banyak murid yang menonton perkelahian Micio dan Kyle, juga ada Yoga dan Juvian yang melerai Micio dan Kyle. Theo juga ikut membantu melerai, sedangkan yang lain malah bersorak menyemangati Kyle dan Micio bersama Travis dan Aksa yang dari tadi menonton -Teman yang baik bukan?- .
Tak lama setelahnya Dizio datang bersama pak Agus hingga mereka baru bisa dilerai. “Bubar kalian! Tidak dengar bel masuk sudah berbunyi, HAH ?!” siswa yang ada di sana langsung berhamburan pergi ke kelas masing masing.
“Kalian! Ikut saya ke ruang BK sekarang!!” titah pak Agus membuat mereka berdua menghela nafas pasrah mengikuti pak Agus. Sedangkan kesepuluh bestienya menunggu di basecamp.
Setelah keluar dari ruang BK, Micio dan Kyle mendapat skorsing selama tiga hari. Ternyata alasan mereka berkelahi karena Kyle cemburu setelah melihat foto Micio dan pacarnya, Winara yang sedang berpelukan.
“Sepi banget sih, biasanya juga ramai kayak Zoo” celetuk Jendra mencoba mencairkan suasana. “Tau tuh, lagian bisa-bisanya kalian berantem karena cewek. Gak elit banget, ewhh” timpal Jian dengan muka julidnya. Kyle dan Micio memasang wajah malas mereka. “Ck, dia duluan yang ngirim foto pelukan sama Wina. Gimana gue ga cemburu coba?!”.
“Dibilang itu bukan gue, kemarin gue pergi sama Travis. Tanya aja sama dia kalau ga percaya” bantah Micio. “Beneran Vis?” Tanya Yoga. Travis mengangguk.
Kyle masih tak percaya. “Terus kalo bukan lo, siapa!?”. “Lihat! dari postur tubuhnya aja kayak lo, ini juga dikirim dari nomer lo kan?” lanjut Kyle sedikit emosi. “Terserah lo mau bilang apa, bodo amat” Micio pergi dari Rooftop. Bel pulang sekolah berbunyi.
“Gua duluan, redain dulu emosi lo baru bicarain baik-baik” ucap Theo sambil berdiri dan menepuk pelan bahu Kyle. Yang lain juga mulai beranjak pergi hingga menyisakan Kyle dan Travis. “Kita itu temen, kalau ada masalah diselesaikan baik-baik, bukan malah baku hantam. Chilldish!” Kyle tertohok, Travis memang savage.
Tiga hari berlalu, masa scoresing Kyle dan Micio telah selesai. Tetapi Kyle dan Micio masih perang dingin, bahkan mereka bersikap seolah tak saling mengenal. Yang lain sudah mencoba banyak cara untuk membuat mereka berbaikan, tapi hasinya nihil.
Bugh… bugh… brukk… “Brengs*k! Bisa-bisanya lo nuduh gue sama Wina selingkuh, padahal lo sendiri yang selingkuh!” bentak Micio. “Gue gak selingkuh anj*ng! Lo salah paham” balas Kyle ikut tersulut emosi. Micio tak peduli, ia sudah dikuasai amarah sejak melihat Kyle sedang berduaan dengan Niken –sahabatnya- di taman kota.
“STOP! Lo berdua gila ya?!” Juvian mendorong mereka menjauh, Yoga dan Kaviro segera menahan Micio. “Lepas!” Micio memberontak, ia ingin menghajar Kyle. “Cih, berantem terus. Kayak bocah aja” cibir Aksa.
Kyle emosi, dia ingin meninju Aksa, tapi segera ditahan Jian. “Stop! Aksa, jaga omongan lo! Kita lurusin masalah ini” titah Theo. “Nggak, semua sudah jelas” balas Micio dingin dan berjalan pergi menghiraukan panggilan teman-temannya kecuali Kyle yang juga ikut pergi dari sana.
Besoknya, Micio dikabarkan pindah ke luar negeri, begitupun Kyle yang pindah ke Bandung tiga hari setelahnya. FLASHBACK OFF
“Mwakwasih ya Sa! Lo yang twerbaik deh” ucap Jendra tidak jelas karena sambil mengunyah makanan. Jian yang disebelahnya pun menjitak Jendra. “Iihh.. jahatt” rengek Jendra sok imut. “Jijik anjirr! Najiss” Travis memasang wajah julid dan berekting muntah, tapi tetap terlihat tampan. Yang lain hanya tertawa melihat wajah Jendra yang cemberut.
Mereka sekarang berada di warung depan SMA HARTA KARUN. Sebenarnya ini ide Yoga untuk mengadakan reuni kecil – kecilan sekaligus merayakan ulang tahun Aksa.
“Walau Cuma bersepuluh, gue harap kita masih bisa terus bahagia bersama” batin Travis tersenyum tipis dengan mata berkaca-kaca.
END
Cerpen Karangan: ILLONA ZANETA S Nama sekolah: SMP Negeri 1 Kemlagi