Di sebuah tempat terdapat daerah terlarang (Gunung) yang terkenal sejak dulu, daerah tersebut dikenal dengan kemistisannya. Kalau ada yang memasuki kawasan tersebut pasti tidak akan pernah kembali lagi.
Daerah tersebut pun masuk berita, Toni yang sedang menonton berita tersebut lalu bertanya-tanya kenapa daerah tersebut disebut kawasan yang dilarang untuk dikunjungi. Lalu Toni ingin memasuki daerah terlarang tersebut dengan kawan kawannya Joni, Totok dan Andre. Mereka berencana akan berangkat bersama sama pada Jumat malam.
Sebelum berangkat mereka teleponan dulu akan bertemu dimana “Ketemuan dimana ini?” tanya Toni. “Kalian sudah siap semua?” kata Totok. “Sudah nih, tinggal beli persediaan makan buat kita menuju ke sana!” jawab Joni. “Beli di toko seberang jalan aja,“ saran Andre.
Mereka pun berangkat dan bertemu di toko seberang jalan tersebut. Setelah mereka belanja persediaan untuk menuju gunung itu. Mereka Toni, Joni, Totok dan Andre akhirnya berangkat menuju gunung yang disebut daerah terlarang tersebut.
Setelah perjalanan yang cukup panjang akhirnya mereka sampai juga di kaki gunung tersebut. Mereka bersiap-siap akan mendaki gurung yang terlarang tesebut. Gunung tersebut terlihat sangat angker. Aslinya mereka takut untuk mendaki gunung tersebut tapi karena mereka penasaran akhirnya dengan semangat yang membara mereka berani mendaki gunung tersebut.
Baru saja beberapa menit mendaki kejanggalan mulai dirasakan mereka, Joni tiba tiba terjatuh lalu kesurupan. Toni, Andre dan Totok langsung berusaha menyadarkan Joni tiba tiba Joni berbicara saat kesurupan
“Siapa kalian yang berani memasuki kawasanku!” ucap Joni yang sedang kesurupan. Totok berusaha menyadarkan Joni yang sedang kesurupan menggunakan air, dan akhirnya Joni sadar kembali. Mereka sangat kaget dengan kejadian tersebut. “Baru aja mendaki beberapa menit ada aja kejadian aneh mendatangi kita,” kata Toni.
Hari pun mulai gelap, mereka memutuskan bermalam dahulu, mereka membagi tugas agar lebih cepat mempersiapkan tenda dan bara api untuk mereka menghangatkan badan.
Dan akhirnya mereka selesai juga mempersiapkan tenda dan bara api, setelah itu mereka memasak makanan untuk mereka makan. Masakan matang juga, mereka menyantapnya dengan lahap, saat mereka sedang makan Joni bertanya. “Kok bisa ya aku tadi kesurupan?” tanya Joni. “Mungkin kamu lagi melamun jadinya kamu gampang kemasukan roh ghaib,” ucap Totok. “Hari semakin malam nih sebaiknya kita istirahat dahulu agar besok pagi kita bisa melanjutkan perjalanan,” kata Andre. “Sebaiknya kita bergantian menjaga agar tidak ada hal yang tidak kita inginkan datang!” kata Toni. “Baiklah kalau begitu aku saja yang pertama jaga,” kata Andre. “Kamu berani jaga sendirian ndre?” tanya Totok. “Berani dong masa gak berani,” balas Andre. “Yaudah kalau gitu,” kata Toni.
Mereka semua akhirnya tidur kecuali Andre sendirian yang menjaga tenda, hari mulai gelap banyak hewan hewan malam yang mulai keluar mencari mangsa suara sekitar yang sangat hening dan gelap membuat bulu kuduk Andre berdiri.
Kelelawar berkeliaran, berterbangan di setiap arah burung hantu sedang mengintai di atas pohon. Setelah beberapa jam berjaga sendirian Andre akhirnya Toni bangun dan menggantikan Andre yang sudah berjaga dari tadi.
“Ndre ganti aku yang jaga kamu istirahat aja,” ucap Toni. “Baiklah kalau begitu, aku juga sudah sangat mengantuk,” balas Andre. Andre pun tidur di dalam tenda, hari semakin malam. Sejauh ini Toni berjaga aman aman saja tidak ada hal aneh yang terjadi.
Tiba-tiba ada babi hutan yang melewati tenda mereka. Toni yang melihat babi itu langsung terkejut dan membangunkan teman-temannya yang sedang tidur. “Bangun bangun ada babi hutan barusan lewat” kata Toni. “Dimana babinya?” tanya Totok. “Langsung hilang waktu aku melihatnya” balas Toni. “Gimana kalau kita buru babi itu?” ajak Joni. “Kamu mau mencari masalah ni? Itu babi hutan bukan babi biasa!!” balas Toni. “Kan lumayan kalo kita buru lalu kita masak,” kata Joni. “Ide bagus juga, kan kita juga lagi di alam liar jadi harus mencoba hal baru,” balas Totok. “Tapi bukannya berbahaya kita memburu babi hutan?” tanya Toni. “Ya kita harus hati hati,” kata Totok. “Baiklah kalau begitu siapkan senjata kalian teman teman kita akan memburu babi hutan itu,” kata Toni.
Mereka pun bersiap siap akan memburu babi itu, mereka berangkat mencari babi itu, mereka melihat babi itu sedang sembunyi di semak semak, dengan hati hati mereka mendekati babi itu tanpa terdengar. Dengan mudah mereka menangkap babi hutan itu setelah tertangkap babi itu dibawa ke kemah mereka yang tidak jauh dari lokasi babi itu ditangkap. Mereka menyimpan babi yang sudah diburu itu untuk dimasak keesokan harinya.
“Baiklah sekarang aku yang berjaga,” kata Totok. Toni, Andre, dan Joni mereka melanjutkan tidurnya setelah berburu babi hutan itu.
Matahari telah terbit dari arah timur mereka berempat telah bangun dan bersiap siap akan memasak babi yang mereka buru tadi malam.
Setelah memasak dan memakan babi hasil buruan. Mereka lalu bersiap siap akan melanjutkan perjalanan mendaki gunung itu. Setelah mereka mendaki selama 5 jam lamanya akhirnya mereka sampai di puncak gunung yang disebut angker itu.
“Padahal gunungnya biasa aja tapi kok di bilang angker,” Kata Toni. “Nah itu mungkin agar gunung ini tetap terjaga keasriannya,” balas Joni. “Yaa mungkin saja,” balas Andre.
“Pemandangannya bagus juga ya,” kata Totok. “Memang indah pemandangan alam sekitar yang belum terkena tangan manusia,” balas Toni.
Mereka pun menikmati menikmati pemandangan di puncak gunung tersebut. Memang di gunung tersebut tidak ada hal yang angker tapi gunung itu dikenal dengan gunung yang sangat angker oleh orang orang sekitar yang tinggal di kaki gunung itu.
Itu merupakan salah satu pengalaman mereka pertama kali saat mendaki gunung. Setelah itu mereka pun kembali ke rumah mereka masing masing dengan selamat dan tidak akan melupakan pengalaman itu.
Cerpen Karangan: Yoga Rahmat Hidayat Blog / Facebook: yogarahmat SMPN 1 PURI