Awal bulan Agustus tanggal 2 waktu aku masih duduk di kelas 2 SMP waktu sekolah masih pembelajaran dilakukan secara daring aku mengenal sesorang laki-laki yang bernama Setyo. Aku mengenalnya lewat WhatsApps. Dia Mengirim pesan lewat WhatsApp. Dan setelah beberapa jam aku baru menjawab pesan darinya.
Percakapan di WhatsApp “Assalammualaikum Aku Setyo teman sekelas” kata Setyo. “Waalaikumssalam. Ada apa setyo?” kataku. “Tidak ada apa-apa. Cuma aku mau minta kamu simpan nomorku” kata Setyo. “Oh iya udah aku simpan” kataku.
“Oh iya aku mau nanya tentang tugas matematika yang baru dikasih sama guru. Itu caranya gimana?” kata Setyo. “Bentar ya aku masih mengerjakan nanti kalau sudah aku kasih tahu caranya” kataku. “Oke” kata Setyo.
Setelah Saling berkabar dari mengirim pesan dari WhatsApp. Akhirnya pada tanggal 10 Agustus Setyo menyatakan perasaannya kepada aku. Dan aku menerimanya dengan perasaan senang.
Setelah beberapa hari kita pacaran kita sepakat untuk bertemu di cafe dekat rumahku. Dan cerita satu sama lain tentang kita disaat covid-19.
Percakapan di Cafe “Kamu bosen ga sih pembelajaran online terus?” kata Setyo. “Bosen sih tapi mau gimana lagi kita harus menjaga protokol kesehatan” kataku “Memang kapan sih masuk sekolah” kata Setyo. “Kalau aku lihat di berita si awal bulan September” kataku. “Masih 1 Bulan lagi” kata Setyo. “Iya soalnya tahun ini covid-19 lagi naik drastis” kataku
*ada panggilan telepon masuk di hpku dari ibuku untuk menyuruhku cepat pulang karna sudah sore* Akhirnya aku berpamitan kepada Setyo untuk pulang. Tapi dia menawarkan untuk mengantar pulang dan aku terima. Di perjalanan sepi karena tidak bicara sama sekali. Setelah sampai depan rumahku ibuku keluar dari rumah untuk membuka pagar. Sebelum pulang Setyo berpamitan dengan ibuku.
Sampai akhirnya kita diperbolehkan untuk pembelajaran tatap muka 50%. Tetapi harus menaati peraturan sekolah untuk menggunakan protokol di sekolah. Di Sekolah aku bertemu dengan teman-teman dan juga Setyo pacarku. Hari pertama sekolah sangatlah berat. Karena biasanya tidur bangun siang sekarang harus bangun pagi dan berangkat sekolah.
Pada awal bulan Januari 2022 sekolah diizinkan untuk masuk 100%, disitu hubunganku dengan Setyo mulai renggang karna Setyo suka sama temenku. Tetapi waktu aku tanya Setyo hanya menjawab kalo teman. Tapi dari sikap mereka seperti ada hubungan lebih. Tetapi aku tidak mempersalahkan itu.
Tetapi semakin aku biarkan Setyo mulai jarang mengirim pesan lewat WhatsApp kepada aku. Akhirnya setelah beberapa hari aku memberanikan diri untuk memulai percakapan lewat handphone.
“Sayang” kataku. “Apa Sayang” kata Setyo. “Kamu terakhir-terakhir ini kenapa ga pernah chat aku?” kataku. “Aku sekarang jarang pegang Hp karena dipakai adekku” kata Setyo. “Tapi aku lihat kamu sering online” kataku. “Yaudah besok ketemu ya aku jelasin semua” kata Setyo. “Oke” kataku.
Besoknya saat di cafe “Gimana mau jelasin apa?” kataku. “Kamu kenapa selama ini menghindar dari aku?” kata Setyo “Lho.. kok aku? Bukannya kamu yang selama ini menghindar dari aku?” kataku. “Selama ini aku menghindar karena aku lihat kamu butuh waktu sendiri karena kamu ada yang bilang kalau aku suka orang lain selain kamu” kata Setyo. “Aku menghindar dari kamu karena aku takut kamu risih karena ada yang bilang kamu suka sama lainnya” kataku. “Sudah tidak usah saling menyalahkan satu sama lain. Aku hanya sayang kepadamu” kata Setyo. “Aku minta maaf kalau udah menuduh kamu” kata ku. “Iya, aku anterin pulang yuk?” kata Setyo. “Oke” kataku. Akhirnya Aku sama Setyo baikan dan menjalani hidup seperti biasa.
Saat masih covid-19 ada vaksin untuk anak SMP. Di hari saat vaksin diperbolehkan bawa hp ke sekolah. Dan rencana aku pulang bareng dengan Setyo. Saat sudah ditensi langsung divaksin langsung pulang. Aku menunggu Setyo di pos satpam sekolah. Tapi Setyo tak kunjung datang, akhirnya aku telepon.
*Percakapan di telepon* “Kamu dimana? kok lama?” kataku. “Aku belum di vaksin karena darah tinggi saat ditensi aku kaget” kata Setyo. “Kamu bawa minum ga?” kataku. “Aku ga bawa lupa” kata Setyo. “Bentar aku kesana nganter minum” kataku. “Ga usah” kata Setyo. “Gapapa nanti biar cepet tenang” kataku. *Menutup telepon*
Akhirnya ulangan tengah semester (UAS) menggunakan hp di bulan desember. Kita duduk dengan adek kelas 7. Aku duduk dengan anak perempuam tetapi Setyo duduk dengan adek kelas perempuan juga. Disitu aku curiga dan benar adek kelas itu menyukai Setyo. Tetapi Setyo disitu merespon apa yang dikatakan adek kelas itu. Dan setelah itu aku menghubungi Setyo lewat wa
“Kamu suka sama adek kelas yang duduk di sebelahmu itu?” kataku. “Enggak tuh. Kenapa?” kata Setyo. “Dia bilang ke aku kalo dia suka sama kamu” kataku. “Tapi aku ga suka sama dia” kata Setyo. “Tapi kamu kenapa sering aku lihat kamu berbicara dengannya?” kataku. “Dia Tanya soalnya maksudnya gimana. Aku ga suka sama dia” kata Setyo. “Tapi aku lihat kamu tertawa bersama dengan dia” kataku. “Kamu kenapa sih sayang?. Cemburu? Klo cemburu bilang aja sayang” kata Setyo. “Enggak aku ga cemburu” kataku. “Yaudah bentar ya aku ke toko dulu beliin kamu sesuatu” kata Setyo “Enggak usah males aku sama kamu” kataku “Bentar ya sayang” kata Setyo Akhirnya Setyo datang ke rumahku setelah 10 menit dengan membawa cemilan untukku.
Aku pernah merasakan apa itu jatuh, sakit memang tapi aku tak apa apa. Sekarang aku pun bisa merasakan jatuh lagi, tapi yang ini berbeda. Jatuh yang kumaksud adalah ‘Jatuh Cinta’. Indah rasanya, hingga aku lupa dengan keadaan sekitarku. Aku terlalu menikmatinya ‘Kasmaran’. Kata yang sering digunakan oleh remaja saat ini. Sampai aku lupa kalau aku masih anak SMP dan harus menjalani ujian sekolah.
Akhirnya jalan 5 bulan pacaran kita memutuskan untuk mengakhiri hubungan kita secara baik-baik dan tetap menjadi teman baik. Tetapi kita sama-sama masih suka satu sama lain. Untuk kebaikan bersama karena beberapa bulan lagi naik kelas 9. Tetapi kita masih sering komunikasi tidak di sekolah tidak di hp kita saling berkabar walau sudah tidak ada hubungan lagi.
~ END ~
Cerpen Karangan: Adinda Scarfia Anisa, SMP NEGERI 1 Puri Blog / Facebook: @dindascarfia2007 Hai, Aku Adinda dari SMP NEGERI 1 Puri. Aku baru belajar menulis cerpen. Dibaca yaa!!