Waktu aku masih di sekolah menengah pertama, sekolahku kedatangan murid baru. Aku tidak menyangka bahwa murid tersebut pindahan dari jepang, seketika aku langsung jatuh cinta kepada perempuan asal jepang tersebut. Aku mulai berkenalan dengannya, nama dia adalah Kawaiihimu Miku dia adalah perempuan yang cantik, baik dan pintar sejak itu aku tertarik dan mulai dekat denganya.
Pada suatu hari di sekolah “Halo miku mau ke kantin bareng?”, Ajakku “Ogah aku maunya sendiri aja” jawab Miku “Yodah” jawabku membalas perkataan Miku
Tapi kedekatan ini hanya sekedar teman biasa, bukan sahabat apalagi pacar, tapi Aku tetap berusaha agar dekat denganya sekitar 6 bulan sejak pertama kali kita bertemu dia menjadi lebih dekat denganku, sekitar 1 Tahun setelah aku bertemu dengan miku, tepatnya saat kelas 9 smp aku menjadi sangat dekat dengan Miku bisa dibilang kalau kami telah menjadi seorang sahabat.
Kami sering berpergian & bermain bersama layaknya sahabat pada umumnya, tapi aku belum berani menyatakan perasaanku yang sebenarnya. Saat sudah akhir semester kami diberi kerja kelompok tentang perpisahan sekolah menurutku ini adalah yang tepat untuk menyatakan perasaanku, aku datang ke rumah miku untuk melaksanakan tugas kelompok bersama dan tentu saja aku juga menjalan kan rencanaku untuk menembaknya.
“selamat siang miku…” Panggilku sambil mengetuk pintu rumahnya “Halo nata… kamu lama banget sih aku nungguin kamu daritadi” jawab miku sambil membukakan pintu “Sorry hhe… aku tadi beli bahan-bahan buat tugas dulu jadi agak lama” “Ayo cepat masuk!, aku udah lama nungguin buat nugas, aku udah buatin kamu minuman sama cemilan” Suruh miku kepadaku Aku pun masuk kedalam Rumah Miku, eh tidak malah ke kamarnya! Ini pertama kali ke kamar perempuan, ternyata kamarnya sangat wangi dan imut seperti pemiliknya.
“Silahkan duduk maaf agak berantakan karna aku agak malas ngerapiin” Kata miku sambil menyiapkan teh dan cemilan “Oh gapapa kok ini udah rapi banget kalo dibandingin ama kamarku yang kaya kandang” “Bisa aja kamu” Saut miku “Bisa apa?” Tanyaku sambil senyam-senyum “Bisa aja lawaknya” Jawab miku “Ohhh” dalam hatiku (salting dikira ngegombal)
Setelah beberapa waktu kami menngahabiskan waktu bersama saat kerja kelompok, aku memberanikan umtuk memulai aksiku tapi. “mik…” Panggilku “Nat sepertinya kita berpisah untuk waktu yang lama” Selat miku kepadaku “Apa maksutmu?” Tanyaku “sebenarnya aku sudah lama ingin membicarakan ini denganmu, kita sudah menjadi sahabat selama 3 Tahun ini, tapi… setelah aku lulus smp Aku akan kembali balik ke jepang, orangtuaku sudah dibebas tugas kan di Indonesia. Aku harap kamu memaafkan dan memaklumi sifatku selama ini.” Jawab miku dengan panjang lebar
“Jadi kau akan bersekolah SMA dijepang?” “yap betul,” jawab Miku. “Oh yasudah… kalo itu memang pilihanmu atau orangtuamu,” “jadi maafkan aku yah kalo punya kesalahan buat kamu plisss,” kata Miku. “Santaiii selow aja kamu gak punya salah apa-apa kok” jawabku. “Thanksss,”jawab miku
Kami pun melanjutkan pekerjaan sampai malam. Kabar tersebut jelas membuatku sedih karna aku tidak akan bertemu Miku lagi sekaligus belum bisa menembaknya. Setelah beberapa bulan kemudian, adalah upacara kelulusan sekolah kami, aku mencari Miku di sekeliling sekolah tapi aku tidak menemukan miku dimana pun, dengan hati yang sedih aku menjalani upacara kelulusan dengan normal walaupun tanpa kehadiran miku sekalipun.
Waktu aku pulang ke rumah lalu aku membuka handphoneku dan aku menemukan pesan dari Miku dia meninggalkan pesan “terimakasih telah menemaniku selama ini kuharap kita bertemu kembali dilain waktu, dan maafkan aku karna kepidahan ku ke jepang lebih cepat dari yang di jadwalkan, jadi aku tidak ada kesempatan untuk mengikuti upacara kelulusan”. Setelah melihat pesan yang dikirimkan Miku kepada ku aku pun tak bisa menahan kesedihanku telah kehilangan orang yang kucintai selama ini pergi ke tempat nan jauh, tangisku pecah dan memenuhi wajahku. Semalaman aku tidak bisa tidur tenang menngenang kenangan indah bersama Miku
“Oh tuhan apakah salah aku mencintai orang? Tapi entah kenapa aku berakhir seperti ini”
Tanpa kusadari liburan semester telah tiba aku yang biasanya bermain dan berjalan-jalan dengan miku kini telah sendirian, bahkan aku tidak mempunyai teman di SMP jadi aku menikmati liburan dengan sangat monoton setiap hari aku hanya melihat layar hp setiap hari untungnya aku mempunyai teman di dunia maya dia selalu menemaniku bermain game dan hobi kita bisa dibilang sama bahkan sering curhat kepadanya namanya adalah Arizal francois.
Kita selalu menikmati kehidupan yang monoton setiap hari dan terus berulang sampai liburan semester selesai, pada suatu hari aku curhat kepada Rizal bahwa aku ingin masuk ke SMA Al fedrick,
“oi zal gua mau berencana sekolah di SMA Al fedrick lu tau gak?” “lah kita samaan dong! Gua juga mau sekolah disana” Rizal pun terkejut karna ia juga berencana Sekolah di SMA Al fedrick dan jelasnya aku juga ikut terkejut karna orang yang selama ini kukenal di dunia maya akan satu sekolah bersamaku dan bertatap muka di dunia nyata.
“seriusan…? Kita bakal ketemuan dong?” “la iya juga ya… emang lu udah daftar?” “udah lah, emang kapan masuknya?” “kalo gak salah tanggal 24 maret” “oh makasih infonya” “ok sama-samaa”
Beberapa waktu telah berlalu pagi ini adalah hari pertama masuk sekolah, aku bangun pagi lalu menyiapkan barang-barang perlengkapan sekolah lalu aku juga bersiap-siap untuk berangkat sekolah, aku berangkat sekolah dengan bersepeda kebetulan SMA Al fedrick jaraknya agak dekat dengan rumah.
Saat di sekolah aku bertemu orang-orang yang tidak kukenali, aku menuju papan pengumuman di jung gedung sekolah disitu sangat banyak murid baru di papan itu termuat pembagian kelas untuk murid baru, aku melihat papan pengumuman dan menemukan namaku di daftar kelas 10D saat aku melihat-lihat daftar nama murid lain di kelas D aku menemukan nama yang sangat tidak asing, nama itu adalah Arizal francois sontak aku terkejut, lalu aku mencari sosok dibalik Arizal francois sebenarnya itu seperti apa?, aku berputar-putar sekolah tapi tidak mendapatkan dari jawabanku, saat pengumuman dari toa sekolah mengatakan bahwa kelas akan dimulai dalam 10 menit, seorang lelaki lari menghampiri ku dengan terburu-buru, perawakannya tinggi putih dan agak ganteng dia menanyakan kepadaku
“Halo bro kamu tau ngak kelas 10D?” Tanyanya sambil ngos ngosan “Oh kelas nya di selatan lab ipa” jawabku sambil terheran-heran “Oh makasih bro…!!” berlari sambil meninggalkanku “Lah bentar gua sekelas dong sama dia” Tanya diriku sambil berbicara sendiri “Kira-kira siapa dirinya”(berbicara dalam hati) “No.. udah jam 08.00 gw terlambat masuk kelas” teriak ku sambil berlari ke kelas.
Saat itu jam pelajaran telah dimulai bahkan guru telah sampai di kelas dan mulai memperkenalkan diri. “Selamat pagi anak-anak perkenalkan saya bu savaani saya adalah wali kelas, ini kelas 10D selama 1 tahun kedepan mohon kerjasamanya” “Jawab teman sekelas dengan kencang sampai terdengar di koridor kelas “Selamat pagi bu..” ucapku di depan pintu kelas dengan perasaan panik dan ngos-ngosan “Loh kamu jam segini baru masuk kelas kemana aja? Ini hari pertama masuk kelas loh!” “Maaf bu tadi saya ada urusan sebentar” jawab ku menjawab pertanyaan bu savaani “Kalo begitu silahkan duduk” “Anak-anak kalau begitu saatnya kalian yang memperkenalkan diri” “Kita mulai dari absen terdepan”
“Nama saya M.fajri” dari desa balaraja” jawab murid absen pertama menjawab perintah guru. Teman sekelasku mulai memperkenalkan diri satu per satu sampai ada satu murid didepanku yang memperkenalkan diri “nama saya adalah Arizal francois dari perumahan van despo” Sontak aku terkejut karna dialah yang orang selama ini yang kucari dan ternyata dia adalah lelaki yang menanyakan kelas tadi pagi. Semua siswa sudah berkenalan tiba giliran diri ku memperkenalkan diri karna aku nomor absen terakhir “Nama saya sasaki el nata saya berasal dari desa djavasi salam kenal” senyumku sambil memperkalkan diri. “lah!!! Lu Nata?, lu kok diem aja?” Tanya rizal dengan kaget “orang gua aja gak pernah ketemu lu” jawabku sambil jengkel
Ternyata orang bernama Rizal ini adalah pria tampan dan tinggi manusia seperti dia ini memang cocok menjadi karakter utama sebuah cerita fiksi. itulah kesan pertama yang kudapatkan saat pertama kali bertemu Rizal.
“Sudah jangan berisik, kita mulai pelajaran, coba keluarkan buku tulis kalian” ucap bu savaani “Iya bu” jawab murid sekelas “Jadi tujuan lu sekolah disini untuk apa” Tanya rizal “Untuk mengejar mimpi” ujarku “Maksudnya?” Tanya rizal
Kehidupanku di sekolah baru, sudah dimulai…
Cerpen Karangan: Deanata.s Blog / Facebook: ig;ishinatod PSATIR HAMDAL DNGTL