Pada tanggal 5 November 2022 seorang teman saya yang bernama Shinta mengechat saya lewat WA pada pukul 20.00 WIB dan mengirimkan poster lomba peringatan Hari Pahlawan, disitu Shinta meminta agar saya mengikuti lomba menggambar.
“Mungkin minat Yus”, kata Shinta dalam chat itu dengan mengirim foto poster lomba. “Sebentar Shin aku minta izin dulu ke orangtua” “makasi infonya”, jawab saya. “Ok secepatnya Yus nanti keduluan yang lain”, jawab Shinta.
Kemudian saya meminta izin kepada orangtua, “Pak Buk ini ada lomba menggambar di sekolahan, Yusika disuruh mewakili kelas 9D”, ucap saya. “Iya tidak apa-apa kamu ikut saja”, jawab Ibu “Tetapi saya tidak siap”, jawabku. “Kenapa tidak siap kan dulu kamu sering mengikuti lomba menggambar waktu masih SD”, ujar Ibu. “Yusika ragu karna sudah lama tidak pernah mengikuti lomba” “Takut nanti hasilnya tidak memuaskan”, jawab saya dengan sedih. “Sudah ikut aja ini kesempatan kamu”, jawab Ibu. “Iya sudah saya izin mengikuti lomba menggambar”, jawabku meminta izin.
Pada pukul 20.30 WIB saya mengirimkan foto contoh untuk lomba menggambar tersebut. “Bagus yang mana”, ucap saya di chat itu. “Cari yang bermakna Yus”, jawab Shinta. “Ini bagus tidak”, ucap saya sambil mengirimkan contoh gambar. “Terlalu simple gak si”, jawab Shinta. “Vera saja lo saya ragu Shin soalnya sudah lama tidak mengikuti lomba”, jawabku. “Kalau ada kesempatan lomba begini iku aja tidak apa-apa”, ucap Shinta. “Ragu cuii, Illona saja lo gambarannya bagus”, jawabku agar bisa membujuk Shinta. “Sudah lah Yus kesempatan”, jawab Shinta.
Pada tanggal 7 November 2022, Pak Dayat memberikan penggumuman dan menyeleksi siapa saja yang mengikuti lomba peringatan Hari Pahlawan. Setelah memberi pengumuman Pak Dayat pun mulai bertanya tanya siapa yang ikut lomba. Suasana kelas menjadi ramai dan perdebatan pun dimulai.
“Bagimana kalau Yusika saja?”, saran Dinda. “Jangan, aku belum siap”, tolakku. “Vera saja gimana? Dia kan juga pandai menggambar”, sahut Defin. “Boleh, aku siap”, ujar Vera mengiyakan. “Kenapa tidak Yusika saja, gambarannya kan lebih bagus”, celetuk Shinta. “Jadi, siapa yang mau ikut lomba menggambar”, tanya Pak Dayat dengan suara agak tinggi. “Hmm. Ya udah deh, aku mau”, kataku memberi keputusan. Vera hanya diam, wajahnya terlihat masam. “Baiklah, karena semua sudah setuju Yusika akan mewakili lomba menggambar ini”, putus Pak Dayat.
Setelah pemilihan, aku ingin mengajak Vera ke kantin. Tapi, dia malah pergi terlebih dahulu. Aku sedikit sedih padahal aku hanya mengikuti apa kata teman-teman.
Esoknya aku mencoba berbicara dengan Vera, aku pun meminta maaf, kemudian saya dan Vera akrab kembali. Sekarang saya tinggal berlatih dengan sungguh-sungguh agar menampilkan yang maksimal.
Hari demi hari, waktu demi waktu telah berlalu. Hari yang ditunggu-tunggu datang. Tepat pada tanggal 10 November 2022, aku mengikuti lomba menggambar di sekolah. Dengan menggunakan baju profesi yaitu baju guru. Juri mengumumkan jika lomba dimulai pada pukul 08.00 WIB.
Tepat pada pukul 08.00 WIB Aku masuk ke aula SMPN 1 KEMLAGI dengan detak jantung yang berdebar-debar. Dag-dig-dug begitu kencang. Juri memberikan waktu selama 4 jam, saat lomba sudah dimulai saya terus berdo’a agar diberikan kelancaran.
Jarum jam terus berputar dan menuju pukul 11.30 WIB saya pun langsung terburu-buru untuk menyelesaikan gambaran saya karena waktu sudah mau habis, tepat pada pukul 12.00 WIB waktu lomba sudah habis namun gambaran saya belum selesai, aku pun terpaksa mengumpulkannya meskipun dengan perasaan kecewa dan gambaran belum selesai dengan maksimal.
Aku kembali ke kelas, dengan perasaan agak kecewa karena tidak bisa mengikuti lomba dengan maksimal gambaran saya belum selesai waktu sudah habis. Hari demi hari dan tepat pada tanggal 18 November 2022 itu termasuk hari yang saya tunggu-tunggu, karena saya kira itu hari pengumuman pemenang lomba. “Yah yang kita tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Inilah pengumuman pemenang lomba.”
Namun ternyata hari itu bukan hari pengumuman lomba. Dengan hati yang sangat kecewa, aku berusaha tetap sabar dan ikhlas walaupun menyakitkan bagiku.
Cerpen Karangan: Yusika Dwi Melani Putri, SMPN 1 Kemlagi Blog / Facebook: kakaaaxy._