Awal mula duduk di bangku kelas 9 SMP, sudah disambut oleh adik kelas yang dimataku bagaikan bidadari yang cantik. Ya, aku akui dia adalah cinta pertamaku. Sayangnya diriku belum tau jelas namanya, tapi diriku sudah melihat masa depan, bahwa aku akan memilikinya.
Semenjak itu aku terpicu dengan pesonanya. Rasa ingin tahu pun keluar, seperti nama lengkapnya dan kelas berapa. Tapi diriku enggan ngasih tau namanya. Saat ini ia duduk di bangku kelas 7 SMP. Sekilas info yang diriku dapatkan. Panggil aja dia FN, dan saat ini ia duduk di bangku kelas 7. Sayangnya ia sudah ada pasangannya, tapi heran hubungan mereka terlihat tersembunyi.
Semenjak saat itu saya memilih untuk Move On dari dia secara perlahan-lahan, dan hasilnya tetap sama, saya sudah mencoba tetapi tetap tidak bisa melepaskan dia kuat, karena aku termotivasi oleh perkataan temanku bahwa “Cinta tidak sepenuhnya harus dimiliki, tetaplah bahagia walaupun sedang bersedih, biarkan yang patah tumbuh, dan biarlah yang hilang berganti”. Diriku sudah mencoba tetapi tetap tidak bisa melepaskan dia dari hatiku. Yasudah lah, lebih baik saya pendam saja rasa suka ini dari pada harus mengejar tapi tidak mendapatkannya. Semenjak saat itu, diriku teralih pandangan itu ke dia karena dia bilang dia lagi banyak masalah dan tidak tau arah jalan keluarnya, dan saya tau masalah apa yang sedang dia hadapi jadi aku memberi tau arah jalan keluarnya.
Yasudah lah, mending fokus ke diri sendiri saja. Tapi perlahan, diriku berusaha move on. 2 minggu setelah itu, dua teman saya berniat untuk bermain ke rumahku. Jumat, 21 Oktober 2022. Bisa dibilang itu adalah tanggal yang cukup membahagiakan. Hal berjalan seperti biasa. Semua berjalan seperti biasa, hingga sampai di hari sore menjelang maghrib.
Jam 17:30 menjelang Maghrib, lagi menunggu buat orangtua mereka dan gojek menjemput. Tiba-tiba ada suatu notif yang datang dari FN. Awalnya sekedar curhat, tapi tiba di kalimat yang mengubah segalanya. Kabarnya ia baru saja putus dengan pasangan misteriusnya itu. Mendengar kabar itu, antara senang untuk diri sendiri atau sedih untuk dirinya. Ayolah, jangan menjadi egois. Tapi di waktu itu juga, rasa percaya diri saya meningkat. Suatu hari diriku akan melakukan “confess” Ke dirinya. Seperti kata orang bilang, dunia ini ada kesempatan kedua
Jarum jam mengarah angka 8. Waktunya tidur. Masih terngiang-ngiang atas kabar mengejutkan itu. Bagaikan bianglala yang berputar. Bahkan diriku masih ingat betul chat yang ia sampaikan, tentang kabar tersebut. “Tapi aku gamon dikit, karna baru putus” Kebetulan yang tidak dipercaya. Diriku mendengar hal itu, sifat percaya diriku mulai keluar. Tapi disisi lain juga, ia yang sedang bersedih menghadapi hal itu semua. Ya Sudah, Memikirkan hal itu melulu, akhir-akhirnya ga bisa tidur. Baiklah, waktunya tidur.
Hari Senin, kembali lagi ke aktivitas belajar di sekolah. Seperti biasa, menyapa selamat pagi ke guru dan taruh-taruh barang. Semua berjalan seperti biasa, sampai ke jam istirahat. Tiba-tiba FN dan teman segerombolannya datang kepadaku. Sampai sekarang belum diketahui, siapa yang membuat permintaan tersebut. Mereka minta untuk FN di pat pat. Artinya mereka meminta untuk tepuk-tepuk kepala. “Ayok kak pat pat ini si FN” Dengan santai aku menerima permintaan tersebut. Dan ya, aku menepuk kepalanya dengan halus. Sangat halus. Yang pasti juga semua yang menyaksikan terkesan kaget dan berteriak, karena bagi mereka itu adalah satu momen langka. “AAAAAA KAK VEL” Perasaan senang campur aduk dengan malu. Bodo amat lah. Tiba-tiba bel berbunyi, semua peserta didik masuk ke kelas untuk melanjutkan aktifitas. Di Kelas, secara random diriku senyum senyum sendiri gara-gara tadi, Sehingga tidak bisa fokus dengan pelajaran. Mungkin ini adalah hari Senin terbahagia bagiku. Disambut juga perasaan salting. Tidak peduli dimana tempatku berada. Salting, salting, dan salting. Masih belum tau kedepannya akan bagaimana, kita lihat besok.
Hari Selasa, seperti biasa taruh-taruh barang dulu di kelas. Lagi-lagi FN dan temannya datang kepadaku. Ya, mereka meminta untuk sesuatu lagi. Mereka meminta untuk aku dan FN sekedar foto bareng, atau yang mereka singkat menjadi fotbar. Lagi-lagi aku menerima permintaan tersebut. Segera kita ke bawah, di tepi lapangan SMP paling kanan. Biasanya tempat tersebut dipakai saat peserta didik mau menjalani aktivitas di jam PJOK. Pemandangan lapangan, sambil melihat teman-teman yang lain bermain futsal. Tibalah di tempatnya. Posisi diriku berada di kanan FN, dan FN ada di sebelah kiriku.
“Bilang cissss” Sekitar 4-5 foto diambil. Lagi-lagi disambut perasaan salting. Tapi jujur, ia terlihat cantik hari ini. Tiba-tiba bel berbunyi, yang pasti sempat orang bakal masuk ke kelas. Terulang lagi seperti kemarin, senyum senyum sendiri tidak jelas saat pelajaran berlangsung. Ya Sudahlah, hal wajar juga kalau seperti itu. Firasatku berkata, apa dia juga suka balik denganku? Kalau iya, mungkin aku yang terpilih. Ok, kita lihat besok lagi.
Hari Rabu, seperti biasa berjalan lancar. Tidak ada kejanggalan sepanjang pagi sampai pulang sekolah. Tiba disaat aku yang sedang menuju ke tempat jajanan. Dan ya, aku melihatnya lagi. Jujur, dia terlihat cantik sekali memakai baju pramukanya itu. Cantik sekali karya citra ini ya Tuhan. Lagi-lagi mereka datang kepadaku, cuman di hari ini hanya FN yang menghampiriku sendirian.
“Hai kak, rambutnya mau aku iket ga?” sambil memegang iketan warna hitam di tangannya. “Bolehhh” aku jawab. Dan terulang lagi, teman-temannya menyaksikan momen itu. Mulai dah. FN mulai mengikat rambutku dengan ikatan warna hitam itu. Sambil juga teman-teman yang lain memoto kami berdua. Sekitar 3 foto diambil.
“Ihh jadi lucu kalo kakak begini” Puja dia. “Kakak mau sekalian fotbar gak?” Tumben sekali ia menawarkan. Padahal kemarin kita fotbar hanya karena terpaksa. “Yaudah ayok” Aku menjawab.
Hari yang menyenangkan. Bahkan diriku tidak mengira bakal seperti ini. Biasanya hari rabu adalah hari terburuk. Notif dari penjemputku berbunyi. Artinya aku harus bergegas pulang. Sampai diriku bela-belain untuk tidak pakai helm, karena tidak ingin melepas ikatanku ini. Sampai di rumah, diriku berfikir, apakah aku bakal melakukan confess langsung besok?
Firasatku bilang harus cepat-cepat mengungkapkan perasaanku. Coba-coba aja dulu, Setelah dipikir-pikir, aku akan melakukan confess besok. Bukan melalui online, melainkan bicara didepannya langsung. Tidak enak jika dipendam terlalu lama. Bakal sakit jika dia sudah ada yang baru.
Tibalah saatnya. Hari Kamis, bisa dibilang hari yang bikin diriku tercengang sekaligus bahagia di waktu yang sama. Jangan lupa vel, tidak boleh ingkar janji. Sesuai perjanjian, aku akan melakukan confess hari ini. Disini dan di waktu ini juga. Lagi-lagi teman-teman yang lain juga ikut menyaksikan sebagai penonton.
“Hai” “Iya kak ada apa?” “Mau jujur. Aku suka sama kamu. Aku udah kepicut ama kamu sejak awal masuk sekolah kemarin. Ga tau kenapa kamu menarik di mata aku. So… Will you be mine? Ya… Sudah biasa mendengar kalimat tersebut. Teman-teman yang lain mulai berteriak tidak jelas dan tertawa. Tapi… “Mau” Diriku kaget. Teman-teman yang ikut menyaksikan juga ikut tercengang. Teriak berasal dari mulut semuanya keluar, sampai terdengar ke ruang guru. Tidak mungkin, dia menerimanya. Apakah ini yang mereka bilang mimpi menjadi kenyataan? “Wow, Segampang itu?” Diriku berbicara didalam hati. Sebuah pemberian dari Tuhan yang dasyat. Lagi-lagi teman-teman di belakang ikut berteriak dan tertawa puas. Kali ini aku biarkan saja.
Kamis, 20 Oktober 2022. Sudah resmi bawa Vel dan FN sudah menjadi pasangan. Tidak kusangka ya.
Berjalannya hari, diriku dan dia makin hari makin serasi. Walaupun masih ada rasa malu kalau langsung berdekatan. Tapi itulah cara hal ini berjalan. Setiap hari aku mengirim pesan ke dirinya. Seperti mengucapkan selamat pagi, kabarnya, dan sudah makan belum. Ada juga diriku mengajak dia gmeet untuk mengerjakan tugas bareng. Momen terindah yang baru-baru ini saat diriku ingin siap-siap ingin pergi ke kamar dan ingin beristirahat. Tiba-tiba, notif chat dari dia pun muncul…
“Good night, sayang”
TAMAT
Cerpen Karangan: Vicky Marvel