Namaku Renni, aku lahir dan bahagia dari keluarga yang sangat baik. Aku punya banyak kakak karena aku adalah anak terakhir di keluargaku, namun dari antara semua kakak-kakakku, aku paling akrab dengan kakak terakhirku atau anak terakhir kedua setelah aku.
Aku dan kakakku itu sering sekali bertengkar, bahkan hampir setiap hari pasti kami memperbedatkan sesuatu bahkan hal yang tidak begitu penting saklipun karena kami sama-sama selalu ingin mempertahankan pendapat kami masing-masing. Bahkan jika perdebatan kami mulai parah dan kakakku akan mengeluarkan kata-kata kasar, aku terkadang berkata dalam hatiku, “seandainya saja dia bukan saudaraku”, aku terkadang sangat membencinya.
Hingga suatu hari, kami duduk bersama di suatu ruangan sambil mengobrol. “Sepertinya aku tidak akan kuliah tahun depan”, kataku. “Memang kenapa?”, tanya kakakku. “Mama pernah bilang, jika kamu lolos masuk TNI maka aku harus menganggur satu tahun dulu”. “Kenapa kamu harus menganggur?”, tanyanya lagi. “Iya, kamu tau kan biaya masuk TNI itu sangat banyak, jadi otomatis aku tidak akan punya biaya untuk kuliah..”, jawabku dengan nada agak sedih. “Kamu tidak perlu kuatir biaya kuliahmu, setelah aku jadi TNI kami akan diberikan uang saku beberapa juta, jadi aku akan mengirimimu uang untuk membiayai kuliahmu nanti. Jadi kamu tidak perlu memikirkan biaya kuliahmu”, jelas kakakku.
Mendengarnya aku hanya tersenyum bahagia, aku sama sekali tidak menyangka kakakku akan mengatakan hal itu. Terkadang aku berpikir jika kakakku itu tak pernah menyayangiku, namun kini aku benar-benar yakin dan percaya jika dia sangat-sangat menyayangiku.
Kini akupun sadar ternyata yang membuat kami dekat itu karena kami sering berdebat satu sama lain. Dia tak pernah tahu sebesara besar sayangku padanya, tapi kini aku tahu seberapa besar sayangnya padaku.
I LOVE MY BROTHER.
Cerpen Karangan: Renni Elga Blog: sastra08blogspot.com