Namaku shanty. Aku lahir di kota tangerang. Ketika usiaku 3 tahun, ayah dan ibuku bercerai. Aku tinggal bersama ibuku sampai usiaku 5 tahun. Usai merayakan ultah yang kelima, ayah membawaku pergi ke kota cimahi, tanpa sepengetahuan ibuku.
Di cimahi aku tinggal bersama nenek dan bibi (adik ayah). Aku bersekolah di kota tersebut. Ketika usiaku menginjak 9 tahun aku duduk di kelas 3 SD, ayah mengajaku ke kota tasik, di sepanjang perjalanan ayah bercerita kalau aku memiliki seorang adik perempuan bernama shinta destiana. Alangkah bahagianya aku, karena aku akan bertemu dengan adikku dan ibu kandungku.
Tapi setiba di kota tasik, yang kurasakan bukanlah kabar gembira, tapi kabar duka yang kudapat. Shinta adikku ternyata udah di tangan orang lain (diadopsi) Bahkan dia pun tidak tahu kalau aku adalah kakak kandungnya, bahkan yang lebih kecewanya lagi, shinta memanggil ayah dengan sebutan om. Alangkah pedihnya hatiku.
Seketika itu pula aku bertanya keberadaan ibuku, orangtua yang mengadopsi shinta berkata bahwa ibu telah tiada. Ya Allah cobaan apalagi yang kau beri untukku. Betapa sakitnya hati ini mendengar kabar yang begitu memilukan hatiku. Seketika itu ayah ingin membawa shinta pulang ke cimahi. Tapi ditolak oleh orangtua asuhnya shinta. Mereka berkata bahwa ayah tidak berhak membawa shinta. Mereka mengarang cerita bahwa aku dan ayah bukan siapa siapanya shinta. Demi menghindari pertengkaran akhirnya ayah membawaku pulang ke cimahi. Begitu tidak adilnya hidup ini.
Hari berganti hari waktu berganti waktu. Tak terasa aku sudah menikah. Aku dikaruniai dua orang putri yang cantik. Auriza berusia 6 tahun, sedangkan navisha baru dua bulan. Aku sangat bahagia walau kadang terselip di hatiku rasa rindu terhadap adik kandungku shinta. Dan entah kenapa aku seakan tidak percaya bahwa ibuku telah tiada. Karena sampai saat ini aku tidak pernah tahu dimana makam ibuku.
Tepat di usiaku yang ke 30. Aku kehilangan ayahku. Ayah telah tiada di usianya yang ke 54. Ya Allah betapa malangnya hidupku. Aku belum pernah bertemu lagi dengan adikku yang kini aku juga tak ingat wajahnya seperti apa. Aku juga masih dihantui rasa ingin tahuku, apakah ibuku benar telah tiada. Walahualam.. Jika ibuku telah tiada semoga Allah memberikan tempat yang paling mulia (syurga). Jika ibuku masih hidup, semoga selalu dalam lindungan Mu Ya Allah. jika berkenan tolong pertemukan aku dengan beliau.
Semoga dengan tulisanku ini, adikku shinta mengetahui kebenarannya. Shinta destiana kakak merindukanmu. Dimanakah engkau kini?
Cerpen Karangan: Shanty mulyatina Blog / Facebook: Shanty putry Kisah ini adalah kisah nyata. Semoga dengan menulis cerpen ini. Aku bisa bertemu lagi dengan keluargaku/adikku. Aminn