“Pagi anak-anak” sapa Pak Udin dengan suara lantang. “Pagi, Pakkkk…!!!” “Sebelum pelajaran dimulai, hari ini di kelas kita kedatangan murid baru. Silahkan masuk nak.” Perintah Pak Udin. “Silahkan perkenalkan diri kamu”.
“Selamat pagi teman-teman, kenalin nama gue Rino, gue pindahan dari SMA Nusa Bangsa”. Mendadak suasana kelas ricuh karna kedatangan Rino si murid baru yang super ganteng.
“Rino ganteng banget sih, kayak Justin bieber. Duduk sebelah gue aja Rin, sebelah gue kosong kok” ucap Dara sambil mengedipkan mata. “Ih, centil amat lo Dar” ucap Dina teman sebangku gue.
“Sudah-sudah, Rino kamu duduk di depan Mita dan Dina, sebangku sama Budi.” “Terima kasih pak” ucap Rino sembari menganggukkan kepala.
Saat jam istirahat gue memilih duduk di teras kelas sambil lihat pertandingan basket. “Eh lihat din, itu kan Rino. Emang ganteng abis tuh anak, udah ganteng jago basket lagi”. “Hati-hati mit, ntar lo naksir lagi”. “Biarin naksir, naksir sama cowok gak masalah lagi. Itu tandanya gue masih normal. Bola matanya din berwarna biru muda. Persis kayak bule-bule gitu.” “Dia emang blesteran kali, yang gue denger-denger dari Budi sih gitu. Katanya nyokapnya orang indo kalo bokapnya orang Prancis.”
“Din, gue mau Tanya nih. Lo percaya cinta pandangan pertama?” Tanya Mita antusias. “Gue percaya kok, karna gue pernah ngalami sendiri waktu gue masih SMP. Udahlah ayo masuk kelas. Lama-lama lo bakal ngiler kelamaan nglihatin Rino. Hahaha” Mereka berdua masuk ke kelas bersamaan.
Malam ini, hujan kembali turun. Menyisakkan genangan-genangan di sepanjang jalan. Membuat kebanyakan orang enggan untuk keluar rumah. Seperti aku salah satunya, lebih memilih duduk di balkon ditemani secangkir coklat panas. Kulihat di sepanjang jalan tak ada orang yang berlalu-lalang, padahal jam masih menunjukkan pukul 20:00. Entah mengapa sedari tadi ada yang mengganggu fikiranku. Sejak kehadiran Rino anak baru di kelasku yang tak sengaja duduk tepat di depanku, aku terus memikirkannya.
Apa aku menyukainya ya? Apa ini yang orang bilang love at the first sight, cinta pada pandangan pertama. Aku mengambil selembar kertas dan menulis sesuatu.
Maaf aku menyukaimu dalam diam. Mencuri-curi waktu untuk menatap mata indahmu. Maaf karena Aku tak punya banyak keberanian tuk bertegur sapa denganmu. Sebab melihatmu saja sudah menjadi candu bagiku. Secret Admirer
Aku melipat kertas yang kutulis tadi dan kumasukkan kedalam tas. Aku berniat datang ke sekolah lebih awal untuk meletakkan surat ini di loker Rino. Semoga saja dia membacanya.
Pagi hari yang dinanti Mita dengan tidak sabar akhirnya datang juga. Semalaman ia hampir tak bisa tidur karena teringat Rino, si murid baru. Mita lekas mandi, mempersiapkan diri dan keluar kamar. Saat hendak membuka pintu kamar, Mita dikejutkan dengan kehadiran mamanya yang mungkin hendak membangunkannya.
“Tumben anak mama jam segini udah siap, gak salah nih?” tegur mama Mita. “Eh mama, ngagetin aja. Ada tugas mendadak di sekolah ma, jadi Mita berangkat lebih awal. Mita sarapan di sekolah aja ma. Mita berangkat dulu” pamitnya. Tanpa basa basi Mita pun langsung melesat ke motornya.
Tiba di sekolah, kelas masih sepi, Dina pun belum terlihat batang hidungnya. Tak perlu waktu lama Mita langsung menuju ke jejeran loker kelas XII IPA 1. Dicarinya nomor 25, tepat loker milik Rino. Diselipkannya kertas yang ia tulis semalam. Dan bergegas menuju tempat duduknya kembali. Berharap tak ada yang melihatnya.
Semoga lo baca tulisan gue Rin, meski gak gue kasih nama sih. Tapi suatu saat kalo gue punya kesempatan, gue bakal ngungkapin kalo selama ini lo punya pengagum rahasia. Dan itu gue.
END
Cerpen Karangan: Nia Saputri Blog / Facebook: sebuahkataindah.blogspot.com / Nia saputri Pekerjaan: karyawan swasta TTL: Magelang. 28 juni 1997