Ting! Ada bunyi dari hpku. Segera kubuka dan melihat pesan. ‘Temuilah aku di toko buku dekat rumahmu saat jam 3.’ Ternyata itu pesan dari Tristan, pacarku. Hm, tidak biasa biasanya Tristan mengajakku ke toko buku. Bahkan ia melarangku untuk pergi ke toko buku dan berpenampilan seperti orang cupu saat kami masih pacaran. Tetapi, ia malah merubahku menjadi perempuan yang cantik dan feminin. Itu pun membuatku menjadi tidak nyaman. Maklum, aku banyak berubah karena aku mencintainya. Demi dia.
Saat jam 3, aku pun bergegas pergi ke toko buku. Kubuka toko buku dengan hati-hati. Wah, sudah lama aku tidak pergi ke toko buku. Aku sangat merindukan tempat ini. Di dalamnya, Tristan sudah ada disana.
“Mengapa mengajakku ke tempat ini, Tris?” ucapku padanya. “Aku mau kita putus. Jangan pernah berhubungan denganku lagi.” Katanya dengan nada marah. Seharusnya aku yang marah yang tiba tiba ngajak putus tanpa alasan yang jelas. Kenapa jadinya dia yang marah? “Mengapa kamu tiba tiba minta putus, Tris? Apa salahku?” kataku dengan menahan tangisan. “Pokonya aku tidak mau bertemu denganmu lagi!” katanya dengan nada membentak.
Aku berjalan ke rumah dengan rasa kecewa dan sedih. Aku tidak menyangka ada kejadian begini di hari ini.
Kring kring! Hpku berbunyi lagi. Kali ini aku dapat telepon dari sahabatku. Tepat waktu! Aku sedang mau menceritakan apa yang terjadi tadi. “H-halo vin. Hiks hiks. Aku hari ini habis putus sama Tristan vi.” “Lah? Bagus dong udah putus sama dia.” “Kenapa bagus vi? Kamu jahat. Bukannya hibur aku malah bilang bagus.” “Ya bagus lah! Mau tau kenapa? Besok waktu pulang sekolah ikut aku ya. Sampai jumpa” Lalu, ia langsung mematikan teleponnya. Aku masih bingung mengapa dia senang kalau aku putus dengan Tristan? Sambil memikirkan perkataan Elvina dan pikiranku hanya terlintas untuknya, aku tidak peduli dengan Tristan lagi. Sambil memikir sampai mengantuk lalu tertidur.
Besoknya, saat pulang sekolah, Elvina langsung menarikku dan berlari dengan semangat menuju perpustakaan. Ku langsung masuk dengan senang kesana. “Pilihlah buku buku kesukaanmu dan bacalah sampai puas.” Katanya sambil tersenyum padaku.
Aku mulai mengambil buku dari rak atas tetapi tidak sampai karena aku pendek. Tiba-tiba, ada satu cowok yang datang kepadaku dan mengambilkanku buku itu. Jantungku berdetak sangat kencang saat melihat cowok itu. Cowok itu memberikanku buku dan aku mengucapkan terima kasih. Sepertinya ia lebih tua dariku.
“Kamu rajin sekali ya. Bisa baca buku ensiklopedia. Ha ha ha. Oh iya, kenalkan aku Daniel.” Katanya dengan ramah. “Halo kak. Namaku Lena. Salam kenal.” Sejak perkenalan itu, aku jadi banyak bicara tentang buku buku dengan kakak itu. Ternyata, ia juga sering pergi ke perpustakaan tetapi aku tidak menyadarinya. Dia-lah yang membuat hidupku kembali menjadi ceria dan yang membuatku melupakan Tristan. Aku sangat senang sekarang. Elvina yang membuatku mengenal Daniel. Jika dia tidak mengajakku ke perpustakaan saat itu, mungkin kita tidak pernah saling mengenal.
Beberapa bulan kemudian, aku resmi jadian dengan Daniel dan menjadi sepasang kekasih.
Cerpen Karangan: Jesslyn Ong Blog / Facebook: Jesslyn Ong