1 minggu kemudian.. Ujian Kenaikan Kelas berlangsung yang membuatku harus sering belajar. Bahkan Handphoneku pun disita agar aku fokus belajar selama ujian.
Hari demi hari berganti sampai akhirnya selesainya perjuangan kami. Aku naik ke kelas VIII. Menduduki peringkat ke-2 dalam kelas. Tidak begitu buruk. Di kelas baru, aku punya teman baru. Bahkan aku harus berpisah dengan Tania karena ia pindah sekolah mengikuti ayahnya yang sedang tugas di luar kota. Cukup menyedihkan. Namun aku bertahan. Di kelas baruku, aku mempunyai seorang sahabat dekat bernama Olivia Marlinda. Dia baik hati dan pengertian. Namun di mata teman-teman yang lain dia itu kejam dan juga gak ada baiknya. Tapi mungkin, mereka saja yang belum mengenal dengan baik siapa dirinya. Di kelas baruku juga aku mulai mengenal yang namanya ‘cinta’. Aku mengagumi sosok pria yang begitu tampan, tidak begitu tinggi, berkulit putih dan berambut lurus. Kevin Adriano. Itulah namanya. Tapi sayang, dia tidak menyukaiku. Dia hanya menganggapku sebagai teman dan tak pernah lebih. Namun lucunya, dia mendekatiku dan ingin belajar bersama. Aku sih tidak mempermasalahkan.
Clara Monicha. Dia cewek cantik dan populer di sekolah. Dia cemburu dengan kedekatanku dengan Kevin. Dia lalu berusaha mendekatiku, menjadi teman yang baik, bahkan aku tak sadar bahwa ia memanfaatkan kepintaranku. Ia belajar bersama denganku demi mendapat jawaban PR agar dapat membantu Kevin kapan saja.
Sejak itu juga, Kevin mulai menjauh dariku. Ia begitu dekat dengan Clara yang membuatku marah, emosi tercampur rasa sedih. Tapi hatiku berkata ‘Sudahlah, toh dia juga hanya memanfaatkanmu untuk mengerjakan PRnya yang tak ia selesaikan. Mengapa juga kamu mencintai pria sepertinya?’ Aku lalu berusah menjauhinya. Aku pun tak pernah berani menceritakan perasaanku yang diam-diam menyukai Kevin pada Olivia sahabatku. Aku takut sekali aibku terbongkar.
Mulai sejak itu, aku hanya fokus belajar dan juga fokus pada persahabatanku dengan Olivia. Walau aku harus selalu melihat Kevin dan Clara yang semakin dekat saja. Bahkan aku harus menerima kenyataan pahit bahwa Kevin dan Clara sudah jadian. Aku hanya bisa terus memendam perasaan ini entah sampai kapan.
Sepulang sekolah aku mengambil handphoneku lalu membuka Whatsapp. Iseng-iseng aku men-chatting temanku meminta kontaknya. Ia lalu mengirimkannya. Aku menyimpan nomor yang ia berikan lalu mencoba menghubunginya agar tidak membuatku selalu berpikir tentang Kevin, Kevin dan Kevin.
Fika Aprilia. Itulah nama orang yang aku temukan lewat temanku. Setelah berkenalan aku mulai menyadari bahwa ia orang yang sangat baik. Setelah tau identitasnya aku mulai dekat dengannya. Aku dan dia kemudian menjadi sahabat. Walau dia ada di Medan dan aku ada di NTT. Cukup jauh namun jarak tak pernah mengakhiri persahabatan kami. Kami punya banyak kesamaan juga perbedaan. Ia Islam. Aku Kristen. Ia suka Kpop. Begitupun aku. Walau beda agama hal itu tak pernah mempermasalahkan persahabatan kami. Hingga akhirnya ia jatuh sakit. Yang membuatku sedih dan merasa hancur. Ia hilang kabar begitu lama. Aku pun bingung apa yang sebenarnya terjadi padanya. Saat aku membuka Whatsapp ada nomor baru yang tak kukenal berulang-ulang mengechatku. P P Ini nomornya Trisly kan? P Online dong:v Gue cuman mo bilang kalo sahabat lo Fika sedang kritis. ‘Kritis’ kata itu seakan menyambarku. Aku lalu mulai bertanya siapa dia, dia punga hubungan apa sama Fika, dia itu cewek atau cowok dan lainnya. Dia bilang dia cowok dan namanya Fano Alexandro.
Suatu hari, ia mengechat aku dan bilang kalau ia punya kabar baik dan buruk. Kabar baiknya Fika sudah dibolehkan pulang oleh dokter. Dan kabar buruknya adalah Fika hilang ingatan. Saat membaca pesan itu, air mataku langsung jatuh berderai. Aku tak percaya semua ini bisa terjadi padanya.
Aku terus berdoa kepada Tuhan agar segera memulihkan ingatannya. Tuhan mendengar dan menjawab doaku. Haru demi hari secara perlahan ia mulai mengingat siapa aku dan apa hubungan yang terjalin antara kami berdua. Aku senang dengan realita ini. Setiap hari aku selalu menanyakan kabarnya, apa ia sudah makan, apa ia sudah minum dan semua kesehariannya.
Semenjak ia sembuh aku tak pernah lalai memberi kabar dan menanyakan kabarnya. Hubunganku dan Fano pun tak berakhir disitu. Aku juga sering mengechatnya hingga timbul rasa nyaman saat ada dirinya. Rasa nyaman itu kemudian berubah menjadi cinta. Aku jatuh cinta padanya. Aku tak tahu apa ia juga merasakan hal yang sama atau tidak namunaku sudah terlanjur tenggelam dengan rasa ini.
Suatu hari aku sedang chattingan dengan Fika. Tiba-tiba ia menulis sebuah pesan yang berkata, “Nona, boleh aku minta fotomu?,” tanyanya. “Tentu saja,” jawabku dalam chattingan kami. Aku lalu mengirim sebuah fotoku. Ia lalu kaget dan berkata, “Nona, seriusan itu kamu?” tanyanya. “Emm, iya nona. Emang kenapa? Jelek ya?,” ucapku balik bertanya. “Gak nona cantik bangett,” katanya. “Ahh masa sih? Makasih loh haha,” kataku. Kami keasyikan chattingan terus menerus.
Tiba-tiba ada pesan dari Fano. “Trisly, kamu kok cantik banget?” Katanya. “Ahh, abang. Masa sih cantik? Perasaan biasa aja deh. Ehh ngomong-ngomong abang tau dari mana aku cantik aku kan gak pernah ngirim fotoku ke abang,” ucapku padanya dengan sebutan ‘abang’. Dia sendiri yang menyuruhku memanggilnya begitu. Karena aku pernah memanggilnya dengan sebutan ‘ganteng’, tapi ia menolah dan berkata,” Aku gak ganteng jadi gak usah panggil gitu, panggil aja Fano atau abang,”. Mulai sejak itu aku memilih untuk memanggilnya dengan sebutan abang daripada namanya. “Dari Fika,” katanya singkat. “Ohh,” jawabku. Dalam hatiku aku tersipu malu. Ya tentu saja karena orang yang aku sukai menyebutku begitu. Mana mungkin aku gak klepek-klepek sendiri mendengarnya.
Mulai saat itu aku terus menjalin kedekatan persahabatan dengan mereka berdua. Dengan harapan, Fano segera menyadari bahwa aku mencintainya. Juga Fika tak meninggalkanku lagi seperti 2 sahabatku yang dulu. Aku mulai move on dari Kevin. Dan aku mulai menyadari bahwa ia juga mulai menyukaiku. Walau sadar aku tak peduli. “Dulu juga aku pernah menyukaimu tapi tak kau pedulikan sekarang giliranmu merasakan apa itu jatuh cinta dan sakit hati,” kataku dalam hati. Aku bisa melupakannya begitu saja. Semua ini berkat Fika dan Fano. Aku mencintai kalian berdua???. Ku mohon jangan pergi lagi dan tetaplah disini.
Cerpen Karangan: Gravity Grace Blog / Facebook: Gbby Tnis Halo semuanya? Terimakasih sudah mampir di ceritaku. Namaku Gracella Tenis. Aku beragama Kristen Protestan. Saat ini hendak menuju bangku pendidikan SMA. Umurku 14 Tahun. Hobiku menulis dan menggambar. Aku juga pecinta dunia Kpop. Yang paling aku sukai adalah boyband asal Korsel, BTS. Semoga kalian suka dan terhibur dengan cerpenku. Gamsahbnida!