Hidup terkadang mudah namun juga tidak jarang menjadi sangat rumit, walaupun kita sudah berusaha untuk menjalaninya dengan penuh kesabaran.
Namanya Citra, saat masih kecil dia memiliki cerita yang menyenangkan dan jauh banget dari kisah sedih dan membingungkan. Dengan seiring berjalannya waktu usiapun makin bertambah, saat masuk bangku sekolah lanjutan pertama dia kehilangan nenek yang sangat dia sayangi. Citra sangat merasa kehilangan sosok panutan dan selalu memanjakannya cucu-cucunya, beliau selalu mengajarkan kasih sayang, kesederhanaan dan kerja keras.
Citra menjalani masa remajanya dengan ceria tanpa beban yang cukup berarti kecuali masalah cinta, kebetulan dia menaruh perasaan suka pada seniornya di kegiatan ekskul di sekolahnya.
Saat Citra duduk di bangku sekolah menengah pertama, dia mengikuti kegiatan olahraga bela diri. Citra mengikuti kegiatan tersebut karena ingin rutin berolahraga dan juga untuk melindungi diri sendiri. Selama Citra mengikuti organisasi pencak silat tersebut dia memiliki banyak teman, mereka berdelapan cowok empat cewek empat. Tidak hanya saat latihan saja mereka bersama, akan tetapi tiap ada kesempatan mereka selalu bersama. Saling mengunjungi rumah yang satu dan yang lain dengan tujuan jika ada yang sakit atau ada acara keluarga mereka saling datang membantu.
Persahabatan mereka sangat erat, antara satu dan yang lainnya saling mengerti dan memahami bahkan kami lebih senang menghabiskan waktu bersama berdelapan dibanding berkumpul dengan teman sekelas karena kebetulan kami berdelapan tidak ada yang sekelas.
Seiring waktu persahabatan mereka semakin erat bahkan seperti saudara sendiri, akan tetapi setelah diantara mereka ada yang terjerat cinta lokasi seperti pepatah jawa mengatakan “trisno jalaran soko kulino”. Karena diantara mereka berdelapan memang ada salah satu temen cewek yang agak menonjol namanya Nina, parasnya yang cantik dan pembawaannya yang kalem membuat hati tiap cowok jadi luluh lantak tidak terkecuali keempat temen cowok dari kami berdelapan. Bahkan Nina sempet jadian dengan kedua temen cowok dari keempat anggota temen cowok kami bahkan ada salah satu kakak seniorku yang tergila-gila padanya. Nina sering dapat surat cinta dari kakak senior bahkan kado.
Hari demi hari mereka lalui dengan kegembiraan dan keceriaan seakan tanpa ada beban dalam kehidupan mereka, masa-masa remaja terasa sangat indah dan tak terlupakan. Citra belajar tentang arti persahabatan dan menyayangi saat dia duduk di bangku sekolah menengah pertama di salah satu sekolah negeri di surabaya. Bahkan selama masih menempuh pendidikan disana yang memiliki banyak guru yang tegas dan disiplin yang sering mebuatnya stres, namun kehadiran mereka teman-temannya, seakan menjadi obat yang mujarab. Bahkan setelah lulus sekolah kami masih saling menjaga komunikasi antara yang satu dan yang lainnya.
Saat duduk di bangku sekolah menengah atas Citra mengalami apa yang disebut cinta monyet, saat itulah dia pertama kalinya pacaran apalagi cowoknya salah satu siswa yang cukup terkenal di sekolah namanya Andy. Awalnya aku ikut sebuah organisasi sosial kepalangmerahan di sekolah saat Citra duduk di bangku sekolah menengah atas, karena ingin bisa memberikan pertolongan kepada orang lain dan sebagai penyeimbang karena Citra sudah mengikuti bela diri untuk melindungi diri sendiri.
Di dalam organisasi tersebut Citra belajar banyak hal, mulai dari pergaulan, pengetahuan tentang ilmu kepalangmerahan sampai penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu Citra juga belajar tentang bagaimana berpendapat, mengikuti rapat di dalam forum resmi layaknya anggota dewan yang terhormat sampai menyelenggarakan kegiatan sebagai program kerja.
Saat mengikuti organisasi kepalangmerahan tersebut Citra harus melewati banyak tahap mulai dari mengikuti materi ruang selama kurang lebih satu bulan sampai pengambilan bet palang merah yang diharuskan menginap di sekolah. Ditengah proses pendidikan dan pelatihan tersebut Citra mulai kenal dengan Andy, awalnya Citra hanya menganggap Andy sebagai senior yang lumayan galak dan seram sampai Citra jengkel dibuatnya. Kebetulan dalam susunan organisasi Andy menjabat sebagai ketua organisasi saat Citra masuk diterima sebagai anggota baru.
Wajahnya yang lumayan ganteng dan postur tubuhnya yang tinggi membuat Andy sedikit berbeda dan mencolok dari senior-senior yang lainnya. Andy yang semula jaim dan agak pendiam ternyata lumayan cerewet untuk ukuran cowok, gayanya yang cuek dan selalu sibuk dengan urusannya sendiri sering membuat Citra diam-diam bertanya dalam hati cowok macam apa sih Andy itu. Saat memberikan materi ruang Andy sangat serius sedangkan teman-teman Citra yang ikut yang mayoritas cewek gak terlalu menyimak apa yang Andy sampaikan, akan tetapi lebih terkesima oleh wajah tampannya.
Pada awalnya Andy cukup ramah akan tetapi setelah beberapakali pertemuan dia mulai menyebalkan, Andy mulai nanya dimana tentang perihal yang agak pribadi seperti misal alamat rumah dimana dan berapa jumlah saudara Citra. Di lain sisi ternyata salah satu teman sekelas Citra ada yang suka bahkan cinta mati sama dia namanya Wina, dia itu selalu berusaha untuk cari tahu informasi tentang Andy. Rasa ketertarikan dan keingintahuan Wina itu mendorong dia untuk selau mencari kesempatan untuk mampir ke kelas Andy karena kebetulan kelas kami sama Andy persis beseberangan dan saling berhadapan.
Setiap jam istirahat Wina selalu mengajak Citra ke kelas Andy, walaupun Citra sudah berusaha menolak ajakan Wina akan tetapi Wina selau memaksa Citra untuk mau menemaninya ke kelas Andy. Saat di kelas Andy, Citra seperti orang bodoh karena dia hanya bisa duduk diam disamping Wina sambil ngelihatin mereka berduaan jadi kayak obat nyamuk di tengah lapangan. Tapi anehnya Andy malah merhatiin Citra daripada Wina orang yang ngajak ngobrol dia, Andy hanya menanggapi obrolan Wina dengan sikap biasa aja bahkan cenderung cuek. Karena seringnya main ke kelas Andy, sampai-sampai Citra kenal dengan semua teman sekelas Andy. Citra malah kenal dengan Dino dan Ali ternyata adalah sahabat Andy, dan juga Dwi dan Resty.
Dengan mengenal mereka setiap kali Wina ngajak aku ke kelas Andy aku gak jadi obat nyamuk lagi. Dino adalah pribadi yang apa adanya dan omongannya juga ceplas-ceplos, akan tetapi dia sangat dewasa dan sifatnya juga ngemong. Karena sering ngobrol dengan Dino membuat Citra jadi dekat dengan Dino, bahkan Dino bersikap seperti seorang kakak kepada adiknya. Hari berganti hari, Wina semakin dekat dengan Andy. Mereka sering terlihat bersama, akan tetapi ada yang aneh, ternyata diam-diam Andy mencuri pandang kepada Citra bahkan Andy juga memperhatikan Citra.
Karena Citra kurang suka dengan sikap cuek Andy, dia pun juga gak perduli dengan sikap Andy yang mulai memperhatikannya. Gak berapa lama kemudian, Andy meminta waktu Citra untuk bisa ngobrol berdua saja. Awalnya Citra menolak ajakan Andy, tetapi akhirnya dia pun mau dengan ajakan Andy. Citra bingung kenapa Andy minta mengobrol berdua saja, sedangkan biasanya dia oranganya super cuek.
Andy memulai obrolan panjang lebar dan gak penting sampai Citra bosan mendengarnya, sampai dia ingin pergi dibuatnya. Akan tetapi tba-tiba Andi menarik tangan Citra dan mengatakan jika dia menaruh hati ke Citra, bahwa selama ini dia sudah jatuh cinta ke Citra bukan Wina. Citra kaget dan gak percaya dengan apa yang baru dia dengar bahwa Andy mencintainya, Citra menari tangannya dan hanya terdiam.
Sejenak mereka berdua terdiam seribu bahasa, kemudian omongan Andy memecah kesunyian. Andy mengatakan bahwa dia akan rela menunggu jawaban dari Citra, dan akhirnya Citra pun pergi meninggalkan Andy tanpa berkata apapun. Beberapa hari kemudian Citra masih tetap diam bahkan saat berpapasan dengan Andy, namun Ali sahabat Andy berusaha memecah keheningan diantara Citra dan sahabatnya itu. Ali berusaha menjelaskan bahwa perasaan Andy benar-benar tulus dan baru sekarang Ali melihat sahabatnya itu jatuh cinta, karena Andy anaknya sangat cuek, pendiam dan kutu buku. Bukan hanya Ali bahkan Resti dan Dwi pun berusaha meyakinkan Citra bahwa Andy sangat menyayanginya.
Setelah berpikir lama, akhirnya Citra menemui Andy di depan kelasnya sepulang jam sekolah. Andy kaget dan heran mengapa tiba-tiba Citra berdiri di depan pintu kelasnya, kemudian Citra memberikan surat kepada Andy dan kembali ke kelasnya untuk mengambil tasnya. Dan Andy yang masih heran dan penasaran perlahan membuka surat yang diberikan Citra. Setelah membukanya, ternyata surat itu berisi puisi cinta yang dimana isinya mengisyaratkan bahwa Citra telah menerima cintanya.
Tanpa berpikir lama lagi Andy langsung lari ke kelas Citra untuk menemuinya, dan ternyata Citra masih bersama beberapa teman sekelasnya yang semuanya cewek. Kontan itu membuat Andy dan Citra malu, wajah mereka memerah seketika. Melihat itu teman-teman Citra pun memahaminya dan segera berpamitan agar Andy dan Citra bisa berduaan.
Seperti biasanya Andy selalu yang memulai percakapan, bahwa dia menanyakan tentang surat yang berisi puisi dari Citra tersebut apakah berarti “ya”? Citra pun mengangguk perlahan dengan kepala tertunduk malu. Andy langsung mengucap “Alhamdulilah”, dan diapun menggoda Citra dengan meminta tanda tangan di kertas yang berisi puisi tersebut. Akhirya pun mereka resmi pacaran dan terlibat dalam cinta monyet.
Cerpen Karangan: Cicik Trisnowati