Aku menatap etalase toko kue dengan tatapan kosong. Berbagai kue dengan macam-macam rasa dan warna, juga hiasan yang menghiasi kue itu menjadi lebih indah. Ada kue coklat spesial, kue bertingkat tinggi, atau kue tart dengan buah-buahan mahal.
Setelah melihat-lihat berpuluh-puluh menit aku hanya memesan satu kue kecil polos dan 1 lilin. Mbak penjaga toko kue mungkin bilang dalam hati kalau anak ini aneh dan buang-buang waktu. Tatapannya padaku seakan mengatakannya. Sebenarnya aku tidak tau tujuanku membeli kue polosan ini. Hanya menguras uang jajanku. Tapi biarlah. Aku sudah lama tidak makan kue. Plus hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke enam belas.
Hari ulang tahun, dimana anak-anak merayakannya dengan suka cita bersama orang-orang tersayang dan balon-balon penuh warna menghiasi rumahnya. Andai aku begitu. Tetapi terdengar mustahil hahaha.
Terkadang aku lelah, down, putus asa, atau bahkan hampir ingin mengakhiri hidupku. Mengapa hidupku sangat berbeda Tuhan? Aku tak percaya lagi hidup seperti roda yang berputar. Buktinya aku tidak pernah ada di posisi atas, Selalu ada di posisi bawah. Tapi entah mengapa hatiku tetap menahanku untuk melakukannya. Seakan, aku masih ada semangat walau itu hanya 0,001 persen.
“Happy birthday to me. Semoga, aku bisa merasakan kebahagiaan,” ucapku pelan lalu meniup lilin
Aku menendang kerikil-kerikil di jalan, menyusuri jalan raya. Petang ini jalan ramai oleh kendaraan kendaraan orang pulang kantor. Aku menatap kursi jalan di tepi yang diduduki seorang anak perempuan. Anak perempuan itu dengan pakaian yang lusuh dan compang camping. Ku mencoba mendekati anak perempuan itu. Ku duduk di sampingnya.
“Mau makan kue bersama?” Anak perempuan itu terdiam menatapku. “hari ini ulang tahunku ,” Lanjutku. Anak itu menerima dengan malu malu. Kami pun makan kue bersama di petang itu.
“Namamu siapa?” “Kayeela,” “Cantik,” Pujiku. Kayeela akhirnya tersenyum kecil. Manis wajahnya. “Aku tidak pernah makan kue seumur hidup,” Kayeela akhirnya bersuara. “kenapa?” “Bapak tidak punya uang dan Aku tidak pernah ulang tahun. Kapan aku lahir pun tidak pernah diberi tahu oleh bapak,” Jawabnya. Kayeela terlihat bersemangat melahap kue walau itu hanya kue polos. Aku terkejut bingung. Lalu bertanya mengapa. Kayeela terdiam. Menggeleng tidak tahu.
“Kamu habis dipukuli ya?” tanyaku refleks saat melihat sekujur tubuhnya penuh dengan luka dan lecet Aku baru menyadari bahwa pertanyaanku sangat tidak mengenakan hati untuk kami yang baru saling bertemu. Kayeela mengangguk pelan lalu tertawa kecil yang menyedihkan. “Aku habis diusir sama bapak karena tidak dapat uang hasil mengemis. Aku tahu itu perbuatan yang sangat buruk. Tapi jika tidak, bapak akan memukulku dengan rotan dan mengusirku membiarkanku tidur sembarang tempat di jalanan. Tapi jangan khawatir, aku akan diterima kembali esok sore. Hahaha,” Suasana hening Ketika kayeela selesai bercerita.
“Ah begitu ya, maaf kalau membuatmu jadi tidak nyaman. Kalau begitu, ini kuenya untukmu saja sisanya, dan maaf hanya bisa memberi ini,” Aku menyodorkan sebuah air mineral dan roti manis dari minimarket yang kubeli sepulang membeli kue. Kayeela menerimanya dengan senang hati. “Terima kasih banyak kak, kapan-kapan ketemu lagi ya!” Aku mengangguk senang dan berpisah dengan kayeela.
Entah kapan aku bisa bertemu dengan kayeela lagi. Wajahnya yang manis dan cantik memelukku sebelum aku pulang. Aku melambaikan tangan dan ia membalasnya dengan riang. Kayeela, Anak perempuan kuat dan selalu tersenyum. Entah ia berapa usianya tapi ia sudah bisa menghadapi hidup yang berat. Kita tidak pernah tau apakah yang terjadi dibalik semua cerita yang ia sampaikan, apakah baik-baik saja atau malah lebih buruk? Tapi kuharap ia bisa menjalaninya dan menjadi gadis yang tangguh.
Dan sejak kejadian sore itu, Aku jadi tahu, ada banyak anak-anak dibawahku yang tidak seberuntung aku. Dipaksa bekerja, menghadapi kehidupan yang sulit, dan tidak bisa bersenang-senang seperti anak-anak lain pada umumnya. Aku akan terus berusaha untuk menjalani hidup dengan baik dan bersyukur.
Cerpen Karangan: Khalawa Imana
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 19 Januari 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com