Kisahku berawal dari dia yang ada di kelas sebelah yang dikenalkan oleh temanku yang sekelas dengan dia. Perkenalan ini tidaklah mudah, aku harus menahan salting pada saat dia tersenyum karena senyuman bisa membuat candu.
Sebelum aku kenal dengan dia aku sudah menyukainya semenjak aku pertama kali melihatnya karena aku meyukai sikapnya yang sangat pas dengan kriteriaku. Pada saat ada pertandingan voli di depan rumahku dia ternyata juga suka pertandingan voli dan aku pun memberanikan diri untuk bicara dengan dia.
“Hai Anum” Sapaku. “Hai Angga” Sapanya. “Kamu suka voli juga?” Tanyaku. “Iya aku suka voli dari dulu” Jawabnya. “Kamu kesini sama siapa?” Tanyaku. “Sama temen-temenku nih” Jawabnya. “Ya udah aku mau jadi panitia dulu ya” Bicaraku sambil tersenyum. “Iya semangat ya” Jawabnya. “Iyaa” Jawabku sambil tersenyum.
Pada saat aku jadi panitia voly aku kepikiran dengan kata-katanya dan senyumnya yang sangat manis. Sehingga membuat aku ngelamun hingga bola datang dan hampir mengenaiku. Pada saat pertandingan berlangsung aku melihatinya sambil senyum. Dan pertandingan pun telah selesai aku pun menemuinya dan pamit untuk pulang karena hari sudah terlalu malam.
Pada malam saat lapangan voli sudah sepi aku pun juga ikut pulang. Pada saat mau tidur aku mengangan angan senyumannya yang saat manis. Senyumannya itu sangat tak bisa dilupakan dan tidak sabar untuk menemuinya lagi. Sampai terbawa ke dalam mimpiku yang sangat indah sekali.
Pada saat pagi hari di sekolah aku menemuinya di parkiran sepeda. Saat masuk sekolah aku menemuinya lagi di depan kelas. Dia tersenyum kepadaku pada saat bertemu dan senyumannya membuat aku salting karena senyumnya sangat manis untuk wanita. Ingin sekali mengobrol bareng bersama dia, sangat banyak halangan yang menghalangi kita untuk mengobrol bareng saat sekolah. Salah satu yang membuat kita tidak mengobrol bareng yaitu banyak teman yang berbicara “Ciee–Ciee” kata seperti itulah yang membuat kita malu dan tidak fokus untuk mengobrol bareng.
Selain kata yang diomongkan teman kita itu ada kata yang membuat kita risih yaitu “Sudah punya pacar tapi kok sama yang lain” padahal kata yang dibicarakan sungguh tidak benar. Padahal kita belum punya pasangan tapi kok teman kita bicara seperti itu, kata itu yang bikin aku heran sekaligus membuat diriku penasaran dengan kata tersebut. Kata seperti diomongkan teman kita itu aku dengar pada saat kita jalan bareng dari parkiran ke sekolahan, itupun masih jalan bareng apa lagi kita bicara bareng pasti lebih parah dari pada sekarang.
Cerpen Karangan: Angga Defanda Prasetyo SMPN 1 PURI