Ini pengalaman mamaku berpuluh tahun yang lalu saat masih dinas di sebuah rumah sakit umum di kota S.
Mama dulunya adalah seorang bidan. Pada suatu hari, saat dinas malam, salah seorang pasien meninggal dalam keadaan mengandung. Ternyata pasien ini berasal dari kota sebelah, dan saat itu tidak ada keluarga lain yang menungguinya selain adiknya (suaminya masih dalam perjalanan).
Jadi, mama mendorong troli bed menuju ke kamar mayat hanya berdua dengan adiknya almarhumah ini, sambil mengobrol. Perjalanan menuju kamar mayat cukup jauh menyusuri lorong-lorong panjang yang terbuka dengan penerangan hanya lampu-lampu lorong dan lampu-lampu taman.