Pernah gak sih kalian melihat atau menemukan sehelai rambut panjang di dalam kamar yg kalau diperhatikan tidak ada kemiripannya sama sekali dengan rambut yg ada di kepala sendiri?
gimana kalau membahas hal ini, kebetulan saya ada satu cerita perihal tentang rambut asing ini.
rambut adalah bagian tubuh yg menurut saya sangat penting selayaknya seperti bagian tubuh yg lain, meski pun rambut tersebut sudah terpisah dari bagian tubuh kita yg lain.
karena, mahkota kepala kita ini bisa dijadikan media untuk menyakiti mau pun medium perantara ilmu sihir.
yg akan kita bahas ini adalah sebuah fenomena yg saya yakin tak hanya saya sendiri yg pernah mengalami, yaitu menemukan sehelai atau beberapa helai rambut panjang yg terlihat berbeda sama sekali dengan rambut milik kita sendiri di dalam kamar atau pun di dalam rumah pribadi.
banyak mitos, atau pun kepercayaan menanggapi fenomena ini, saya sendiri belum menemukan jawaban pasti dibalik pesan dari temuan sehelai rambut-rambut yg asing ini, tapi saya menemukan kesamaan yg saya dengar dari beberapa orang selama saya berpindah dari satu kota ke kota lain.
yaitu, rambut yg asing itu konon dimiliki oleh Kuntilanak yg kebetulan hidup di sekitar kita.
tapi saya kesampingkan dulu perihal kuntilanak ini, ada cerita yg menarik dibalik fenomena ini yaitu pengalaman dari seseorang yg kebetulan dekat dengan saya.
mengenai temuan sehelai rambut yg mulai merubah cara pandangnya dalam memahami sebuah pesan tersirat.
ingat dengan mbak-mbak koas yg pernah saya ceritakan tinggal di sebuah kost angker yg mengalami fenomena ketukan pada daun pintu kamarnya, kali ini, tak jauh dari mbak-mbak koas tersebut yaitu teman sejawat beliau yg kebetulan mendapat pengalaman dari fenomena yg berbeda.
percayalah, memiliki teman, sahabat atau orang terdekat yg memiliki kehidupan dengan dunia kedokteran itu sangat menyenangkan, karena banyak pengalaman-pengalaman gak masuk akal yg sering kali mereka alami, salah satunya mengenai fenomena rambut asing ini.
sebut kawan saya ini Dodi, ada satu pengalaman yg pernah dia ceritakan yg bermula dari ketika dia sedang menjalani Koas stase penyakit dalam, dia diharuskan pindah ke sebuah hunian kost yg tak jauh dari rumah sakit tempat dia menjalani pendidikannya ini.
Dodi sendiri adalah seseorang yg realitis, saat kawan-kawan sejawat yg lain sedang bertukar cerita dengan tema-tema mistis, Dodi akan pergi berlalu sambil meminta agar teman-temannya muhasabah diri.
saya sendiri tidak banyak membahas cerita mistis dengan si Dodi ini.
semula kepindahannya di kamar kost sewaan awalnya berjalan normal, terlalu normal mungkin, Dodi menjalani kehidupan Koas seperti stase-stase yg lain, termasuk mengikuti jadwal shift yg menjadi ketentuan wajib dalam menjalani pendidikannya ini.
tidak ada yg aneh sama sekali.
sebelum, suatu ketika, saat Dodi sedang membersihkan isi dalam kamarnya, di lantai tepatnya di sudut dekat dengan pintu, Dodi melihat sehelai rambut yg panjang, tentu saja, awalnya Dodi tidak memikirkan hal itu terlalu lama, mungkin saja di kost khusus putera ini ada seorang-
-laki-laki yg memiliki gaya rambut yg panjang, atau mungkin ibu penjaga kost yg sempat mampir ke lantai dua untuk mengambil sesuatu.
begitulah pagi itu berakhir, dan Dodi melanjutkan aktifitasnya.
tapi kemudian, hal yg sepele itu mulai menjadi perhatian dari pemuda yg realistis ini, karena setiap hari ada saja dia menemukan sehelai demi sehelai, bahkan ada kalanya, dibagian-bagian yg sulit dijangkau Dodi menemukan gumpalan dari rambut yg bahkan tidak dia ketahui darimana.
singkatnya, pada suatu hari, ketika Dodi baru saja kembali dari rumah sakit yg jaraknya bisa ditempuh kurang dari sepuluh menit tersebut, dia sekilas melihat ke lantai dua tempat dimana kamar kost miliknya berada, di-sana, di jendela kamar kost sebelahnya, Dodi melihat-
ada bayangan seorang perempuan sedang berdiri disamping gorden.
Dodi hanya berpikir mungkin penghuni kamar sebelahnya sedang membawa pacarnya, lagipula hal ini bukan lah urusannya, Dodi melanjutkan langkahnya menuju ke kamarnya sendiri.
dia menyusuri lorong berjalan seorang diri di depan pintu-pintu kamar anak kost yg lain, yg kebanyakan menyendiri dengan segala urusannya masing-masing.
tapi begitu melewati kamar kost yg ada disebelahnya, Dodi sempat berhenti memandang ke jendela.
dia terlihat bingung, bukankah lampu di dalam kamar ini tadi terlihat sedang menyala.
tapi Dodi mencoba menepis apa yg ada dipikirannya, meski pun kali ini hal ini cukup sulit untuk tak dipikirkan.
Dodi langsung membersihkan diri, di dalam kamar mandi ia masih kepikiran perihal apa yg tadi dia lihat yg sepertinya benar-benar nyata, kamar itu dalam kondisi menyala dengan siluet bayangan seorang perempuan di jendela.
tapi bisa saja Dodi yg salah lihat, ia hanya terlalu lelah
ketika air mengguyur wajahnya, Dodi sempat menghentikan gerakan tangannya yg sedang mencelupkan gayung dalam bak kamar mandi, di dalam pikirannya ia sempat melihat sosok wanita sedang berdiri tak jauh dari tempatnya.
wanita ini mengenakan gaun putih dengan rambut menutupi wajah.
anehnya sekujur tubuh tiba-tiba menjadi dingin, bukan karena air melainkan karena sesuatu yg bahkan Dodi tidak tahu penyebabnya.
menoleh rasanya enggan, berbalik nampaknya hal yg tak memungkinkan, Dodi melihat jauh ke dalam bak mandi, dari pantulan bayangan dirinya di air.
Dodi merasakannya.
dibelakangnya memang ada yg sedang mengawasi dirinya, hanya saja, kali ini ada seringai dalam senyumannya.
ada perasaan dimana ketika manusia sedang sendiri merasa ada yg menemani hal ini yg benar-benar Dodi rasakan waktu itu, tapi seiring berjalannya waktu ketika manusia dalam kondisi yg terpojok maka dia akan melakukan apapun untuk mengalahkan rasa takutnya, begitu pula dengan Dodi,
dia menekan rasa takutnya, sampai tanpa sebab dia balik menoleh melihat kearah pintu dimana dia tidak melihat apapun, bayangan yg muncul di dalam kepalanya hanya lah hantu-hantu buatan yg mengendal di dalam pikirannya.
Dodi membasuh tubuh dan wajahnya dengan handuk.
dia berjalan keluar kamar mandi setelah mengenakan semua pakaiannya, bersiap untuk mengistirahatkan tubuhnya, saat tiba-tiba lehernya terasa gatal dan Dodi menggaruk-garuknya dengan tangan, dia menemukan sehelai rambut hitam yg panjang melilit batang lehernya.
dari sejak kejadian itu, kehidupan Dodi berubah seratus delapan puluh derajat.
seperti setiap kali Dodi harus menelpon seseorang, diujung telepon yg lain, Dodi selalu ditanya, apa dirinya sedang bersama dengan seorang perempuan.
anehnya hal ini tak dikatakan oleh satu dua orang
bahkan pada suatu hari ketika Dodi harus berpapasan dengan tetangga kostnya, beliau diberitahu kalau lebih baik untuk tidak sering-sering membawa perempuan ke dalam kamar, karena lingkungan ini tidak menerima toleransi seperti itu yg tentu saja membuat Dodi tidak mengerti.